TLQ.35(👑)

7K 563 13
                                    

Shina melihat Alexander yang masih terkukung dalam kekuatan Alurra. Dia dengan langkah kakinya dengan lemah berjalan dengan belati yang meneteskan darah. Lengannya bahkan terkoyak dan mengalirkan banyak darah.

Matanya menatap dengan begitu benci kearah Alexander. Saat sampai Disana. Shina menghapus energi Air Alurra dengan tangannya mengeluarkan cahaya petir.

"Kau, apa yang akan kau lakukan. Dasar wanita murahan. Kau tidak jauh bedanya dari wanita sialan yang menahanku."

PLAK

Tamparan diwajahnya terasa sangat panas. Azura dengan mata yang memerah dengan kuat memukul wajah Alexander.

"Kau adalah orang yang sudah membunuh ibuku. Dasar bajingan. Kau bahkan tidak pantas untuk hidup."

Shina terus menampar wajah Alexander. Dia begitu melampiaskan kemarahannya kepada Alexander. Karna laki laki itu dia dan Alurra tidak mendapatkan banyak kasih sayang dari seorang ibu.

"Shina hentikan," Athanasius yang datang ingin menghentikan tapi,

Shina lebih dahulu menggoreskan belatinya kearah leher Alexander. Hingga darah laki-laki mengenai wajahnya. Alexander melotot nafasnya benar-benar tercekat Alexander dia langsung terjatuh dengan darah yang terus keluar dari lehernya mengaliri setiap tangga.

Shina mengumpulkan energi petir menyatukannya dan menyerang Alexander hingga terbakar dan menjadi abu.

"Astaga" Agratius menutup mulutnya, dia sedikit shock dengan Putri Shina dia sangat menawan sebenarnya seorang wanita yang hanya melawan seluruh banyaknya prajurit dengan belati kecil.

Shina membalikkan badannya dengan lesu. Javier terluka saat melihat putri kesayangannya Shina berjalan dengan pelan dan tatapan kosong. Dia sudah membunuh orang yang membunuh ibunya. Shina menangis dia tidak merubah apapun meskipun membunuh laki-laki itu faktanya sekarang juga mereka tidak dapat mendapatkan kasih sayang ibu.

Shina memeluk Javier menangis tersedu-sedu. Prince Ignatius untuk pertama kalinya melihat Shina menangis dengan kencang.

"Yang mulia, Putri Shinee dan Duke Astley. Keduanya masih hidup. Panglima Elvernt sedang membawa mereka kembali. Serta kabar baik lainnya adalah seluruh rakyat selamat , hanya saja kita kehilangan sebagian pasukan kita. Ditambah lagi, pasukan kegelapan menghilang. Tidak ada jejak sama sekali."

"Tentu saja itu terjadi panglima, pasukan kegelapan dibuat dengan jiwa-jiwa pendendam dan terluka. Itulah mengapa kita sulit melawannya tadi. Meskipun kita menyerangnya faktanya mereka bisa hidup kembali. Tapi aku sangat beruntung tadi melihat dua naga bertarung. Mereka juga yang bisa memusnahkan setiap jiwa yang menyerang tadi."

Lance vampir pucat namun penuh darah berada dibelakang Marquis Crawford.

Mereka melihat ayah dan anak yang berpelukan. Mereka meninggalkan ruangan dan memilih menuju pasukan mereka memeriksa, Agratius melihat kekacauan yang terjadi. Tempat yang awalanya indah menjadi berantakan dengan darah dan tubuh manusia. Dia bahkan melihat pedangnya yang masih meneteskan darah.

Prince Ignatius menggunakan elemennya membersihkan setiap darah diatas salju yang membeku.

Prajurit mengangkat setiap jasad temannya. Para rakyat, ibu, perempuan dan anak-anak menangis kehilangan salah satu keluarganya. Marquis Crawford menghampiri putrinya yang digendong oleh seorang pelayan.

"papa" ucap putrinya memeluk Marquis Crawford, bahkan pakaian anaknya telah menjadi lusuh dan kotor. Dia memeluk anaknya untuk menenangkan.

"Tuan Marquis, kami membawa Tuan Putri Shinee. Tapi Tubuh Duke Astley menghilang bersama dengan bawahannya saat kami berniat mengangkat mereka ke kereta."

Panglima Elvernt, memberitakan kepada Marquis Crawford. Lalu Athanasius bersama Agratius datang bersamaan. Athanasius langsung menghampiri Shinee. Dia memeriksa apakah Putri Pertama baik-baik saja.

"Gawat, Tius kita harus ke menara bulan. Bantu aku angkat putri Shinee."

Athanasius langsung membawa Shinee dalam gendongannya. Dia dan Agratius mengangguk menggunakan elemen Anging agar mengangkat mereka menuju kearah menara kekaisaran Atlantis rumah sekaligus tempat bertapa Ratu Divya saat hidup dulu.

Para peri juga terbang mengikuti Shinee yang akan dibawa. Mereka terlihat sangat khawatir

Bahkan dengan Orion yang masih berada diatas Langit bersama dengan Dragovic. Naga besar yang satu itu menghembuskan nafasnya.
Menghadap kearah Orion.

"Pergilah Orion, kau juga tidak akan bisa mengalahkan ku. Aku akan melepaskanmu karna Tuanku menyuruhku untuk kembali. Aku mungkin tidak akan bisa bertemu denganmu lagi."

Orion menitikkan air matanya, naga hitam yang itu terlihat seperti anak kecil dengan mata berlinang seperti dimarahi ibunya. Dia tidak bisa kebawah. Orion kehabisan banyak energi spiritual nya akan sulit untuk dia berubah menjadi manusia karna kekuatannya lemah.

Dragovic mengeluarkannya sesuatu dari mahkotanya. Cahaya ungu dan hitam menuju kearah Orion.

"Ini adalah Pil Air Mata Naga Telaga. Makanlah itu dapat memilih energi spiritual."

Setelah memberikannya, Dragovic langsung meninggalkan Orion membuat cahaya bulan dengan terang menyinari. Terutama kearah ruangan dimana Shinee diletakkan.

Dilain tempat, Tepatnya Disebuah Hutan yang tidak terlihat. Astley menahan diri untuk menghampiri Shinee.

Iya, dia beserta dengan Dextor dan bawahan lainnya pergi dari kekaisaran Atlantis. Rencananya telah berhasil. Dia berhasil membuat Alurra dan Aillard menyatu. Dan dia juga dapat menyingkirkan Aillard. Serta dirinya tidak perlu membalas dendam kepada Alexander.

Alexander yang menyatukan jiwanya dengan Jiwa Aillard. Karna dirinya terlahir sebagai jantung bayi Raja Kegelapan yaitu Aillard sebagai Reinkarnasi.

"Yang mulia? Ini adalah ramuan yang diberikan oleh peri jamur. Dan saya menemukan sebuah benda dari pakaian yang mulia."

Astley berbalik melihat kearah dextor, kearah ramuan obat yang diberikan Dextor beserta sebuah bunga satu tangkai bewarna emas.

Astley mengambil bunga itu, memegangnya dengan berhati-hati dia menelitinya.

"Apa itu, adalah bunga dari salah satu perhiasan yang dipakai oleh Putri Shinee yang mulia?"

"Benar, aku tidak menyangka. Bahkan saat aku berniat meninggalkannya dia tetap memberikan sesuatu yang aku ingat tentang dirinya. Dextor ambilkan sebuah kotak lain dan letakkan ini dikamarku."

Dextor mengangguk, dia mengambil alih perhiasan milik Shinee. Astley melihat kearah luar kearah kekaisaran Atlantis.

"Aku berharap kau akan baik-baik saja."

Astley mengibaskan pakaiannya jubahnya menutup jendela dengan kabut hitam.

Sayangnya Astley tidak mengetahui, bahwa dengan dirinya masih menyimpan perhiasan Shinee akan kembali membawanya kepada Shinee.
Apapun yang sudah menjadi milik Shinee tidak akan pernah bisa pergi. Apalagi meninggalkannya. Dinding-dinding jendela memunculkan sulur tanaman mawar penuh dengan duri tapi setiap tangkainya terdapat bunga mawar hitam yang bermekaran hanya bunga tengahnya yang bewarna merah.

Menandakan bahwa Shinee akan tertidur dalam jangka waktu panjangnya untuk menerima setiap kekuatan ilahi yang akan masuk ke tubuh dan kekuatan spiritual miliknya. 

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang