Siapa?

1.4K 98 8
                                    






“maaf ya kamu nunggunya lama.” Ujar zee sambil mengelus lembut surai hitam nunew.

Nunew tersenyum lembut, matanya memancarkan kebahagiaan memandangi zee.

Sedangkan pike, pria itu hanya bisa mengeraskan rahangnya sambil memandangi interaksi nunew dan suami barunya dengan mata yang panas.

Dan hati yang juga memanas.

Seharusnya dia yang menyentuh nunew dengan sayang seperti itu. Seharusnya dia yang dipandangi penuh bahagia oleh nunew seperti itu, seharusnya anaknya yang berada didalam kandungan nunew.

Harusnya dia.

Tapi karena kesalahan semalamnya, semuanya direbut darinya, nunew meninggalkannya dan lebih memilih orang lain dibanding dirinya.

Lama pike terdiam, dengan mata yang memandangi terlalu fokus. Sampai-sampai pria itu tidak sadar jika nunew dan zee sudah lama pergi dari hadapannya.

 Sampai-sampai pria itu tidak sadar jika nunew dan zee sudah lama pergi dari hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia mengganggumu?” tanya zee setelah keduanya berada didalam privasi kamar mereka.

Ya, kamar mereka. Didalam benak zee, kamar itu sudah menjadi kamar mereka, dan bukan hanya kamar nunew seorang.

Pria itu duduk bersandar di atas ranjang mereka, matanya memperhatikan nunew yang sedang berusaha mengoleskan lotion diarea gundukan perutnya. beberapa saat kemudian, nunew menyerah, lalu memberikan botol lotion itu pada zee, dan mengisyaratkan pria itu untuk membantunya mengoleskan pelembab itu.

“nggak. Nggak terjadi apa-apa sama aku dan pike siang tadi, jadi kak zee tenang aja. Aku baik-baik aja kok.” Ujar nunew, sambil mengarahkan tangan zee untuk mengoleskan lotion itu lebih merata.

“kak zee Cuma khawatir, kalau dia mengatakan yang nggak-nggak sama kamu.”

Nunew tersenyum, lalu dengan keberanian yang datangnya entah dari mana mengecup pelan bibir zee,

Suatu hal baru yang dia lakukan, karena kecupan-kecuman manis dan belaian lembui diantara mereka biasanya di lakukan oleh zee.

“kak zee jangan khawatir. Kehadiran dia sudah tidak akan bisa memberikan efek apapun untukku. Apalagi perkataannya, semua hanya akan ku anggap seperti angin lalu.”

Zee tersenyum lembut, masih terbawa oleh ciuman kecil nunew yang datang secara tiba-tiba, dan membalas kecupan nunew dengan ciuman lain yang lebih manis.

Mata keduanya bertemu, sesaat sebelum nunew menurunkan pandangannya dengan malu.

Zee menggigit bibirnya dengan bimbang, sesaat, sebelum akhirnya memutuskan untuk menggenggam dagu nunew perlahan, dan mengarahkan bibir ranum nunew sekali lagi untuk bertemu dengan miliknya.

Ciuman demi ciuman manis didaratkan zee pada bibir ranum itu, perlahan. Dan sesaat kemudian, nunew menempatkan kedua tangannya di dada zee, mendekatkan dirinya pada suaminya itu, dan membalas ciuman manisnya. Sampai akhirnya keduanya terlena dalam buaian manis sentuhan kekasih.

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang