TLQ.38(👑)

6.8K 515 3
                                    

Matahari menjadi lebih bersinar hari ini, tumbuhan memekarkan bunganya mengeluarkan aroma manis dan segar. anak-anak bermain dengan riang ditaman bunga kekaisaran.

Tirai-tirai bergoyang karna hembusan angin pagi hari yang dingin. Shinee berdiri menghadap kearah jendela. mengenakan dirinya pada cahaya matahari. Rambutnya semakin berkilauan, dan sosoknya yang anggun mendatangkan setiap kelopak bunga yang jatuh menuju kearah rambutnya. Shinee mengulurkan tangannya mengeluarkan cahaya hijau kearah stiap bunga yang mekar. membawanya menuju kearah rambutnya hingga menghiasi bagaikan mahkota.

Shinee juga membuatkannya untuk anak-anak yang bermain di taman bermain. meletakkan setiap mahkota bunga kecil di rambut mereka. dia tersenyum tak kala anak-anak menjadi heboh dan bahagia serta menanyakan dari mana asalnya. mereka juga menjadi takjub dan kagum saat melihat setiap bunga-bunga menjadi berterbangan dan jatuh dari atas, layaknya seperti hujan. Tapi ini adalah hujan bunga.

Saat Shinee sedang bersenang-senang setelah bangun dari tidurnya dengan melakukan penghiburan, sebuah tangan kecil menarik kain gaunnya. Shinee tentu saja terkejut dia lantas melihat kearah bawah. 4 pasang mata bulat, anak laki-laki yang memiliki rupa yang sama menatapnya dengan sendu.

Shinee sedang berpikir siapa mereka, bagaimana bisa mereka masuk kedalam istana bulan. anak kecil itu menarik tangannya membuat setiap sihir bunga Shinee terhentikan.

Zoey sudah menangis melihat Shinee dengan kencang. Shinee gelagapan ketika Zaey juga ikut menangis sambal memeluk kakinya. suara tangisan mereka sangat besar hingga pelayan dan prajurit yang ada dibawa melihat keatas menuju Menara bulan.

"hei hei kenapa kalian menangis hmm? apa kalian tersesat?" Zoey dan Zaey menggelengkan kepala mereka. Shinee berjongkok membuat kedua anak kembar itu langsung memeluknya dengan erat.

"ibu hiks, akhilnya ibu Zoey sudah sadal. huhuhu."

"iya bibi sudah bangun, ibu dan ayah pasti akan sangat senang."

Apa ibu? bibi? Shinee menjadi bingung dia mencoba menerka-nerka. Siapa ibu mereka? ayah mereka? hingga dirinya menjadi bibi. tidak mungkin bukan kalau Shina?

"hei anak kecil" Shinee melepaskan tangan pelukan mereka dan membuat Zoey Bersama Zaey berdiri tegak dihadapannya. keduanya terlihat menggemaskan dengan menghapus air matanya. kenapa wajah mereka terlihat familiar menurut Shinee.

anak kecil ini sungguh tampan tapi mereka juga terlihat cantik. dengan pipi bulat kemerahan, bola mata besar yang menggemaskan alis lumayan tebal dan bibir kecil pink merek sungguh menggemaskan. Tunggu, bola matanya.

"siapa nama kalian?" tanya Shinee kepada sikembar yang sudah tidak menangis tapi masih sesegukan.

"ibu, ini Zoey." Zoey menarik tangan Shinee menuju dadanya, lalu menggesernya menuju dada Zaey.

"dan ini kakak Zoey namanya Zaey. kami kembar hanya berbeda beberapa jam saja." Zaey mengangguk mengiyakan. Shinee tersenyum lebar dan sedikit tertawa lucu.

"kalian sangat menggemaskan. dimana ibu kalian?" Zoey dan Zaey saling berpandangan. lalu saling mengangguk, Zoey dan Zaey menarik tangan Shinee.

"ayo ibu kita temui ibu>" ucap Zoey dengan semangatnya menarik tangan Shinee berlari. Zoey ditangan kanan Shinee dan Zaey ditangan kiri Shinee.

ketiganya berlari di setiap Lorong pilar-pilar kekaisaran, langkah kaki ketiganya tanpa disadari menghidupkan setiap tanaman menjadi tumbuh dan berbunga. aromanya menjadi mengharumkan setiap Lorong dan pilar yang dilewati. entah mengapa dirinya tidak mempermasalahkan Zoey memanggilnya ibu. dia merasa seperti pernah mendengar suara yang sama seperti Zoey memanggilnya ibu.

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang