34. Offense

11 2 0
                                    

puluhan buble chat dari Mika, rata rata berisikan spam "p"

Aura termenung sebentar, ia langsung memesan ojek online, ia tak tenang saat menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura termenung sebentar, ia langsung memesan ojek online, ia tak tenang saat menunggunya

.
yang terjadi tadi malam
.

"anjing bangsat pusing" Dewa memukuli kepalanya berkali kali, ia mulai berhalusinasi karna masih dalam kondisi mabuk, ia terhantui oleh semuanya, saat ia kecelakaan, saat ia di pukuli oleh ayahnya, temannya, saat ia di vonis tidak akan bertahan lama, semua itu kembali menghantui Dewa, Dewa merasakan sakit kepala hebat, pusing dan juga mual pada saat bersamaan

"anjing gua belum mau mati sekarang, hah... hah... Mika" nafas Dewa perlahan sesak

Dewa menelpon Mika dengan panik
"angkat mik.." batinnya
telpon itu akhirnya diangkat oleh Mika
"halo wa?"

"Mikaa.. hah tolongin gua.. pls, gua berasa mau hah mati..." ucap Dewa tersenggal senggal
"share lock, gua kesana sekarang"
.
"astaga Dewa" Mika terkejut melihat Dewa tergeletak lemas di lantai, tapi ia masih sadar
"ayo wa, kita ke mobil" ucap Mika memapah Dewa berdiri "bawa Aura.. pulang, Mika" ucapnya lemas
"iya, yang penting lo dulu Sadewa."

Mika menyetir dengan terburu buru, hingga sampai ke rumah sakit terdekat
"tolongg, suster dokter" teriak Mika
mereka langsung menghampirinya
"bawa ke ugd" ucap salah satu dokter kepada bawahannya

"mik.. lo anterin ahhh.. Aura pulang ya?" Dewa masih sempat mengatakan itu
"iya wa, lo yang kuat ya" Dewa membalas dengan anggukan dan senyuman kepada Mika
Mika kemudian membawa Aura pulang, dan mengabari keluarga Aura tentang apa yang terjadi pada Dewa

.
Aura termenung, merasakan hembusan angin, air matanya mengalir tanpa henti, ia di penuhi oleh rasa bersalah

"Aura?" sapa Raline
"ka.. maaf, gara gara gua" ucap Aura lemas

"nggak, bukan gara gara lo raa, kita harus yakin dewa kuat, Dewa bisa ngelewatin ini, gaada yang perlu di salahin disini" ucap Raline mengelus kepala Aura

Aura menangis kejar di depan ruangan Dewa
"Aura?" sapa Jaehan yang baru datang
Aura dan Jaehan langsung berpelukan
"maaf ya, gua lama ra, maaf" ucap Jaehan memeluk erat aura
"han.. ka Dewa.. gara gara gua.."
"ga ra, stop nyalahin diri lo sendiri, Dewa bakal baik baik aja, percaya sama gua"

.
1 hari, 2 hari, sampai 1 bulan Dewa belum sadarkan diri, Aura Jaehan Mika dan Raline hampir setiap hari mengunjungi Dewa, apalagi Aura, ia sangat sering menghabiskan waktunya dengan mengobrol dengan Dewa yang belum sadarkan diri, ia masih merasa bersalah, karena ia menuruti permintaan Dewa ke bar saat itu,

SADEWA & RAHASIANYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang