Tl.Q(4)

12.5K 1K 5
                                    

Setelah rombongan menjauh semua aktivitas kembali dan orang orang kembali melakukan penjualan dan pembelian mereka.

"Tuan putri mari, sebentar lagi kita akan sampai ke kekaisaran Atlantik."

Collis mempersilahkan Shinee untuk berjalan kedepan. Shinee mengangguk dan berjalan bersama sesekali menikmati suasana kota.

Di Kekaisaran tepatnya di Aula Raja, Raja Javier duduk di singgahsana nya dengan tegap. Meskipun sudah terlihat tua dirinya tetap tampan dengan wajah tegas yang menawan.

"Panglima Elrvent memasuki ruangan."

Teriakan prajurit didepan pintu masuk menggema di dalam aula Raja.

Laki-laki dengan pakaian perang, masuk lalu menunduk hormat kepada Javier.

"Elvernt Memberi Hormat Kepada yang mulia Kaisar Atlantis."

Javier hanya mengangguk menerima salam hormat Elvernt.

"Apa yang membawamu kesini panglima Elvern."

"Salam yang mulia, hamba membawa berita tentang Putri pertama, Dirinya berhasil selamat dari para bandit. Dan tuan putri sudah sampai di kekaisaran yang mulia, tuan putri dan pelayannya kini sudah berada di kediaman mawar hitam, Tetapi Zein ia meninggal dunia demi menyelamatkan Putri Pertama."

"Benarkah, sungguh banyak nyawa gadis itu, pergilah dan bawakan jasad Zein ke hadapanku." Perintahnya

"Maaf yang mulia, hamba sudah mengecek area dan mencari nya. Tapi jasad Zein menghilang tanpa adanya jejak apapun. Hanya meninggalkan mayat para pelayan dan beberapa bandit yang mati."

Panglima Elvernt mengundurkan dirinya beberapa langkah.

"Tuan Putri Kedua Shina Floella Ileana memasuki ruangan." Teriakan kembali dari luar pintu membuat Kaisar Javier tersenyum mengembang.

"Salam Kepada Ayah Kaisar Atlantis." Salam Shina dengan anggun dan sedikit membungkuk dengan mengembangkan pakaian nya.

"Owhh putri ku, kemarilah."

Javier tersenyum begitu bahagia melihat Shina dan memerintahkan untuk duduk disampingnya.

"Ayah, aku membawakan teh kesukaan ayah. Aku dengar ayah sedikit tidak enak badan. Jadi aku kedapur istana dan membuatkannya untuk Ayah."

Shina memberikan isyarat tangan kepada pelayannya untuk menyajikan teh kepada mereka.

"Wahh pasti sangat enak. Tapi, kau tidak harus sampai masuk kedapur sayangku. Kau bisa menyuruh pelayan kan"

"Ayah, aku ingin membuat teh ini spesial karna ini buatan ku. Ayah aku ingin meminta sesuatu kepada ayah, bolehkah."

Shina memijat tangan Javier membuat Kaisar itu menutupkan matanya. Sebagai seorang ayah dirinya tau tabiat putri satu nya ini. Jika menginginkan sesuatu pasti akan melakukan hal seperti ini.

""Tentu saja apa yang tidak untuk putri ayah tercinta ini." Javier mencubit hidung Shina dengan pelan.

"Betulkah aku tau pasti ayah yang terbaik, ayah sebenarnya Shina ingin Duke Astley untuk datang mendampingi Shina pada acara nanti malam." Shina menunduk dengan pipi yang bersemu, Javier menatap dengan senyum menggoda putrinya itu.

"Hahh,seperti nya itu akan sulit putriku, kau tau seperti apa Duke Astley itu kan. "

"Tapi ayah, ayah adalah seorang kaisar, tidak ada yang bisa menolak perintah ayah kan. Ayah aku mohon." mohon Shina menunjukkan wajah menggemaskan.

"Baiklah, akan Ayah usahakan."

"aku sayang ayah." Shina mencium pipi Javier dan bangkit pergi keluar dari Aula Raja. Javier hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Shina. Dan Panglima Elvernt yang tersenyum tipis melihat interaksi keduanya.

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang