15. Test

8 1 0
                                    

Ujian telah tiba

Dewa lega, ternyata hampir seluruh soal ujian tercantum di beberapa buku latihan soalnya, ia berhasil mengerjakan soal ujian dengan lancar, teman-temannya yang lain juga memiliki otak yang lumayan encer, memang, mereka tak sepintar dewa ataupun mika, namun mereka juga termasuk golongan pintar

hari kedua juga sama, mereka semua mengerjakan ulangan dengan lancar, begitu juga hari ketiga, keempat, kelima dan hari keenam, namun di hari terakhir ujian..

Dewa merasa bandannya kurang vit.
dari semalam ia mual, dan sakit kepala, tapi ia memaksakan diri untuk belajar dan berangkat ke sekolah, benar saja, saat ia mengerjakan soal, fokusnya bubar, ia terus terusan merasakan sakit yang tidak manusiawi, tak kuat menahannya ia pun izin ke uks dan melewatkan ujian terakhir itu

Ujian itu tidak ada susulan, dan Dewa belum menyelesaikan beberapa nomor, ia sangat takut dengan respon ayahnya, dia tak akan membiarkan Dewa bernafas setelah tau ia tak menyelesaikan ujian terakhrirnya, setelah ujian berakhir Mika dan Aura pun menyusul Dewa ke uks, wajah Dewa tak bisa berbohong, ia sangat takut, sedih, kecewa, perasaan itu tercampur aduk

"wa, tenang, gua bakal minta tolong bokap biar lo bisa susulan, sekarang lo istirahat dulu, kasian badan lo kalau di paksain" ucap Mika

"thanks ya mik", untungnya Dewa memiliki Mika, ayah Mika sangatlah mengenal Dewa, Dewa adalah murid yang berprestasi, sangat berprestasi, ia bisa mendapatkan 15 kejuaraan dalam setahun dan kalau di jumlah selama ini ia mendapatkan 37 kejuaraan, dan terakhir, ia memenangkan Olimpiade sains nasional, akhirnya Dewa di beri kesempatan untuk susulan, Dewa sangat bersyukur, dan lega, begitu juga Mika dan Aura

.
ranking sudah keluar, tentu saja di kelasnya ia mendapat rank 1, ia kemudian buru buru melihat rank pararel kelas 12, disana berkerumun orang, phi pun mengatur agar tak berdesak desakan dan YA DEWA MENDAPATKAN RANK 1 PARAREL

disusul oleh sarah saingan berat dewa dan di bawahnya ada Mika.

Helga dan Veno juga masuk 10 besar pararel, Aura juga masuk rank 5 pararel berkat Dewa.

Dewa menunjukan hasilnya kepada ayahnya, ia pikir ayahnya akan mengapresiasikan dirinya, namun harapan itu pudar setelah melihat respon ayahnya yang biasa saja ketika dewa menunjukan hasilnya, di sisi lain bundanya berusaha menghibur Dewa dengan pujian pujiannya.

"Habis ini kamu masuk jurusan bisnis" Dewa kaget, ia sudah berencana akan masuk hukum atau kedokteran, tanpa menjawab ia kemudian keluar, membawa motornya ke tempat pulangnya selain rumah.

"sialan" ucap Dewa lirih melempar batu ketengah pantai
"siapa yang sialan" suara itu tak asing lagi, itu Aura
Dewa menoleh, ia menghapus bekas tetesan airmatanya

"kalau mau nangis keluarin aja, kalau malu, nangis di pelukan gua sini, gua galiat kan?" ucap Aura sembari duduk di sebelah Dewa

Dewa tak merespon aura, ia termenung, Aura pun sedang merasakan hembusan angin pantai dan suara ombak, tiba tiba aura memasangkan earphonenya ke telinga dewa

HIVI!-Pelangi

Tetaplah engkau disini
jangan datang lalu kau pergi
jangan anggap hatiku
jadi tempat persinggahanmu
untuk cinta sesaat

Dewa tersenyum kearah Aura
"ra" panggil dewa "ya?" Aura menoleh kearah Dewa, Dewa tiba tiba mengecup kening Aura, muka Aura langsung memerah

"i love you, makasih udah lahir ke dunia dan hadir di hidup gua ra" ucap Dewa sembari mengacak rambut Aura

"makasih juga ka, makasih udah selalu sabar, kuat, bertahan, sampai detik ini" balasnya sembari menggenggam tangan Dewa

"jangan pernah pergi ya?" ucap Aura mengeratkan genggamannya

"ga akan." ucap Dewa sembari menatap kedua manik Aura

"tau ga si ra, wishlist gua terkabul satu!" ucap Dewa riang
"emang apa ka?" Aura kepo

"jadi rank 1 pararel untuk terakhir kalinya" ucap Dewa sembari tersenyum
"WAHHH, tinggal berapa lagi?" tanya Aura lagi
"masih ada 4 lagi raa, setengah tahun lagi gua 18 tahun"
"tua amat" ledek Aura
"enak aja" ucap Dewa mencubit hidung Aura

"gua yakin, semua wishlist lo bakal terkabul" ucap Aura
"gua mau bikin wishlist baru, wishlist kita." ucap Dewa
"suka suka lo aja kaa, asal lo bahagia" balas Aura

Dewa membatin "Wishlist kita sebelum gua ninggalin lo ra"

"ka?" panggil Aura menyadarkan Dewa dari lamunannya, "eh iya ra? pulang yu udah sore"

"iya ayo"
.

"iya ayo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SADEWA & RAHASIANYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang