Shift

1.4K 144 24
                                    

Yuri tidak bisa tidur berhari-hari setelah percakapannya dengan zee malam itu, pikirannya kacau, wanita itu tidak habis fikir bagaimana zee bisa dengan mudahnya memutuskan untuk menikah kembali.

Berita tentang pernikahan kedua pemimpin grup panich sudah menyebar kemana-mana. Gossip tentang pernikahan kedua zee dengan nunew dan bagaimana posisi yuri saat ini diperbincangkan secara terang-terangan di kalangan elite kota bahkan negara mereka.

Yuri sebenarnya malu pada teman-temannya dan juga keluarga jauhnya yang terus menanyakan tentang kebenaran berita tersebut, tapi dia tidak memiliki waktu untuk itu.

Yuri tidak memiliki waktu untuk memikirkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mereka semua saat zee dengan terang-terangan mengatakan pada dunia dia akan menikah lagi, akan membawa orang lain kedalam rumah mereka, dan memberikan nama nyonya/tuan muda panich pada orang itu, nama yang sudah lama yuri pikirkan sebagai miliknya seorang.

Dan yang ingin dinikahinya bukan orang lain yang sama sekali asing untuk yuri, tapi mantan tunangan salah satu pria yang pernah berselingkuh dengannya.

Apa nunew sudah memberitahukan kepada zee bagaimana yuri dan dia bisa saling mengenal?

Apa zee sudah mengetahui perselingkuhannya selama ini?

Apa zee juga sudah mengetahui kecurangan ibunya selama ini?

Bagaimana ibu yuri sudah mengikat zee dengan paksa menggunakan perjanjian pranikah mereka dan mencoba mengambil aset keluarga panich sedikit demi sedikit melalui dirinya?

Jika iya, apa yang harus yuri lakukan?

Yuri tau jika zee dulu sangat mencintainya, dia yakin akan hal itu.
Tapi jika sudah begini, apa zee masih memiliki hati untuknya? Apa zee akan membiarkan keluarga kwon dan berpura-pura tidak tahu apa-apa hanya untuk mempertahankan hubungan mereka?

Yuri rasa tidak, karena sedikitnya yuri tau sifat zee setelah bertahun-tahun bersama.

Zee, jika sudah kehilangan perasaan dan kepercayaannya pada seseorang, akan bisa berbuat apa saja pada orang tersebut jika mereka mencoba menghalangi jalannya apa lagi mengkhianatinya.

Zee, tidak akan membiarkan siapapun yang sudah mengganggu dirinya dan orang-orang yang dia anggap sebagai ‘miliknya’ lepas begitu saja. Yuri sudah melihat banyak contoh selama ini.

Yuri ingin sekali menyingkirkan nunew saat ini juga untuk menjaga posisinya sebagai satu-satunya nyonya muda panich saat ini, dan juga memperingatkan ibunya tentang kecurigaan zee pada mereka. Tapi yuri tidak bisa, dia tidak bisa gegabah dalam hal ini atau zee akan semakin tidak percaya dan kehilangan perasaan padanya. Yuri harus mengamankan posisinya terlebih dahulu, bagaimanapun posisinya di keluarga panich dan di dalam hati zee adalah yang terpenting, yang lainnya bisa menunggu.

Yuri berbalik badan di ranjang besar itu dan melirik bagian kosong di sampingnya.  Sudah berminggu-minggu bagian ranjang yang biasanya ditiduri oleh zee itu kosong, bahkan setelah yuri pikir, sudah berbulan-bulan zee hanya pulang dan tidur di bagian ranjang itu sesekali saja. Sebelumnya yuri tidak menaruh curiga dan tetap fokus pada dunianya tanpa memikirkan tingkah laku zee selama uang yang di berikan oleh suaminya itu terus datang dan tidak terhenti. Now, yuri mulai berfikir, sejak kapan zee mulai bersikap dingin seperti ini padanya? Sejak kapan nunew chawarin menusukkan durinya diantara mereka? Apa saja pengaruh yang diberikan si jalang itu pada zee sehingga dia menjauhi yuri seperti ini?

Dalam pikiran yuri, dia terus menyalahkan kehadiran nunew yang menjadi penyebab keretakan hubungannya dengan suaminya, sama sekali tidak memikirkan sekalipun jika mungkin, dialah penyebab utama keretakan hubungannya dengan zee.

Yuri dengan gelisah bangun dari tidurnya dan berjalan keluar kamar, mencari pelayan yang masih bangun di waktu hampir tengah malam itu, ingin meminta dibuatkan minuman hangat.

Yang dia temukan adalah seorang pelayan muda yang baru saja dipekerjakan zee untuk menggantikan salah satu pelayan yang dia pecat tiba-tiba minggu lalu.

“Bawakan teh hangat ke kamar saya.” Ujarnya tanpa basa basi.

Pelayan itu awalnya terlihat kaget, namun dengan cepat mengiyakan perintahnya.

“Tunggu.” Ujarnya, menghentikan pelayan yang akan memenuhi perintahnya itu. “Tuan sudah pulang malam ini?”

“Sudah nyonya, sekitar setengah jam yang lalu. Dan sekarang sudah beristirahat”

“Dimana dia sekarang?”

Pelayan itu terlihat ragu sejenak, tapi dengan cepat memberitahukan keberadaan zee pada yuri.

“tuan ada di kamar tamu lantai 2 rumah sayap kanan nyonya. Uuhh... tapi kata bibi may, malam ini tuan tidak Mengijinkan siapapun masuk kekamar itu karena tidak mau di ganggu.”

Yuri mendengus kesal “tau apa kamu. Kamu pelayan, tentu saja dia tidak mau di ganggu oleh kalian orang-orang rendahan. Saya istrinya, mana mungkin dia menolak kehadiran saya.”

Yuri berlalu meninggalkan pelayan itu, menuju kamar yang di maksud, sudah melupakan permintaan teh hangatnya tadi.

Beberapa menit kemudian, yuri berdiri tepat didepan pintu kamar yang letaknya sangat berjauhan dari kamar tidurnya, hampir ujung ke ujung.

Yuri baru saja akan mengetuk pintu, tapi kemudia membatalkan niatnya itu dan langsung membuka pintu yang tidak terkunci itu.

Zee tidak akan marah padanya, bagaimanapun dia istri zee, wanita yang diperjuangkan oleh pria itu mati-matian dulunya.

Yuri berniat, malam ini dia akan mulai merebut kembali perhatian zee, memperjuangkan kasih sayangnya kembali. Jadi, walaupun nunew chawarin berhasil masuk kedalam rumah tangga mereka nantinya, jalang itu akan tau siapa yang sebenarnya berkuasa, siapa pemenang sebenarnya di hati zee.

Karena yuri yakin, bagaimanapun nunew chawarin menyelinap kedalam hati zee, yuri masib memiliki takhta tertinggi di hati suaminya itu.

Awalnya yuri tidak melihat keberadaan zee sama sekali didalam kamar tersebut, tetapi kemudian wanita itu bisa mendengar suara zee dengan samar.

Yuri berjalan mendekati asal suara itu, dan tiba di didepan pintu walk in coset yang sedikit renggang, di sela pintu yang terbuka itu yuri bisa melihat zee yang sudah mengenakan kaos putih polos dan celana kulot yang biasa dia pakai untuk tidur, suaminya itu duduk membelakangi pintu dan berbicara di ponselnya dengan nada yang lembut.

“Ya jangan begitu juga... kamu harus tetap makan, hari ini seharian kamu belum ada makan berat kan? Cuma ngemil mangga?” ujar zee dengan nada lembut, yuri bahkan bisa mendengar senyuman di nada bicara pria itu.

Zee terdiam sesaat, seperti mendengarkan apa yang di ucapkan lawan bicaranya di sebrang telpon.

“nunew, makan ya? Kamu harus makan, kamu mau apa? Biar saya carikan.”

....

“Nggak capek kalau buat kalian. Jadi kamu mau apa?”

....

“iya saya yang antar langsung, saya juga yang belikan sendiri.”

...

“heem? Sop? Sop apa? Ya jangan sop buah... soto mau?”

...

“rawon? Ok... mau pakai nasi? Pake emping belinjo juga? Em? Kenapa nggak pakai kecambah?”

....

“hmm ok,... alright... kamu tunggu ya, saya carikan dulu rawonnya.”

....

“Ok, saya tutup telponnya ya, saya telpon lagi kalau sudah sampai sana nanti.”

...

right... bye juga untuk kalian.”

Yuri dengan cepat berlari kecil, keluar dari kamar itu ketika dilihatnya zee benar-benar akan bersiap untuk pergi.

Dada wanita itu tercekat oleh api cemburu.

Yang berada di sambungan telpon tadi pastilah si jalang nunew, mengingat bagaimana lembutnya zee berbicara pada lawan bicaranya.

Tidak pernah sebelumnya yuri mendengar zee berbicara dengan nada bicara seperti itu pada siapapun, bahkan yuri tidak pernah mengingat apakah zee pernah berbicara dengan nada seperti itu padanya sebelumnya.

Nunew chawarin, nunew..... apa yang sudah dilakukan jalang itu pada suaminya? Kenapa zee bisa memperlakukan nunew lebih baik darinya? Apa kelebihan nunew di banding yuri? Bukankah dia lebih baik dari si jalang murahan itu?

Yuri tidak bisa tinggal diam seperti ini, dia tidak ingin nunew mengambil semua perhatian suaminya.

Tidak bisa.

Zee, dan seluruh kekuasaan keluarga panich, adalah miliknya. Hanya yuri seorang.

===

Nunew menutup sambungan telponnya dengan zee, entah bagaimana telpon ucapan selamat malam pria yang lebih tua darinya itu malah menjadi pengobat ngidam nunew saat ini.

Ya, akhir-akhir ini, entah kenapa nunew tidak memiliki tanda-tanda ngidam lagi seperti yang di prediksikan oleh mamanya. Nafsu makannya juga sedikit bertambah, apalagi buah-buahan, nunew akan rela tidak makan apapun selain buah-buahan, buah apapun itu seharian penuh.

Seperti hari ini, nunew tidak memiliki selera untuk makan apapun kecuali buah mangga yang dibawa ayahnya dari kota batu kemarin.

Tapi anehnya, nunew memiliki keinginan untuk mendengarkan suara zee setiap harinya, bahkan hanya untuk beberapa saat sekalipun. Jika keinginan itu tidak terpenuhi, maka nunew akan diselimuti perasaan gelisah seharian itu.

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang