"Tuan putri saya mohon untuk tidak berlari-lari." Seorang pelayan perempuan dengan rambut disanggul belakang berlari mengejar seorang anak kecil perempuan yang begitu lincah berlari dengan kaki kecilnya yang mungil.
"Ayo bibi kejar Shina, hahaha."
Seorang Putri dengan riang berlari di pelataran taman istana dengan kaki tanpa alas yang langsung berpijak pada rumput bunga-bunga yang bermekaran.
Dia adalah Putri Kedua Shina Floella Ileana dan pengasuhnya yang berusaha menangkap gadis kecil yang bermain dengan riang.
Tanpa disadari ada yang melihat mereka dari kejauhan dengan tatapan sedih dan sendu.
"Shinee juga mau bermain."
Gumam seorang putri yang bersembunyi dibalik pagar kayu. Rambutnya yang keemasan terlihat begitu mencolok di bawah matahari. Dia adalah Putri pertama kerajaan Atlantis. Kakak dari putri kedua Shina. Dengan nama agung Shinee Berenice Ileana. Shina dan Shinee, mereka adalah putri kembar yang di lahirnya yang mulia Ratu Fey Divya Atlantis. Permaisuri kerajaan Atlantis.
Meskipun keduanya kembar, Shinee dan Shina memiliki wajah dan penampilan yang sangat berbeda. Ya kembar tidak identik.
Shinee memiliki rambut pirang bergelombang, dan bola mata hijau kekuningan yang jernih.
Sedangkan Shina memiliki rambut putih keemasan yang sedikit bergelombang dan bola mata ungu gelap yang sangat mirip dengan raja Javier Atlantis, Sang ayah. Yang dimiliki oleh setiap keturunan kerajaan Atlantis.
Hanya Shinee yang memiliki penampilan yang sangat jauh dari Keturunan Atlantis. Karna itu, dirinya banyak diabaikan oleh raja dan pelayan istana bahkan seluruh rakyat Atlantis.
"Yang mulia putri sudah saatnya untuk kembali ke kediaman."
Seorang pria yang berkisaran berumur 20 tahunan membungkuk dan meletakkan kaki nya agar sejajar dengan Shinee. Menarik bahunya agar menatapnya. Ia bisa melihat air mata yang berlinang dari bola mata gadis kecil malang ini.
"Paman Zein, apa Shinee bisa bermain seperti Shina dengan para pelayan dan teman-teman?."
Tanya Shinee menunjuk Shina yang bermain dengan boneka dan beberapa pelayan yang menemaninya menatapnya berharap bahwa adiknya akan memanggil dirinya untuk bermain bersama.
"Tentu yang mulia, saya bisa menemani tuan putri untuk bermain. Ayo kita bermain dikediaman mawar hitam. Saya akan bawakan banyak mainan untuk putri."
Zein meraih tangan Shinee dengan lembut, mengangkat tubuh kecilnya dan menggendongnya untuk berjalan kebelakang meninggalkan taman.
Shinee mengalunkan tangannya dileher Zein menghadapkan kepalanya ke belakang dengan memandang sang adik sampai pandangannya hilang. Lalu melihat kearah depan dengan mengalunkan tangan sedikit kuat.
Saat berjalan di koridor kerajaan untuk kembali ke kediamannya. Banyak para pelayan yang membungkuk hormat dengan cepat dan berlari menjauhi sang putri dengan ketakutan.
"Hei lihat itu putri pertama."
Ucap salah satu pelayan dengan pelan. Yang berada sangat jauh dengan Shinee.
Tapi entah kenapa Shinee dapat mendengar nya dengan begitu jelas.
"Astaga ternyata benar, ia sangat berbeda dari yang mulia Kaisar bahkan dengan seluruh keturunan kerajaan Atlantis." Ucap temannya yg lain
"Apa mungkin yang mulia Ratu mengkhianati yang mulia raja. Itu bisa saja terjadi kan. Apalagi aku dengar bahwa yang mulia Ratu masih sangat mencintai mantan kekasihnya."
"Hei jangan bicara sembarangan, bagaimana jika ada yang mendengar kau akan dihukum mati karna menuduh yang mulia Ratu."
Teman pelayan itu memukul lengan pelayan yang bergosip hingga menutup mulutnya dengan rapat menggunakan tangan.
"Ya ampun, untuk saja tidak ada yang mendengar. Ayo kembali bekerja saja."
Mendengar apa yang dikatakan mereka meski dari jauh, Shinee menundukkan kepalanya dan bersandar dibahu Zein yang begitu tegap.
"Apakah yang dikatakan mereka benar ibu?" batin Shinee
"Putri, kita sudah sampai. Permainan apa yang mau kita mainkan. Bagaimana dengan panah"
Zein menurunkan Shinee didepan pintu kamar dan tersenyum.
"Paman lain kali saja, oh ya besok tidak perlu membangunkan Shinee ya paman Shinee akan tetap dikamar untuk besok."
Shinee memasuki kamar dan mengunci kamarnya lalu menaiki tempat tidur. Zein sedikit bingung apa yang terjadi dengan Shinee.
"Baik yang mulia. Saya akan membawakan makan malam yang mulia putri nanti. Dan jangan lakukan hal aneh didalam tuan putri. Paman Zein akan bersedih jika tuan putri terluka."
Zein berbicara didepan pintu tapi Shinee mendengarnya.
Dia menyelimuti dirinya dengan selimut, telunjuknya bergoyang mengeluarkan sebuah garis cahaya dan mengarah ke jendela hingga tertutup dengan rapat.Zein, meninggalkan kamar Shinee. Zein tau setiap kali ia masuk kamarnya maka akan selalu dikunci di seluruh pintu kediamannya.
Tidak ada pengawal maupun pelayan yang menjaga dan membantunya selain Zein.
Tepat saat setelah hari itu sebuah masalah besar datang yang membuat dirinya harus diasingkan dari Kekaisaran Atlantis. Diasingkan ke hutan yang tidak boleh dimasuki siapapun karna banyak binatang buas nya. Dirinya di asingkan disana. Disebuah rumah menara tua yang sudah rusak dan tidak terurus. Namun dirinya sangat masih bersyukur karna Paman Zein masih menemaninya. Meskipun hanya beberapa Kali datang untuk menjenguknha dan membawakan persediaan makanan dan pakaian.
_👑
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAP
FantasíaShinee Berenice Ileana adalah seorang putri pertama kekaisaran Atlantis yang diasingkan oleh raja sang ayah dimenara terkutuk selama 15 tahun. karena ia tdk memiliki kekuatan keturunan keluarga Atlantis dan dengan warna matanya yang berbeda dengan...