TLQ.11(👑)

10.7K 981 6
                                    

"Yang Mulia, tuan Ziv sudah hadir." Seorang pengawal dengan pakaian baju besi lengkap menghampiri Ignatius yang sedang fokus dengan sebuah laporan ditangannya. Tak lupa kacamatanya yang selalu ia kenakan ketika akan membaca.

Ignatius melirik tajam pengawalnya lalu memberikan isyarat untuk menyuruh nya pergi.

Melepaskan kacamatanya dan sedikit memijit pangkal hidung mancung miliknya, Ignatius bangkit dan berjalan keluar menuju ruang tunggu dalam istananya.

Mendengar langkah kaki yang bergema di lantai marmer mewah menyita atensi beberapa tamu yang datang ke ke istananya.

"Salam yang mulia pangeran mahkota Ignatius."
Sapa seluruh nya yang dibales anggukan Ignatius.

"Laporkan!" Ignatius memerintahkan orangnya untuk melaporkan sesuatu kepadanya. Ia dengan wajahnya yang serius menatap Ziv bawahan kepercayaan nya.

"Yang mulia, hasil keputusan ksatria kekaisaran memenangkan 4 kstaria terbaik. Dan tentu Anda adalah yang pertama sebagai ksatria terbaik. Namun, sebagai kstaria terbaik yang mulia diperintahkan yang mulia Kaisar sebagai Ksatria langsung dalam menjaga keselamatan Putri Pertama kekaisaran Atlantik yaitu yang mulia putri mahkota Shinee Berenice Ileana." Mendengar ucapan bawahannya mengenai hasil pemilihan ksatria membuat dirinya mengepalkan tangan dengan erat.

Tidak ini adalah salah besar, seharusnya ia harus menjaga Shina bukan Shinee. Ini tidak sesuai dengan rencananya.

"Bukankah Shinee sudah memilih ksatria nya?." Tanyanya kepada Ziv.

"Ya yang mulia, namun yang mulia lebih mempercayakan Tuan Putri Pertama untuk dijaga oleh yang mulia pangeran " jawabnya dengan menunduk.

"Tidak, tidak mungkin pria itu dengan baik memberiku sebagai ksatria putri yang dibencinya selama 15 tahun. Aku yakin ada rencana dibalik ini semuanya. Ziv perintahkan Egy untuk segera mencari tau semuanya. Dan siapkan keretaku sekarang. Aku akan menemui Shina." Ignatius berdiri dan berjalan pergi dengan langkah ceritanya. Ia dan beberapa bawahannya mengikuti Ignatius untuk menuju kekaisaran Atlantik dan menemui Shina.

'aku akan menepati janjiku bu.'
Batin Ignatius sebelum masuk kedalam keretanya.

*****

Kediaman Shinee

"Ibu, ibu, ibu lihat aku membuatkan kristal ini untuk ibu! Cantik bukan!." Orion berlarian ditaman kediaman Shinee yang dipenuhi bunga dan kolam-kolam kecil yang diisi penuh bunga teratai.

"Wahhh cantik sekali, ibu menyukainya. Kau sangat pintar ya." Shinee menerima kristal yang mengeluarkan cahaya pelangi. Dengan bangganya ia mengelus rambut Orion dengan senang.

"Lihat, anak kecil seperti nya sudah berhasil menciptakan kristal mana level 59. Hebat sekali. Aku bahkan saat umurku seperti nya belum dapat membuat sebiji kristal pun." Ed si fairy merah right. Berpangku wajah menatap sebal Orion yang dengan bahagia menciptakan begitu banyak bola-bola kristal.

"Dia pasti gila atau genius. Aku bahkan membutuhkan hampir setengah kekuatan ku untuk membuat kristal mana." Cherry imut terbang dan menyentuh kristal-kristal yang sudah selesai dibuat oleh Orion.
Itu kristal yang terkumpul hampir lebih 1 bak mandi Shinee.

"Akan kita apakan semua kristal ini?." Bell menggerakkan tongkatnya ingin mengambil semua kristal itu.

"Bibi!!. Jangan mencuri kristal ku ya. Itu semua adalah milikku. Dan jika bibi mau bibi bisa mengambil nya satu. Ingat hanya Satu." Orion yang melihat para bibi dan pamanya mengerubungi kristal buatannya pun dengan cepat bergegas dan memasukkan kristalnya ke dalam cincin Ruangan.

"Astaga kau anak kecil, pelit sekali."
Ello yang baru datang bersama Archie ikut serta dalam pembicaraan bahkan Archie mengambil Kristalnya dengan bahagia dan cepat.

"Bibi hentikan. Tidak itu punya ku! Bibi Archie kau tidak boleh mengambil semuanya!!. Ibu! Tolong aku!." Orion berteriak dengan histeris melihat semua kristal miliknya dengan gampang diangkut dan dibawa Archie pergi. Anak itu bahkan menitikkan air matanya seakan mainannya diambil orang lain. Eh tapi benar sih.

"DIAM"

Suara bentakan yang memenuhi taman mengejutkan fairy's dan Orion.  Bahkan Orion yang menangis menjadi diam dan berubah menjadi bentuk naganya lalu menghilang.

Fairy's yang terbang sontak berbalik melihat arah dimana suara itu datang. Astley dengan memakai baju besinya berjalan dengan langkah tegas kearah mereka. Raut wajahnya yang menyeramkan membuat fairy's ketakutan.

Sangat terasa sebuah energi yang besar menekan kelimanya. Bahkan Ed yang terkuat sekalipun tidak dapat menahannya.

"Bagaimana bisa kalian ada di  kediamanku. Dan membuat keributan?." Tanya Astley yang tatapan tajam kearah kelimanya.

Mendapat pertanyaan itu membuat kelimanya terdiam tanpa mau menjawab. Mereka tidak tau harus menjawab seperti apa.

"Mereka teman spiritualku." Shinee berjalan dengan anggun dan langkahnya yang berlenggak-lenggok. Dirinya memakai gaun kebesaran putri mahkota pewaris kekaisaran.

Astley hanya meliriknya dengan menggerakkan bola mata tanpa berpaling dan berbalik menatap Shinee. Pria itu hanya menatap kelima fairy's Shinee dengan cermat.

Mengetahui apa yang sedang dilakukannya, Shinee dengan cepat menarik fairy's kedalam mananya.

"Kau tidak berhak untuk memeriksa kekuatan spiritual ku. Apa kau takut yang mulia Duke." Shinee berdiri dihadapannya dengan wajah angkuh tanpa takut menatap tajam Astley

"Sudah kuduga, kau memang memiliki kekuatan energi dalam tubuhnya. Mana yang melimpah. Namun sayang itu masih tersegel." Menatap mata Shinee. Astley dapat melihat mata pelangi yang menandakan Shinee pemilik 7 mana dalam tubuh nya.

"Indah, hanya aku yang boleh melihatnya." Menjentikkan jarinya Astley dengan mudah menarik Shinee menuju lebih dekat ke dirinya. Ia memeluk pinggang ramping Shinee dengan erat.

"Apa yang kau lakukan Duke. Lepaskan aku." Shinee mencoba memberontak dari kukuhan pria itu namun nihil kekuatan nya benar-benar jauh dari Astley.

"Kau putri kandungnya, namun kenapa pria itu lebih memihak kepada Putri palsunya. Aku tidak mengerti mengapa pria tua itu membuang dirimu kedalam lembah menara sihir." Astley bergumam tepat didepan wajah Shinee.

Karna seperti nya pria itu tidak akan melepaskannya Shinee dengan pasrah mengalunkan tangannya pada leher Astley dengan berani.

"tentu saja untuk menjaga mahkota yang seharusnya Duke. Mahkota yang hanya akan bertengger . Dan kau akan segera menjadi bawahan ku." Melihat Astley yang sedikit merenggangkan kekuatannya. Shinee dengan cepat menolak dada Astley membuat dirinya dapat terlepas dari kukuhan laki-laki itu.

Shinee tanpa berbasa-basi berbalik pergi ingin meninggalkan Duke Astley. Namun tangan pria itu dengan cepat sudah berhasil menarik Shinee kembali dalam pelukannya.

"Benarkan yang mulia putri mahkota. Bagaimana jika aku yang mengambil mahkota itu, kau Ratunya dan aku Rajanya. Cocok bukan." Shinee melotot kan matanya tidak percaya dengan Duke gila dihadapannya.

"Seperti nya selain tidak waras kau memang gila."
Astley terkekeh geli mendengar ungkapan yang dikeluarkan Shinee.

"Aku Gila hanya karna mu yang mulia." Shinee kembali menggelengkan kepala nya.

"Ya Tuhan selamatkan aku dari laki-laki gila ini, setelah dari perang seperti nya otaknya telah dipenggal oleh musuh."
Gumam Shinee dan berdoa keselamatan dirinya dari kegilaan Astley.































To be continued
Thanque

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang