TLQ.(26)👑

8.8K 769 10
                                    

Orang-orang dengan ramai saling berlari dan kabur dari kota mereka menuju kekaisaran Atlantik untuk berlindung dari bangsa Sirenes.

Kota Samra telah penuh dengan warganya yang juga menerima dan menyambut kedatangan orang-orang yang mengungsi dan memberi mereka makanan.

Kabar akan bangsa Sirenes yang melewati barier dan menjerat banyak rakyat terutama laki-laki telah tersebar dengan cepat bagaimana angin diseluruh kekaisaran.

Bahkan dengan hujan yang terus turun dengan derasnya.

Shina dan Athanasius beserta beberapa penyihir di kota Samra, saling membantu dengan menyegel barier yang akan menjaga Masyarakat Samra dari para Sirenes.

Keringat dingin telah mulai membuat Shina menjadi pucat. Energinya hampir habis dan ia benar-benar bertahan.

"Tuan putri, biar kami yang melanjutkannya. Kami bisa mempertahankan barier dengan kekuatan kami."

"Tidak, barier ini masih akan dengan mudah mereka masuki. Sirenes memakan banyak energi dari para laki-laki untuk menambah kekuatannya. Aku tetap harus menyelesaikan nya hingga bebar-benar tersegel."

Shina menambahkan kekuatannya hingga mengeluarkan energi bewarna ungu gelap.

Kekuatan keturunan keluarga Kekaisaran Atlantik. Barier dengan cepat saling menyatu dan berkaitan dengan Erat. Hingga menuju atas puncak menutupi seluruh kota Samra.

Dengan tubuh yang lemas dan mata yang mulai menggelap. Shina terjatuh hingga tubuhnya mengenai tanah yang basah. Dia benar-benar menghabiskan seluruh kekuatan, dan itu akan sangat berbahaya dengan nyawa Shina.

"TUAN PUTRI."

Athanasius mendekati dan mengadah kepala Shina, menggendong nya dan membawa lari Shina menuju kediamannya. Bertemu dengan Agratius dijalan. Athanasius menghentikan nya.

"Agratius, jaga arena kediaman dan bantu seluruh penyihir untuk menyempurnakan segelnya."

Agratius mengangguk, dan langsung berlari menuju luar dan memanggil para prajurit dengan lantang.

Kembali, Athanasius menaiki tangga dan masuk kedalam kamar Shina. Menidurkannya ditempat tidur.

"PELAYAN!! PELAYAN!! "

Tidak ada jawaban dari pelayan ataupun orang lain. Athanasius dengan bingung harus melakukan apa. Dirinya mondar-mandir disebelah Shina yang tertidur.

"Apa aku harus menggunakannya  kepada Shina. Tapi bagaimana jika energinya menolak.  Ah terserah hanya itu yang bisa membantunya."

Athanasius menaiki tempat tidur. Dan berada diatas tubuh Shina.

Menghembus nafasnya. Athanasius mengucapkan kalimat dibibirnya. Hingga kedua matanya berubah menjadi hijau.

Mendekati jidatnya dengan jidat Shina hingga menempel dan menekan.

ERRAPEL, energi penyembuhan yang diturunkan seorang anak Brighid, anak dengan keberkahan Dewi penyembuhan.

Yang sama harganya dengan memberikan setengah nyawa kehidupan nya. 

Shina membuka matanya dengan perlahan. Dan melihat mata hijau emerald didepan matanya dengan begitu dekat.

Tidak bisa menggerakkan tubuhnya, Shina menarik nafasnya ketika sesuatu energi hangat yang begitu besar dan menyakitkan memperbaiki dan menyembuhkan kekuatan nya dengan sempurna.

"Aakkkh,"

"Bertahanlah tuan putri."

Athanasius menutup matanya. Dan semakin menekankan jidat keduanya. Hingga Cahaya itu habis dan menghilang masuk kedalam tubuh Shina.

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang