"Ka Dewa, healing yu, pusingggggg" ucap Aura sembari memandangi makanannya
"kemana?" tanya Dewa singkat
"kemana aja deh, asal sama lo" ceplos Aura"Eh, maksudnya, yang penting healing" ulangnya
Dewa tersenyum simpul"Ketempat kesukaan gua ya" ucap Dewa
"yah, masa ke perpus sih ka, itumah bukan healing, tapi tambah pusing" balas Aura sembari memajukan bibir bawahnya"Kata siapa perpus" Sahut Dewa
"katanya tempat kesukaan lo, lo kan suka ke perpus, belajar" Balas Aura malas"Udah, sekarang lo telpon bunda minta izin, pulang sekolah gua culik" ucap Dewa sembari memakan makanannya
Aura mengangguk menyetujui perkataan Dewa
Bel pulang sekolah berbunyi, Dewa menunggu di depan gerbang dengan motor hitam glossy kesukaannya
Setelah Aura menghampirinya, ia bergegas memakaikan helm Aura dan segera menggas motornya, mereka asik sendiri dengan topik random mereka.
Sampailah ke tempat yang Dewa maksud
Pantai.
"Wah, lo sejak kapan suka pantai ka?" tanya Aura sembari terkagum akan pemandangan di depan matanya
"Udah lama banget ra, gua suka kesini kalau stress" jawab Dewa keceplosan
"stress? emang lo sering stress ka?" tanya Aura memandangi wajah dewa"Ga, coba deh pejamin mata lo, rasain semilir angin yang seolah olah nembus badan lo, nikmatin suara ombak dan daun daun kelapa yang bergesekan" ucap Dewa mengalihkan topik awalnya
Aura pun menuruti perintah dewa, benar saja, sangat tenang.
Mereka menikmati hari bersama di pantai sampai senja datang
"senja indah ya ka"
"iya, indah kaya lo ra" Ucap Dewa menatap kedua manik Aura sangat dalam"Hah?" Aura tertegun
Dewa tertawa manis"Menurut gua, hal yang lebih manis selain senja di langit yang menjingga adalah senyum lo ra. manis dan menghangatkan hati. sama kaya hangatnya senja."
"Udah pinter gombal sekarang ya" Ucap Aura menepuk lengan Dewa
"ka? tujuan lo idup apa?" tanya aura tiba tiba
"nyelesaiin wishlist sebelum 18 taun" Jawab Dewa yang kini memandangi langit senja
"gajaman kali wishlist wishlist ka"
"kalau lo ada alasan, pasti pandangan lo soal wishlist yang norak dan ga zaman itu berubah jadi hal yang paling penting di hidup lo" Mata Dewa beralih memandangi Aura"hmm emang wishlist lo apa" tanya Aura
"adadeh, kepooo" ucap Dewa sembari menjulurkan lidahnya ke Aura,
Aura berdecak kesalDewa meraih kepala Aura dan menyenderkan ke bahunya menghadap ke matahari yang sedang bertemu dengan sang laut, mereka menikmati angin pantai dan pemandangan indah sore itu.
Andai hidup kita sesederhana menatap senja. ah aku lupa, senja yang sederhana itu hanya sementara, yang indah pasti akan tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA & RAHASIANYA (END)
Roman d'amour"Perjuanganku sudah sampai titik pasrah, Tuhan" Ini tentang Sadewa Reethenio, lelaki manis yang tumbuh di temani oleh banyak sekali tuntutan seorang pria, yang ia panggil ayah. Orang tua kandungnya sudah berpulang, sedari ia berumur 6 tahun, mening...