#13

99 8 0
                                    

MAAF YA YEOROBUN AKU TELAAAAT BANGET UP NYA SOALNYA WATTPAD KU ERROR TERUU. MIANHAMNIDA,.....HAPPY READING



>>>>>>>

Hari mulai malam ketika Taehyung memutuskan untuk pulang setelah di paksa oleh Jimin. Dengan berat hati Taehyung menurut. Ia berharap bahwa Jungkook ada di rumahnya ketika sampai di rumah.

" Jungkook mungkin sudah di rumahnya Tae...."

" Semoga saja Jim "

Mobil yang di kemudikan oleh Jimin itu akhirnya sampai di depan Mansion Taehyung. Keduanya turun segera karena tidak sabar melihat apakah Jungkook sudah benar-benar pulang. Jimin memutuskan mengekori Tahyung untuk berjaga-jaga jika ternyata Jungkook belum juga pulang , melupakan konsekuensi yang akan terjadi.

Langkah tergesa Taehyung hanya menuju kamar Jungkook. Pintu bertuliskan ukiran Koo itu terbuka kasar mebuat sang pemilik yang awalnya melamun memeluk lutut kini mengalihkan pandangannya. Taehyung lega, namun juga marah dalam waktu yang sama.

" Sudah puas membuatku khawatir huh, kau tahu aku menjemputmu di sekolah, aku mencarimu kemana-mana dan ternyata kau duduk disini seolah tidak terjadi apapun?!" tanya Taehyung dengan emosi yang sulit untuk di tahannya lagi.

" Hyuung " mulut Jungkook hanya membeokan kata itu karena kejadian laknat yang dilihatnya tadi masih membabi buta mengoyak otaknya. Ia juga merasa bersalah lantaran hingga lupa mengabari hyungnya.

" Tae...tahan emosimu, dia ketakutan " ucap Jimin mencoba menenangkan karena melihat sorot mata Jungkook yang nampak takut. Tangannya mengusap bahu Taehyung berkali-kali dengan lembut agar namja itu meredam kemarahannya. Ia tahu, Taehyung hanya khawatir.

" Lakukan saja semuanya semaumu !" ucap Taehyung kemudian berlalu ke kamarnya dan menutup pintu. Jungkook hanya mampu menunduk dalam. Ia merasa bersalah pada hyungnya. jimin yang tahu hal itu segera menghampiri Jungkook dan memeluknya, mencoba memberi sedikit afeksi yang membuat Jungkook tenang.

" Jimin hyuung....."

" Tak apa, kakak mu hanya khawatir, dia butuh waktu "

Jimin tidak tahu apa yang terjadi pada Jungkook, namun melihat Jungkook yang menangis tanpa suara di pelukannya membuatnya tahu bahwa pasti telah terjadi sesuatu.

" Gwenchana.....apa yang terjadi heum? Kenapa tidak mau cerita dengan hyung mu, kau tahu kan dia sangat khawatir "

Jungkook membisu. Ia bahkan tak bicara apapun meski berkali-kali Jimin bertanya. Jungkook hanya menjawabnya dengan tangis dalam hening. Itu semua membuat Jimin khawatir. Dan yang paling ia khawatirkan adalah jika penyebabnya orang yang ia takuti selama ini. jimin sampai menggelengkan kepalanya karena menepis bayang buruk itu.

" Itu tidak akan terjadi karena keadaannya sudah berbeda Jimin " batin jimin untuk menenangkan dirinya sendiri.

>>>>>

Jungkook terbangun dari tidurnya saat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Kamarnya gelap, Jimin sepertinya meninggalkannya saat memastikan Jungkook sudah tidur. Kejadian kemarin sepulang sekolah membuatnya takut hingga kini, bahkan tak akan mungkin bisa ia lupakan dengan mudah sampai kapanpun. Kejadian mengerikan dengan suara-suara pisau dan tawa ibunya yang dengan mudahnya menjadikan rumahnya tempat membunuh seseorang. Namun sekarang seolah tak terjadi apapun. Seo Yoon tidak ada di rumah seolah pergi bekerja menggantikan sang ayah yang ada di luar kota. Taehyung pun percaya. Hanya ia yang terjebak kejadian mengerikan yang ada di otaknya.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang