Kwon

1.6K 137 21
                                    

Malam itu, zee dengan sengaja memilih untuk pulang kerumah yang ditempatinya bersama yuri. Pria itu memandangi penampakan depan rumahnya dengan mata yang sedikit sedih.

Dulu, sebelum zee mengetahui pengkhianatan yuri, zee sempat bermimpi tempat ini akan menjadi saksi mereka menua bersama nantinya, dengan anak dan cucu mereka yang akan ikut mewarnai gedung putih bertingkat 3 itu dengan canda dan tawa. Tapi sekarang zee tahu, semua itu hanyalah mimpi masa lalunya yang sudah lama dia lepaskan.

Sekarang, jangankan memiliki mimpi serupa, bahkan membayangkan dirinya tetap memiliki ikatan dengan yuri beberapa tahun kedepannya saja zee tidak sanggup. Dia ingin segera terlepas dari jeratan wanita itu.

Soon, pikirnya... sebentar lagi semuanya akan selesai.

Zee melangkahkan kakinya memasuki rumah, 4 orang pelayan yang mengetahui akan kedatangannya langsung dengan gesit menyambut zee. Salah satu pelayan itu adalah wanita di usia pertengahan 40 tahun, yang sudah melayani zee sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Bibi May namanya, wanita yang sudah merawat zee sejak kecil itu sudah dinggapnya seperti keluarga sendiri, Sehingga saat zee menikah dan pindah kerumahnya sendiri zee membawa serta wanita itu dengan persetujuan bibi may dan kedua orangtuanya.

Saat ini bibi may menempati posisi sebagai satu dari dua kepala pelayan di rumah itu, sedangkan posisi kepala pelayan lain dipegang oleh paman jan, butler berusia 60 tahun yang di bawa oleh yuri dari rumah orang tuanya.

Zee berjalan dengan cepat kearah ruang kerjanya di lantai 2, pria itu mengisyaratkan bibi may untuk mengikutinya. Bibi may yang mengerti maksud tuannya langsung bergegas mengikuti dari belakang dan mengisyaratkan pelayan lain untuk kembali pada tugasnya masing-masing dan memberikan tuan mereka privasi.

Sesampainya di ruang kerja, zee mendudukkan dirinya di sofa dan mempersilahkan bibi may untuk menyampaikan laporannya.

"semuanya sesuai prediksi anda tuan." Buka bibi may.

"oh?"

Zee menyunggingkan senyuman licik dan menyambut segelas air hangat yang diberikan oleh bibi may.

Satu minggu yang lalu, zee dengan sengaja mengirimkan berkas tender palsu untuk di taruh di atas meja kerja di ruang kerja dirumahnya, berkas itu berisi penawaran dan perhitungan penting yang dibutuhkan oleh perusahaannya untuk memenangkan tender pembangunan smart house yang dicanangkan oleh pemerintah.

MATRIX, perusahaan teknologi milik keluarga panich adalah salah satu perusahaan yang berpartisipasi dalam lelang pengadaan untuk proyek besar itu, bersaing dengan perusahaan teknologi lainnya.

Dan berkas yang dengan sengaja zee tinggalkan dirumahnya beberapa hari yang lalu adalah kunci penting untuk memenangkan tender tersebut. Tentu saja, jika berkas yang zee tinggalkan adalah berkas perencanaan dan penawaran yang asli.

Sayangnya, berkas yang zee tinggalkan berisi perhitungan dan penawaran palsu yang dirancang sedemikian rupa olehnya agar siapapun yang menggunakan berkas itu akan menanggung kerugian yang besar.

Sebenarnya zee sudah lama tau jika didalam rumahnya ini ada tikus-tikus keluarga kwon yang seringkali mengintip dan mencuri rahasia perusahaan di dalam ruang kerja pribadinya.

Memeriksa rekaman cctv pun percuma, karena salah satu tikus itu sepertinya juga menyusup sebagai penjaga keamanan di rumahnya. Zee harus segera menyelesaikan urusannya, dan tikus pertama akan dia singkirkan di rumahnya adalah penjaga keamanan itu.

Awalnya zee mencurigai paman jan sebagai dalang pengkhianat di rumahnya, tetapi pria tua itu sangat bersih, dan sama sekali tidak terlibat dalam permainan keluarga kwon. Karena itu zee memasang umpan dengan sengaja dan menjadikan berkas tender perusahaannya sebagai umpan untuk mengetahui siapa yang sudah berani menyusup kedalam rumahnya, dan mengkhianatinya.

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang