TLQ.32(👑)

7K 548 9
                                    

Kini Shinee dengan mata yang sembab beralih kesebuah area lain yang menunjukkan adanya satu batu bulat bewarna merah. Batu itu begitu berkilauan, seisi ruangan penuh dengan bunga mawar yang tergantung bersama dengan krystal yang memberi cahaya.

Shinee mendekat kearah batu itu, didalamnya terdapat dua mawar merah yang berkaitan, masih begitu segar dan semakin ia mendekat semakin harum ia mencium aromanya.

"Yang mulia, apa anda yakin mau melakukan nya."

"Ya Zaina, lakukan apa yang aku inginkan. Aku ingin Allura dapat kembali kepadaku. Apapun itu akan aku lakukan. Termasuk dengan menukar jiwa dan ingatanku."

Shinee melihat Aillard dari samping. Dia masih juga tidak melihat wajah laki-laki itu. Aillard bersama dengan wanita yang memakai tudung merah. Dia begitu terlihat menyeramkan karna kuku-kukunya yang sangat panjang.

"Baik yang mulia. Hamba akan mengikuti keinginan anda. Tapi, ada yang harus hamba katakan. Jiwa yang mulia akan tersegel dalam diri yang mulia. Kau akan melupakan semua ingatan Kehidupan mu. akan sangat berbeda yang mulia. Namun, aku tetap tidak mengetahui jalannya takdir. Kau masih bertemu dengan putri Allura dan Saudara kembarnya. Namun nama kalian berbeda."

"Zaina, aku tetap akan melakukan semuanya tak peduli dengan konsekuensinya. Cepat lakukan saja sekarang."

Aillard terlihat begitu memaksa didepan sebuah batu merah itu. Shinee melangkahkan kakinya dia ingin melihat mereka lebih dekat. Apa yang akan keduanya lakukan.

Saat sampai tepat dibelakang punggung Aillard, entah mengapa dirinya merasa sesak dan sakit. Ada rasa rindu saat melihatnya. Shinee menaikkan tangannya. Iya mencoba menggapai pundak itu. Meskipun tangannya tembus pandang. Dia berusaha menarik membalikkan badan Aillard.

Tak disangkanya Aillard membalikkan badannya. Mata Shinee terbuka nafasnya begitu tercekat.

"Astley"

Ucap Shinee dengan parau. Dia menutup mulutnya, tidak mungkin. Tidak mungkin laki-laki itu adalah Astley.

Shinee menangis dengan menutup mulutnya. Dia tidak percaya dengan ini semua. Zaina membacakan sebuah Mantra dan cahaya emas keluar dari dua mawar dalam batu merah. Kedua mawar itu keluar mencari energi emas yang saling bertautan.

"Yang mulia, sumpah telah diucapkan. Meskipun kau ingin menghentikannya tapi takdir akan mengungkap dan membalas apa yang seharusnya terbalas."

Zaina mengarahkan 7 jarum es dengan berbeda warna kearah jantung Aillard. Laki-laki itu tersentak dan menahan kesakitan.

Tubuhnya mulai menghilang dan menjadi entitas energi hitam dengan benang benang merah. Zaina membuka gerbang waktu, bahkan ia terbatuk hingga mengeluarkan darah. Dengan melakukan pembukaan waktu dia juga akan mengorbankan dirinya.

Shinee melihat kearah atas dimana sebuah portal telah terbuka itu adalah negrinya. Di melihat benda benda berterbangan dan hancur melebur. Semuanya dengan kencang menuju kearah portal. Angin sangat kencang menerbangkan segalanya. Semuanya berubah menjadi cahaya yang sangat menyilaukan hingga Shinee pun menutup matanya.

Membuka matanya, Shinee bernapas dengan tersengal-sengal, air mata mengalir dipipinya dan terus meneteskan air.

Shinee menghapus air matanya dengan kasar, matanya mulai menjadi tajam dan dingin bersamaan dengan salju yang mulia turun. Musim dingin telah tiba.

********

Shina berlari menuju kamar academy. Dia akan menemui gurunya. Sahira, guru yang mengajarkan sihir kepadanya saat kecil. Dia juga pernah bertemu dengan Shinee. Namun, ayah melarang siapapun untuk mengajarkan sihir kepadanya.

"Guru." Shina memanggil sang guru yang tengah melakukan penelitian terhadap tumbuhan sihir yang baru.

Sahira melihat murid kesayangan nya Shina berlari dengan cepat.

"Ada apa muridku, mengapa kau begitu terburu-buru."

Shin mengambil napasnya sebelum berbicara. Lalu dia menegapkan tubuhnya.

"Guru, Alurra. Dia kembali."

Perkataan Shina mengagetkan Sahira hingga menjatuhkan botol kaca ditangannya.

PRANGG!!

"Shina apa kau yakin nak? Jangan bercanda untuk hal buruk seperti ini."

Shina mengangguk itu berarti benar. Ini bahaya. Jika Allura kembali itu berarti 6 pecahan senjata akan menghilang dan kembali kepada tuannya.

Senjata dari 7 darah petinggi Dewi Avolire. Ketujuh Dewi yang memilih setiap penerus kerajaan Avolire. Kematian Allura menyakitkan sang Dewi dan menghancurkan setiap keturunan yang akan mewarisi kekuatan ketujuhnya. Tidak ada yang sanggup menerimanya kecuali Alurra. Hingga sang Dewi menghilang untuk selama-lamanya kecuali pecahan setiap satu senjata mereka.

Sahira selama ini menyegel keenam senjata yang ia temukan. Karna jika senjata itu kembali kepada Alurra, maka sumpah dan balas dendam yang diucapkan Alurra akan terwujud. Dan bahaya nya lagi. Jika Alurra tidak bisa mengontrol kekuatannya itu sama saja malapetaka bagi seluruh makhluk negeri ini.

"Shina, apa Shinee sudah tahu hal mengenai Astley sebenarnya."

"Guru aku dapat merasakan energi Dewi dalam tubuh Shinee yang sangat kuat. Itu artinya dia sudah bertemu dengan salah satu Dewi. Aku yakin itu artinya dia sudah mengingat semuanya."

Sahira mengangguk dia menarik tangan Shina untuk dengannya menuju ruang rahasia. Jika senjata itu tidak menghilang itu artinya hanya 1 Dewi yang menemukan Shinee. Namun, jika semua senjata itu menghilang. Itu berarti Shinee sudah mengingat semuanya dan seluruh Dewi Avolire.

Sahira mendorong pintu besar dengan satu tangannya. Dia menghidupkan setiap lampu api dengan langkahnya.

Sahira berhenti dia terpaku.

"Dia Kembali Shina. The Last Queen Of Goddes Alurra de Amarnath."

Shina menitikkan air matanya. Dia mengingat saudara kembarnya Alurra dan dirinya adalah Azura. Dia bukan membenci saudaranya namun, dia marah kepada dirinya yang tidak bisa melindungi saudaranya sendiri dan malah mati sebelum menyelamatkan Alurra.

Shina melihat setiap tempat senjata yang telah menghilang. Itu artinya Shinee akan mendatangi Astley dan membalaskan dendam.

"Sudah waktunya untuk kita membalas mereka. Musuh kita selama ini. Sudah cukup mereka bersenang-senang. Kini saatnya kita untuk membalas."

Sahira meninggalkan Shina, Shina dia merasa malu akan menghadapi Alurra. Tidak hanya dulu dirinya lemah namun kini pun ia lemah. Astley telah menghancurkan setengah jantung krystal miliknya, dia tidak tahu kapan hidupnya akan bertahan.

Shina selalu merasakan setiap tusukan dijantungnya.

"Ayah, maafkan aku. Aku begitu bodoh dan ceroboh. Bagaimana bisa aku mencintai laki-laki yang membunuhku, kau dan Alurra. Ayah, aku akan kembali kepadamu. Tapi sebelum itu, aku akan kembali mengorbankan diriku untuk menyelamatkan Allura. Seperti janji yang pernah aku ucapkan dulu."

Shina menghapus air matanya, dia berbalik dan berjalan cepat dengan gaunnya yang sudah terlihat berantakan.

Awan mulai mendung dan menjadi gelap, Shina mengadahkan kepalanya keatas. Dia pun dengan cepat menuju kekaisaran. Untuk mengambil senjatanya.

Sahira membawa pasukan Academy bersama dengan beberapa penyihir yang sudah meramal bahwa waktunya telah tiba.

GLEDERR

suara gemuruh langit yang mengagetkan Shina. Petir saling bersambar. Shina hampir terpeleset ketika salju turun dan menjadi lebat.

Wajahnya mulai pucat dan membiru di dinginnya hutan salju. Didalam kereta Shinaa terus berdoa dan berharap.

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang