Kembali

1.6K 133 28
                                    

Zee menatap dingin pada pria bertubuh besar yang sekarang terduduk lesu didepannya. Tubuh pria itu dipenuhi dengan luka serta lebam hasil pukulan bertubi-tubi.

Di belakang zee, bebrapa anak buahnya berjaga diluar rumah kontrakan kecil itu, beberapa kali menatap tajam pada orang-orang yang berusaha mengintip kedalam kontrakan untuk mengetahui apa yang sudah terjadi didalam.

Pria yang terduduk didepan zee saat ini adalah salah satu orang yang berusaha menculik nunew kemarin, zee memerintahkan foei untuk mencarinya berdasarkan deskripsi yang diberikan oleh james.

Sebenarnya zee tidak pernah turun tangan langsung untuk masalah seperti ini, tapi sejak melihat wajah pucat nunew kemarin, wajah panik nya saat menanyakan keadaan bayi mereka. Emosi zee kembali meluap, membuatnya tidak bisa melepaskan orang-orang yang sudah dengan berani mengusik ‘miliknya’.

“Anda tau salah anda dimana?”

“ampun tuan... ampuni saya. Saya hanya menjalankan perintah tuan...” mohon pria besar itu. “saya hanya ingin menakut-nakuti tuan muda itu, saya tidak berniat untuk mencelakainya, maafkan saya tuan.” Tapi zee sama sekali tidak menggubrisnya dan masih memandangi oria itu dengan tatapan dingin.

“Salah anda.... anda bekerja pada orang yang salah.” Sambung zee, sama sekali tidak memperdulikan permohonan pria yang terduduk didepannya.

“Selanjutnya, apapun yang akan anda alami mulai saat ini. It’s not on me. Ini semua terjadi karena anda memilih bekerja pada orang bodoh yang berani melawan saya. Dan karena anda sudah lancang menyentuh apa yang bukan milik anda.” Ucap zee sambil berjalan keluar kontrakan, sama sekali tidak peduli pada permohonan pria yang terduduk menyedihkan itu.

Zee melirik pada salah satu anak buahnya yang berjaga, lalu pria itu mengangguk paham pada perintah zee yang sama sekali tidak diucapkannya itu.

Beberapa saat kemudian, saat zee masuk kedalam mobil yang terparkir didepan rumah kontrakan itu suara erangan penuh rasa sakit terdengar dari dalam rumah.

Foei yang mengemudikan mobil dengan sigap mengendarai mobil tersebut untuk keluar dari gang tempat rumah kontrakan itu berada.

Sepanjang perjalanan mereka kembali ke kantor, zee memasang wajah dingin yang lebih dingin dari biasanya.

“sir, untuk perintah anda kemarin, soal anak perusahaan keluarga kwon itu..”

“ya?”

park is on it. Paling lambat sore ini mereka akan mengumumkan kebangkrutan mereka.”

“Good job.” Foei menganggukkan kepalanya. Lalu kembai fokus pada jalanan. Tetapi kemudian pria berkacamata itu melirik zee lagi.

“Sir?”

“yes”

“dengan melakukan ini, anda berarti sudah siap melakukan perang terbuka dengan keluarga kwon? Nyonya kwon tidak akan tinggal diam saja setelah ini.”

Zee menyunggingkan senyuman dingin.

“saya tidak pernah bilang saya tidak siap menghadapi mereka. Saya sudah siap sejak lama foei. Hanya saja sebelumnya saya mencari jalan aman untuk menjatuhkan mereka perlahan. Tapi setelah apa yang mereka lakukan kemarin, saya pikir menjatuhkan mereka perlahan bukanlah pilihan yang tepat, mereka tidak pantas untuk itu. Mulai hari ini, serang mereka terus-terusan. Keluarkan semua senjata dan perangkap kita yang sudah kita siapkan untuk perusahaan mereka. Don’t give them time to fight back.

“semuanya sir?”

“semuanya. Kita habisi mereka dengan satu Pukulan keras, dan jangan berikan mereka kesempatan untuk melawan balik.”

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang