TLQ.30(👑)

8.4K 609 3
                                    

Dextor berlari dalam kegelapan hutan dimalam hari yang hanya disinari oleh cahaya bulan. Dia bersama dengan anak buahnya terus memanah kearah beberapa pohon didepan dengan pesat. Menjatuhkan setiap sesuatu yang bersembunyi didalam nya.

"Kita harus tetap waspada, dan tetap pada posisi. Tunggu hingga yang mulia memerintahkan."

Dextor memberika instruksi kepada anak buahnya. Dia menyelinap dan bersembunyi dibalik batu besar berlumut. Batu itu sangat lembab hingga para jamur meninggalnya diatas batu.

Srek srek

Dextor menedarkan kepalanya mendengar sebuah suara dan sebuah pergerakan. Dia menyuruh anak buahnya untuk diam dan menunduk.

"Apakah tuan putri itu benar ada kakek?"

Suara seperti anak kecil berbicara. Seperti nya ada seseorang dihutan ini selain mereka.

"Hohoho tentu saja. Bahkan dia memiliki kekuatan yang sangat besar. Tidak hanya itu. Dia memiliki hati yang sangat lembut."

"Aku ingin bertemu dengannya kek."

"Kita bertemu dengannya bukanlah hal yang mungkin nak. Bahkan walaupun umur kakek yang sudah ribuan tahun ini saja belum bertemu dengannya."

"Jadi kenapa kakek menceritakannya padaku."

Mendengar langkah yang semakin dekat kearahnya, Dextor menyiapkan pedang dibalik bajunya dan siap melayangkannya tepat kearah balik semak yang ingin terbuka. Mengejutkan dua makhluk kecil.

"AKKHHHHHHH!!!!!!!" Teriakan yang sangat melengking menjatuhkan pedang Dextor dan telinganya menjadi berdengung.

Bahkan seluruh anak buahnya yang tidak sanggup mendengarkan berjatuhan.

Kedua mahkluk itu menghentikan teriakannya dan terduduk jatuh.

Dextor mulai membuka telinganya Daan melihat kedua makhluk kecil bewarna coklat kehijauan dengan topi berbentuk jamur dikepalanya.

***"*

"Kau akan kembali kekaisaran malam ini?" Shinee berdiri didepan Shina.

"Benar ada urusan yang harus aku lakukan untuk ke academy."

Shina menatap wajah Shinee. Gadis itu sudah lebih baik. Wajah Shina bisa dibilang jauh lebih pucat dari pada Shinee. Dirinya terlihat lemah namun berusaha untuk tetap kuat berdiri.

"Aneh sekali, kau tidak kelihatan sehat. Bukankah lebih baik kita pulang bersama aja Minggu depan."

Ya, meskipun dirinya membenci Shina. Tapi tetap saja bagaimanapun perempuan itu adiknya. Kembarannya.

"Tidak. Aku harus segera kembali. Ayo."

Tanpa berlama-lama lagi Shina membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Shinee. Dia berjalan dengan cepat menuju kereta jemputan kekaisaran bersama banyaknya pengawal serta bersama dengan Reivent.

Shinee melihat kereta yang mulai menjauh dari dalam jendela. Dia mengirimkan sebuah kupu-kupu bewarna putih yang keluar dari jarinya.

"Ikutlah, dan jaga dia selama perjalanan."

Kupu kupu itu terbang diatas kereta Shina. Shine menghembuskan nafasnya. Siapa yang memiliki rahasia lebih banyak antara mereka. Apakah Shina atau Shinee. Masing-masing saling menjaga dan menyembunyikan.

"Yang mulia."

Ello muncul dari sebuah portal dan terbang kearah Shinee. Dia menggerakkan telinganya yang runcing dan matanya yang bulat berlinang.

"Hai Ello, bagaimana kabarmu?"

"Saya baik yang mulia. Hanya saja kami semua masih begitu merindukan Bell."

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang