Bolehkah Taehyung sedikit bersyukur karena sang ayah menemukannya? Taehyung bahkan hingga menangis saat Daehyundan Namjoon datang bersama beberapa polisi, dan ada Jimin di sana.
" Jangan bergerak atau aku juga tak akan segan membunuh anak ini!" ancam Seo Yoon yang telah dikepung bersama anak buahnya. Lelaki bernama Daejung yang sejak tadi di sana sudah di amankan oleh polisi. Daehyun selaku suami Seo Yoon tentu shock melihat jika ternyata yang membahayakan putranya sendiri.
" Ternyata selama ini kau di balik masalah yang ada?!" ucap Daehyun dengan amarah yang berusaha ia tahan karena Taehyung yang kini memeganginya. Masalah akan semakin rumit jika Daehyun terus emosi karena Jungkook masih di sandera oleh wanita itu.
" Kau baru sadar sekarang?! Kau yang memang bodoh !"
Daehyun tak mengelak sekalipun emosinya sudah mencapai ubun-ubun. Ia marah pada dirinya sendiri. Jika saja tahu akan menjadi begini, Daehyun tak akan pernah memilih wanita manapun.
" A...ayah..."
Suara lirih Jungkook yang sudah pucat membuat Daehyun merasa bersalah. putranya yang satu itu ingin seekali dihampirinya namun polisi masih mencegahnya. Terlalu berbahaya karena Seo Yoon memegang senjata tajan yang sewaktu-waktu di arahkannya kepada Jungkook.
" Uri adeul "
Seo yoon menatap drama itu jengah. Sedangkan tanpa di ketahuinya, Namjoon yang sedari tadi juga ikut kini sedang mengawasi pergerakan Seo Yoon.
" JATUHKAN SENJATA ANDA SEKARANG JUGA !"
Perintah itu bagai angin lalu bagi Seo Yoon. Sejatinya ia sudah tidak sabar menghabisi satu anak yang ada di sanderanya saat ini, apa lagi melihat wajah Jimin disana yang seolah memohon Seo Yoon semakin marah karena merasa di khianati putranya sendiri.
JLEB!
" Apa seperti ini huh? "
" Akhh "
" JUNGKOOK!"
Taehyung dan Daehyun histeris kala dengan sengaja Seo Yoon menusukkan pisau di tangannya pada perut Jungkook.
DORR!
Seketika polisi melesatkan pelurunya pada bahu Seo Yoon. Pisau itu kini terjatuh tepat di samping Jungkook, sedangkan Jungkook tak sanggup lagi membuka mata dengan benar. Bahkan untuk bergerak dan bernafas dengan baik pun ia kesulitan.
Seo Yoon segera di amankan oleh polisi, wanita itu bahkan masih sempat berontak dan histeris kala polisi membawanya dalam keadaan terluka. Namjoon segera bertindak, ia membawa Jungkook dari tempatnya. Taehyung dan Daehyun menangis saat menyadari Jungkook sudah tak sadarkan diri. Sedangkan Jimin, ia tentu menangis, antara malu karena hal ini terjadi karena ulah ibunya dan juga merasa bersalah karena tak mengungkap segalanya dari awal.
" Ayo nak, kita pergi dari sini !"
Ucapan Jeon Daehyun membuyarkan lamunan Jimin yang masih berdiri di tempatnya. Ia tak menyadari bahwa semua orang telah pergi dari sana kecuali dirinya.
>>>>>
Taehyung terus bergerak gusar ketika Seokjin yang menangani Jungkook belum juga keluar dari ruang gawat darurat. Daehyun berkali-kali membujuknya untuk segera mengobati luka di tangannya namun tak juga di indahkan oleh Taehyung.
" Tae, ayo obati dulu tanganmu" ucap Namjoon yang mencoba ikut membujuk Taehyung. sayangnya Taehyung hanya menggelng tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia kalut, merasa bersalah dan merasa bahwa hal ini terjadi karena dirinya.
" Taehyung ah, Jungkook akan baik-baik saja. Dia anak yang kuat. Tapi dia tidak akan suka jika melihatmu hingga seperti ini, ayo obati dulu tanganmu. Kau bisa infeksi "
Setelah waktu berlalu tanpa membuka mulut, akhirnya Jimin bersuara ikut membujuk Taehyung. sebagai teman, ia khawatir. Sebagai putra dari orang yang membuat masalah, ia merasa bersalah.
" Ayo biar ku antar "
Pada akhirnya, Taehyung menurut saat Jimin menuntunnya untuk mengobati lukanya. Tanpa mengucapkan apapun, Taehyung berjalan mengikuti Jimin dengan berjuta pertanyaan di kepalanya tentang Jimin yang ada disana bersama ayahnya.
Sedangkan disisi lain, Seokjin keluar dari unit gawat darurat setelah waktu berlalu menegangkan. Daehyun dan Namjoon segera berdiri dan menayanyakan keadaan Jungkook.
" Jin ah, bagaimana keadaan putraku?"
Seokjin tampak menghela nafas sebelum mengatakan pada Daehyun.
" Paman, Jungkook terkena hipotermia. Ia juga sempat kesulitan bernafas tadi. Tusukan di perutnya tidak mengenai organ yang berbahaya, namun tetap saja keadaannya harus terus di pantau karena bisa saja terjadi sepsis, itu yang yang ku khawatirkan. Apalagi imun Jungkook yang rendah.
Jungkook akan ku pindahkan ke ruang rawat, selama itu tolong pastikan penghangat ruang tetap menyala. Pastikan tubuh Jungkook hangat karena saat ini suhu tubuhnya kurang dari batas normal."
Daehyun mengusap wajahnya kasar saat mendengar penuturan Seokjin. Namjoon yang sedari tadi mendengar mengusap bahu pamannya itu untuk menyalurkan ketenangan.
" Namjoon ah, pastikan Seo Yoon mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku benar-benar tidak akan membiarkannya hidup jika terjadi sesuatu pada putraku "
>>>>>>
" Jimin, kenapa kau disana bersama ayahku?"
Pertanyaan Taehyung yang sejak diam kini bergantian membuat Jimin terdiam. Perawat telah keluar setelah mengobati luka Taehyung, dan semenjak itu keduanya terjebak hening sebelum Taehyung bersuara.
" Apa kau tahu jika aku disana? Jika iya, maka kau tau dari mana? Atau...apakah hanya kebetulan?" tanya Taehyung tak sabaran. Banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya tentang Jimin. taehyung jelas melihat bagaimana raut wajah Jimin saat di tempat penyekapan tadi, dan hal itu membuat Taehyung berasumsi tentang banyak hal.
" JIMIN AH!"
Belum juga Jimin membuka mata, Yoongi datang membuka pintu secara tiba-tiba. Namja itu datang setelah menghubungi Jimin dan ternyata anak yang dicarinya berada di rumah sakit.
" Apa kau terluka?"
" A...ania hyung, aku tak apa" jawab Jimin lesu tanpa semangat. Tentu Yoongi tahu anak itu kenapa, jimin sudah menceritakannya, walaupun singkat Yoongi tahu kejadiannya sangat fatal.
" Tae, kau terluka ?"
Kini Yoongi bergantian bertanya pada Taehyung walaupun ia tak mendapat jawaban. Perban di kedua tangannya sudah cukup menjelaskan keadaanya bukan?
" Jim, jawab aku!"
Yoongi menatap Taehyung dan Jimin bergantian saat Taehyung meminta penjelasan.
" Dia....dia ibuku "
Tak ada alasan untuk Taehyung untuk tidak terkejut saat mendengar bahwa wanita yang menyakiti adiknya adalah sahabatnya sendiri, wanita yang sempat menjadi ibunya. Taehyung langsung pergi begitu saja meninggalkan Jimin dan Yoongi di tempatnya tanpa mengucap satu kata pun.
" Semua orang meninggalkanku hyung. Ayah meninggalkanku bahkan ibuku sendiri yang membunuhnya, ibu juga pergi setelah membuat kekacauan ini, setelah ini Taehyung dan Jungkook juga akan meninggalkanku. Apa kau dan Hoseok hyung juga akan melakukan hal yang sama?"
Yoongi langsung mendekap Jimin dalam pelukannya. Membiarkan Jimin menangis hingga lega. pada dasarnya Jimin hanya seorang anak yang haus kasih sayang orangtuanya, ia ingin mempunyai kehidupan yang sama seperti orang lain. Sayangnya takdir berkata lain.
>>>>>>Tinggalkan jejak ya yeorobuuun. Mohon maaf kalau lama gk up berarti ada masalah wattpad nya... Kdang eror. Mianhada
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
RandomJungkook dan Taehyung hidup bahagia dengan ayah mereka sekalipun tanpa hadir nya seorang ibu. Hingga seseorang hadir dalam hidup mereka, dan dengan antusias mereka juga menyambut dengan kedatangan seorang yang akan mengisi hari-hari mereka. Dia had...