#14

108 6 0
                                    

aku mau spam beberapa bab guys....soalnya udah terpendam banyak di dokumen aku......gk lega banget klo gk di up..

>>>>>

Bak tak peduli apapun lagi selain Jungkook, Taehyung terus mengikuti perawat yang membawa brankar Jungkook tanpa melepas genggamannya pada jungkook yang masih setengah sadar demi meraup oksigen yang terasa semakin sempit.

" Ada apa??" tanya Seokjin yang terlihat lelah karena tak pulang sejak semalam dari rumah sakit itu.

" Jungkook hyung...."

Tanpa menunggu penjelasan Taehyung lagi, Seokjin masuk ke UGD mengabaikan mata kantuknya yang hanya baru tertidur dua jam lalu. meninggalkan Taehyung menunggu di luar setelah mengusap bahu kecil itu seolah berbahasa 'jangan khawatir ssemua akan baik-baik saja'

"Langsung pasang nebulizer" titah Seokjin pada perawat yang membantunya.

Setelah bermenit-menit berlalu dengan udara yang sempit, akhirnya Jungkook bisa tenang dan bernafas dengan teratur. Seokjin mengusap butir keringat Jungkook dengan tisu di atas nakas. Jungkook tidak tidur, hanya mengerjap pelan mencoba menenangkan dirinya sendiri.

" Ada apa heum, kau sudah sering collapse tapi kali ini bukan karena vaskulitis Koo. Apa ada rasa sakit lain yang kau rasakan?" tanya Seokjin lembut. Sedangkan Jungkook hanya menggeleng lemah, karena ia pun tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya.

Seokjin menghela nafas, sejenak memejamkan mata karena menghadapi Jungkook harus mengumpulkan kesabaran lebih dari pasiennya yang lain.

" Taetae hyung mana?"

" Taehyung ah, masuklah!" setengah berteriak Seokjin memanggil Taehyung masih setia menunggu di depan ruangan itu. Dengan tergesa Taehyung langsung masuk an kembali menutup pintu setelah seorang perawat keluar dari sana.

" Koo "

" Hyung...."

" Anak-anak, kemana paman dan bibi, kenapa kalian hanya berdua?"

" Ayah di luar kota hyung, ibu mengurus kantor menggantikan ayah "jawab Taehyung seraya sedikit menaikkan ranjang Jungkook agar anak itu merasa nyaman.

" Sebaiknya hubungi mereka setelah ini. sekarang aku akan mengganti perban di kakimu dulu Koo, lihat luka nya basah lagi. Sudah ku bilang untuk tidak banyak berjalan dulu bukan, apa lagi berlari. Karena lukanya cukup dalam "

" Mian hyung....."

" Jangan hanya meminta maaf Jungkook, lakukan juga seperti apa yang ku katakan okay. semua orang khawatir kau tahu itu kan?" ucap dengan tangan yang perlahan membukan perban kaki Jungkook. Luka itu kembali basah, darahnya kembali merembes pada kasa putih yang menutupinya. Tanpa sadar tangan Jungkook mencengkram tangan Seokjin yang tengah melakukan aktifitasnya seolah ia tak mau hal itu di lanjutkan.

" Tidak akan sakit Jungkook "

Jungkook menggeleng panik. Memang bukan sakit yang ia rasakan namun rasa takut ketika melihat darah itu seolah menayangkan kejadian darah yang berceceran dilantai. Bayang mengerikan yang baru terjadi kemarin. Dadanya selalu sakit begitu ingatan itu kembali.

" Hyu...hyung, Seokjin hyung......darah itu....Seokjin hyung...museowo "

" Ada apa Koo, hey tenanglah hyung disini " ucap Taehyung yang menggenggam tangannya untuk menenangkan.

Seokjin menyadari ada keganjilan disana, Jungkook tiba-tiba kembali kesulitan untuk bernafas walalupun nebulizer tak ia lepas begitu saja. Matanya bergerak gelisah dan panik seolah ketakutan setelah melihat darahnya sendiri. Seokjin langsung menyuntikkan obat penenang hingga beberapa detik kemudian Jungkook melemas dan pasrah saat matanya tertutup lelah.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang