#25

128 6 0
                                    

Yeorobun, tolong jangan lupa vite and komennya yaa💜💜💜

^^^^

Gelap adalah hal pertamakali yang Taehyung lihat ketika membuka matanya. Kaki tangannya terikat di kursi. Namun meskipun begitu, orang pertama yang ia pikirkan saat itu adalah Jungkook. Apakah sang adik berada di tempat yang sama dengannya?
" Koo...apa kau disini? "
Tak ada jawaban, namun entah mengapa ia merasa tak sendiri di tempat itu. ada suara air yang bergerak dan hal itu membuat Taehyung semakin cemas. Taehyung menyesal tidak mendengarkan adiknya.
" Hyu..ung...k..kau disana?"
Suara Jungkook terdengar bergetar, Taehyung semakin tak karuan. Ia takut orang-orang jahat itu menyakiti adiknya.
" Hyung...di...dingin...."
" Kau dimana saeng....?"
Keadaan sangat gelap, entah karena malam atau memang tak ada cahaya disana Taehyung tak tahu. Hingga terdengar suara pintu terbuka membuat Taehyung menoleh ke sembarang arah, mencari asal suara.
PYAR
Lampu di hidupkan dan sejenak mata Taehyung menyesuaikan cahaya yang mauk ke retinanya. Ia dapat melihat satu orang laki-laki besar yang membawanya tadi. Namun bukan itu yang Taehyung pikirkan, melainkan sang adik yang tak jauh di hadapannya. Jungkook dengan tangan dan kaki terikat berada di bak mandi berisi air disana. Adiknya terlihat tak berdaya dengan wajah pucat. Jungkook tak tahan dingin, ada beberapa ruam merah yang dapat Taehyung lihat disana. Entah kemana jaket tebal Jungkook yang di pakainya tadi. Anak itu sekarang hanya terlihat memakai celana panjang dan kaos tipisnya saja.
Dan Taehyung tentu tidak bisa tidak menangis saat melihat itu semua.
" Jungkook ah...hiks...Koo dengar hyung "
Jungkook menggigil kedinginan hingga kesulitan untuk menjawab Taehyung.
" Tolong....setidaknya lepaskan adik ku...ia tak bersalah. Kumohon !" ucap Taehyung pada penjaga bertubuh besar yang yang ada disana. Orang itu tampak bergerak, Taehyung berharap orang itu melepaskan Jungkook. Namun semua tak semudah itu, orang itu mengangkat tubuh Jungkook yang menggigil dan meletakkannya di lantai yang dingin.
" Ania...hiks...jjebal. Adikku tidak tahan dingin "
Tidak ada yang mudah di dunia ini bukan? Dan sememohon apapun Jungkook, pria itu hanya melakukan apa yang di inginkannya kemudian pergi dari sana. Taehyung menangis, bukan karena tangan dan kakinya yang memerah akibat memaksakan diri untuk melepas ikatannya yang erat, namun karena tidak tega melihat Jungkook yang tak lagi memiliki tenaga akibat rasa dingin yang ada di tubuhnya. anak itu tidak baik-baik saja.
Dengan sekuat tenaga Taehyung memaksakan agar ikatan di tangannya terlepas. Rasanya begitu perih dan menyakitkan, tangannya hingga berdarah demi melonggarkan ikatan itu.
" Koo, hyung disini. Tetap jaga kesadaranmu okay. hyung akan membawamu dari sini "
Perlahan ikatan yang kuat itu mengendur seiring dengan luka Taehyung yang turut melebar. Setelah berhasil melepas ikatan di tangannya, Taehyung segera melepas ikatan di kakinya dengan tergesa. Tak mengindahkan rasa sakit dan perih di tanggannya yang berdarah. Taehyung mengelapnya asal pada kain tak terpakai yang ada disekitarnya agar Jungkook tak melihatnya. Ia menghampiri Jungkook yang terkapar tak berdaya di lantai yang dingin.
" Koo...Koo dengar hyung?"
" D...dingin..hy..hyung..." jawab Jungkook dengan mata setengah terbuka. Tubuhnya tak sanggup menahan dingin. Taehyung lantas melepas kaos pendek Jungkook yang telah basah. Tak ada cara lain, Taehyung lantas menukar baju yang di pakainya untuk Jungkook agar keadaannya tak semakin memburuk.
" Hy..hyung, nanti hyung ...kedinginan "
" Yang terpenting sekarang adalah Koo, Koo harus tetap hangat lalu kita akan segera keluar dari sini" ucap Taehyung seraya memasangkan hoodienya untuk sang adik. Taehyung lantas memindah kursi yang di pakainya tadi hingga merapat ke dinding. Taehyung mendudukkan adiknya disana agar setidaknya anak itu tak bersentuhan langsung dengan lantai yang dingin.
" Ak..aku takut...hyung "
" Ada hyung disini, jangan takut " sekalipun Taehyung juga tak yakin karena terakhir kali dirinya berkata seperti itu, mereka justru terjebak di ruang yang sekarang mereka tempati.
Ruang itu sangat tertutup, hanya ada satu ventilasi dari atap. Tak ada jendela, tak ada sedikitpun lubang untuk alasan Taehyung bisa mengetahui siang dan malam. Hanya ada satu pintu yang senantiasa terkunci, dan tak bisa terbuka sekalipun Taehyung beribu kali berteriak.
Sebenarnya saat seperti ini Taehyung justru kebingungan, pikiran polosnya hanya mengingat sebenarnya apa yang orang-orang harapkan dari dirinya, juga seingat Taehyung ia tak pernah bermusuhan dengan siapapun. Berbeda dengan Jungkook yang diam-diam sudah tahu siapa dalang di balik ini semua. Ia hanya diam smentara karena sebelum Taehyung melihat sendiri, kakaknya itu hanya tahu jika ibu tiri mereka baik.
CKLEK
Pintu yang terbuka membuat Taehyung menoleh ke asal suara. dan pemandangan yang pertama ia lihat adalah wanita berpakaian hitam, heels senada dengan wajah yang tentu membuat Taehyung terkejut hingga hampir saja menangis. Menyesal.
" Eo...eomma...eomma apa yang kau lakukan disini? Kau ingin mengeluarkan aku dan Jungkook dari sini kan? Eomma menjemputku dan Jungkook kan?" ucap Taehyung dengan cepat, berharap sang ibu mengangguk kemudian memeluk mereka dan segera pergi dari sana. Namun yang di lihatnya, Seo Yoon yang di sebutnya sebagai eomma tersebut tersenyum smirk seolah senag melihat putranya terjebak disana. Apalagi Jungkook yang hampir kehilangan kesadaran.
" kalian benar-benar saudara yang manis ya. Aku...kau tau Tae eomma sebenarnya ingin mengulur waktu. Tapi sayangnya putraku menginginkan sebaliknya "
Taehyung tak paham, apakah ibunya mempunyai putra selain ia dan Jungkook?
" Aku tak akan akting lagi, salahmu bodoh tak percaya kepada adik bodohmu itu " ucap Seo Yoon disusul tawanya yang menakutkan. Taehyung menyesal, merasa bodoh. Ia terus merutuki diri karena dirinya sendiri Jungkook berada disini bersamanya saat ini.
" Aku tak akan lama-lama, tanda tangani ini jika kau ingin adikmu keluar!" perintah Seo Yoon dan seketika itu juga dua bodyguard Seo Yoon menghampiri dan menahan Jungkook, tak membiarkannya bergerak sedikitpun. Jungkook tak lagi sanggup untuk melawan. Sedangkan Taehyung berubah panik, ia menatap selembaran kertas itu dan Seo Yoon bergantian. Baru tahu jika ternyata manusia dihadapannya saat ini hanyalah wanita yang haus hartanya. Seo Yoon meminta agar hak waris untuk putra-putra keluarga Jeon berpindah tangan kepada Seo Yoon.
" Kalau begitu aku tak akan melakukannya!" balas Taehyung tegas dengan mata tajamnya yang kini menatap Seo Yoon.
PLAK!
Seketika pukulan itu terdengar menggema di ruangan itu. Bukan mengenai Taehyung, namun Jungkook yang ada di kursinya hingga anak tersungkur ke lantai saking kerasnya pukulan itu.
" APA YANG KAU LAKUKAN PADA ADIKKU BRENGSEK!" Taehyung yang kian emosi menghampiri kedua lelaki berbadan besar itu, sayangnya sebelum dirinya sampai untuk menolong sang adik sebuah tendangan telah lebih dulu mendarat di perutnya hingga Taehyung terbatuk-batuk.
" Sayang ada apa ribut-ribut?"
Belum selesai Taehyung menata kembali tenaganya, seorang lelaki yang terlihat seumuran Seo Yoon datang dan merangkul Seo Yoon dengan mesra.
" Jadi selama ini kau jalang?" smirk Taehyung yang melihat adegan itu di depannya.
" ayahmu bodoh bukan? Kalian memang keluarga yang bodoh "
Pernyataan Seo Yoon selanjutnya, tentu membuat Taehyung lebih marah.
" Tanda tangani saja suratnya maka masalah akan selesai anak muda! Apa kau ingin adikmu mati disini ?" tanya lelaki yang bersama Seo Yoon dengan santainya. Ia memberi isyarat pada anak buahnya hingga lagi-lagi Jungkook mendapat pukulan. Kali ini di perutnya, dan tak ayal Jungkook meringis kesakitan seraya memegangi perutnya sekalipun kesadarannya semakin menipis.
" Hyung...ja..jangan" ucap Jungkook liri
" Daejung ah, kau terlalu frontal. Tapi aku suka " ucap Seo Yoon disusul gelak tawanya yang terdengar memuakkan untuk Taehyung " Tapi tidak seru jika tidak bermain dengan anak kelinci itu dulu. Aku ingin melihatnya mati dulu "
" KAU YANG AKAN MATI DULU JALANG!" Teriak Taehyung yang membuat Seo Yoon tak tahan untuk menamparnya sekuat tenaga.
" Aku ini ibumu anak manis "
Kini beberapa bodyguard Seo Yoon berganti memegangi Taehyung, membuat pergerakan Taehyung terbatas.
" AKU TIDAK SUDI MEMPUNYAI IBU SEPERTIMU!!"
" Kau sepertinya lupa jika sebelumnya kau bahkan meninggalkan adikmu demi ibumu ini"
Taehyung menyimpan penyesalan karena hal itu. sekarang ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya agar ia bisa menyelamatkan Jungkook untuk keluar dari tempat terkutuk itu. Taehyung semakin menegang kala Seo Yoon mendekati Jungkook. Wanita itu mencengkram dagu Jungkook yang sudah tak kuasa mengangkat kepalanya.
" JANGAN SENTUH ADIK KU BRENGSEK!!"
Namun sayangnya sekeras apapun Taehyung berteriak dan memberontak, ia tak mampu melepaskan diri.
" Wajahmu Koo sangat manis, ibu akan membuatnya semakin manis lagi "
" ANDWAE!!"
Seo Yoon mengeluarkan pisau lipat dari sakunya, tanpa merasa berdosa ia menggoreskan luka di sekitar dagu anak itu. Jungkook tak sanggup melawan, ia hanya bisa memejamkan mata saat perih menjalar dari sana. Apalagi ia juga takut pada darah.
" Ku mohon jangan, kau boleh bahkan jika ingin membunuhku. Tapi tolong biarkan___"
" JANGAN BERGERAK! TEMPAT INI DIKEPUNG!"
>>>>>

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang