🔖MLW 1

18K 533 139
                                    

Hai semuanya...
Aku kembali datang dengan cerita baru untuk kalian, semoga kalian suka yaa💋

.

Selamat Membaca Lovbie

Jangan Lupa Follow Sebelum Baca🌷

🖇️🖇️🖇️

"Daddy menjodohkanmu dengan teman rekan kerja Daddy."

"Kalian akan menikah bulan depan."
.

Hana langsung kembali menangis ketika ucappan ayahnya kembali terngiang di benak pikirannya, membuat Hana kini tampak terlihat benar-benar keluh dan kacau dengan wajah sembab dan mata merahnya karena terus menangis memikirkan bagaimana ia harus menentukan pilihannya ketika mendengar sang ayah sudah berucap hal seperti itu.

Sesuatu hal yang harus di pikirkan dengan begitu matang dan di pertimbangkan dengan benar-benar, karena menikah bukan hanya sekedar menikah dan pernikahan tidak bisa di anggap sepele apalagi itu atas dasar perjodohan.

Tok...tok...tok...

Pintu kamar Hana terdengar di ketuk lalu tidak lama terlihat terbuka setengah, Hana tidak menyadarinya karena gadis itu terlalu sibuk untuk menangis.

"Hana." panggil seseorang yang baru membuat Hana tersadar dan dengan cepat ia langsung menoleh.

Melihat pada sang ibu yang ternyata kini datang menghampirinya sambil terlihat tersenyum yang membuat Hana langsung kembali menitikkan air matanya

"Sayang."

"Mommy...hiks hiks...Hana takut..."

Selena langsung menghampiri putrinya itu dan setelahnya langsung memeluk tubuh Hana untuk memberikan ketenangan, namun Hana justru semakin terdengar menangis terisak-isak di dalam pelukan ibunya.

"Sudah, jangan menangis sayang."

"Hana takut...Hana takut, Mom."

"Daddy berkata seperti itu bukan bermaksud memaksamu untuk menikah."

"Tapi pasti Daddy... hiks hiks."

"Shuuuttt, sudah jangan menangis terus yaa."

"Hana belum siap menikah...." ujar Hana sambil menatap ibunya yang membuat Selena langsung mengusap lembut kedua pipi basah putrinya.

"Mommy mengerti sayang, sudah jangan menangis lagi yaa. Putri Mommy ini tidak boleh cengeng seperti ini." ujar Selena berusaha membujuk Hana.

Hana yang mendengar langsung mengangguk pelan.

"Sekarang ayo bersiap." ujar Selena.

"Ingin kemana?" tanya Hana masih sambil terisak pelan dan menatap pada ibunya.

"Bersiap saja dan berdandanlah yang cantik, Daddy dan Mommy akan menunggumu di ruang tamu."

"Mommy dan Daddy, tidak merencanakan sesuatu kan?"

Selena menggeleng pelan sambil kembali mengusap pipi Hana.

"Sudah jangan terus menangis, nanti matanya bengkak."

Hana mengangguk pelan.

Lalu setelah itu Selena beranjak pergi meninggalkan kamar putrinya, yang membuat Hana tampak masih menatap bingung dan curiga pada ibunya.

•My Little Wife [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang