#9

106 5 0
                                    

Keheningan malam menjadi pengisi suara mansion keluarga Jeon saat itu. Bagaimana tidak, saat ini masih pukul tiga dini hari. Masih terlalu dini untuk bangun menyapa alam semesta yang belum terbangun dari tidurnya.
   Berbanding terbalik dengan Jimin, ia tidak tidur sama sekali. Matanya tidak mengatup dengan tenang karena kebisingan isi kepalanya. Ia sempat panik karena Jungkook yang tiba-tiba berkeringat dingin dan muncul ruam-ruam merah di kulit tangannya. Sehingga ia dengan terpaksa harus membangunkan Taehyung. Sekarang semua sudah baik-baik saja, namun Jimin masih tidak bisa memejamkan mata.
   Dengan gerakan pelan Jimin menyibak selimutnya, turun dari dari ranjang dan keluar dari kamar itu tanpa membuat suara. Mencari air putih di dapur untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Ia menjadi tamu disini, dan ia cukup tahu diri untuk tidak selalu merepotkan pemilik rumah.
   Jimin hendak kembali ke kamar Jungkook setelah menghabiskan segelas air sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.
   “ Jimin “
   Hanya cahaya remang-remang yang ada disana hingga membatasi jarak pandangnya. Namun jimin tahu siapa yang telah memanggilnya. Suara wanita yang yang kini telah bermarga Jeon itu menuruni tangga dengan anggunnya. Jimin sedikit menunduk, jujur ia enggan jika nantinya wanita itu akan meemberi pertanyaan kepada Jimin. Dan sialnya wanita itu kini sedang ada di depannya, menatap Jimin dengan raut wajah tak terbaca.
   “ Jim Hyuung “
Tiba-tiba suara Jungkook mengalihkan perhatian mereka. Jimin selamat, dengan cepat ia membungkuk kepada Seo Yoon dan menghampiri Jungkook yang sudah berada di ujung tangga tanpa memakai alasa kaki.
   “ Jungkook ah, hey kenapa kau keluar dari kamarmu ?”
   “ Karena tidak ada kau saat aku bangun hyung “
   “ Mian…aku hanya ingin minum “
   “ Eoh…”
Jungkook otomatis melihat bayang-bayang wanita yang tak lain adalah ibunya saat pandangannya terarah ke dapur.
   “ Oh eomma…kenapa eomma disini?”
Seo Yoon langsung tersenyum kaku, beruntung cahaya disana tidak terlalu terang sehingga Jungkook tidak tahu itu.
   “ Tak apa sayang, ibu hanya ingin ambil air minum juga. Istirahatlah lagi sayang “
Tak ada satupun kata yang luput dari pendengaran Jimin. Suara itu, begitu lembut. Suara seorang ibu  yang mengkhawatirkan putranya. Jimin iri, karena ia juga rindu suara lembut sang ibu.
   “ Heum…”
   “ Ayo masuk lagi ke kamarmu Kook “ ucap Jimin seraya menuntun Jungkook kembali ke kamarnya. Meninggalkan Seo Yoon yang masih tak beranjak dari tempatnya. Menatap Jimin dan Jungkook hingga benar-benar masuk ke kamarnya sebelum kemudian ia sendiripun kembali ke tujuan awal.
   “ Apa ruamnya sudah hilang” tanya Jimin seraya menyibak lengan panjang yang Jungkook gunakan. Entahlah, ia merasa begitu dekat dan ingin melindungi Jungkook begitu tahu bagaimana keadaan anak itu.
   “ Hampir hilang hyung, besok juga hilang. Ini tidak akan lama “
   “ Hmm tidurlah “
Jimin menaikkan selimut untuk Jungkook hingga sebatas dada. Namun genap satu menit, Jungkook kembali membuka matanya beralih menatap Jimin yang mencoba menutup matanya.
   “ Hyung…”
   “ Hmm “
   “ Apa kau akan menjauhiku karena hal ini ?”
Mendengar ucapan Jungkook lantas membuat Jimin membuka matanya kembali.
   “ Hey, aku tidak akan melakukannya….kenapa kau mengkhawatirkan hal yang tidak akan terjadi “
   “ Ania…hanya saja, dulu teman-temanku juga menjauh karena hal ini”
   “ aku tidak seperti mereka….tidurlah. jangan memikirkan apapun yang tidak penting okey “
Pada akhirnya Jungkook kembali memejamkan matanya. Kembali mengarungi mimpi yang sempat ia ajak bangun untuk mencari Jimin. Begitupun Jimin yang ikut memejamkan mata agar bisa menyiapkan diri untuk besok. Ralat, nanti. melepas lelah hari ini untuk menyambut lelah besok.
>>>>>
   Hari minggu menyambut pagi dengan tenang. Membangunkan manusia yang masih bersembunyi dalam selimut mereka. Berbeda dengan Jungkook dan Taehyung yang kini sudah menyelesaikan sarapannya. Mereka tidak membangunkan Jimin karena melihat Jimin begitu pulas.
   “ Jimin hyung ku rasa baru tertidur dini hari “
   “ Hmm biarkan dia beristirahat dulu “
Jungkook hanya mengangguk kemudian meneruskan kegiatannya.
   “ Anak-anak, eomma ada  keperluan hari ini. eomma tinggalkan dulu tak apa ne..?”
   “ Eoh eomma…gwenchana….kita kan kan sudah dewasa “ jawab Jungkook yang membuat Taehyung dan Seo Yoon tertawa.
   “ Aigooo oke eomma pergi dulu ne…” pamit Seo Yoon kemudian melenggang pergi meninggalkan mereka.
   “ Taehyung ah…”
Seruan Jimin yang menyapa telinga membuat Taehyung dan Jungkook menoleh bersamaan.
  “ Hey kenapa aku tidak di bangunkan ?” tanya Jimin setengah kesal.
   “ Kau nyenyak sekali hyung…hehe..mian jadi aku dan Taetae hyung membiarkanmu istirahat dulu “ jawab Jungkook seadanya. Sedangkan Jimin mendesah frustasi, ia malu karena kesiangan di rumah orang.
   “ Tak apa Jim…ini kan hari minggu. Sana mandi saja lalu kembalilah dan sarapan !”
Seolah titah sang raja, Jimin menurut saja. Ia kembali masuk ke kamar Jungkook dan mandi. Ia ingin segera pulang. Ia tidak boleh terlalu lama berada disini.
>>>>>
   “ Hyung, kenapa kau tinggal sendirian?” tanya Jungkook dengan polos setelah sampai di apartemen Jimin. Anak itu memaksa ikut walalupun sebenarnya Jimin menolak.  Dan entah kenapa Jimin justru mudah luluh dengan tatapan Jungkook. Berakhir Taehyung pun juga berada disana karena tidak mau di rumah sendirian.
    “ Hanya ingin “ jawab Jimin singkat. ia meletakkan sepatunya di rak sepatu kemudian melenggang ke dapur mengambil minuman untuk mereka bertiga. Membiarkan Taehyung yang duduk di sofa dan Jungkook yang melihat-lihat isi apartemennya.
   Jimin kembali dengan membawa dua kaleng soda dan segelas susu. Ia duduk di samping Taehyung dengan tatapan tak lepas dari pergerakan Jungkook. Anak itu sedang asik memainkan salah satu koleksi robot iron man yang ada di sana.
   “ Jangan merusaknya Koo “ ucap Taehyung memperingatkan. Adiknya itu selalu saja memiliki penasaran yang tinggi. Namun sekarang mereka berada di rumah orang yang baru mereka kenal, Taehyung takut Jimin marah jika Jungkook merusak sesuatu disana.
    “ Biarkan saja Tae….tidak ada yang spesial disini”
    “ Tetap saja Jim….”
   Kini jungkook beralih ke sebuah meja kecil di pojok ruangan. Ada kotak sepatu yang masih baru disana. Jungkook memiringkan kepalanya sejenak berpikir. Ia mengingat sepatu berlogo Nike itu juga pernah ada di rumahnya. Bahkan nama toko yang sama ada disana.
   “ Satu toko tidak menjual hanya satu kan ?” gumam Jungkook kemudian berjalan ke tempat dimana Taehyung dan Jimin duduk.
   “ Hyung ayo tinggal di rumahku saja !” ajak Jungkook tanpa ba bi bu. Membuat Jimin yang sedang menengguk sodanya tersedak karena terkejut atas ucapan Jungkook.
   “ Heol…”
   “ Jimin juga punya keluarga Koo “ imbuh Taehyung sembari mengusap-usap punggung Jimin yang terbatuk.
   “ Majja….ibuku akan mencariku nanti Jung “
   “ Kau boleh datang kesini semaumu jika ingin Kook, asalkan mengabariku dulu..”
   “ Wae..?”
   “ Kau mau saat sudah sampai disini tapi aku tidak ada “
Taehyung sedari tadi sungguh tidak menggubris keduanya, ia justru asik dengan game di ponselnya. Tak ada sesuatu yang istimewa saat itu, namun tidak ada yang tahu bahwa takdir mempertemukan dengan sengaja. Memberikan benang kusut yang belum mereka sadari.




Anyeong semuanya... Dukung dg vote ang coment yaa

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang