27

10.7K 780 31
                                    

Haiiii, apa kabar????

Yuk vote duluuu, biar semangat begadang buat nulis part selanjutnya

Kalo banyak yang comment nanti malem up lagi














Leon duduk tegak, sudah berjam-jam berada di rumah Kelana dan menghadap mama dan kakak wanita itu. Janu masih menatap Leon dengan tajam, namun kakak Kelana itu tidak berbicara macam macam karena pelototan Kelana.

Kelana memberi isyarat agar kakaknya itu tidak bertanya macam macam sehingga Leon tidak nyaman. Sedangkan Elizabeth menerima Leon dengan tangan terbuka. Wanita paruh baya itu senang Ketika Kelana akhirnya memperkenalkan Leon sebagai kekasihnya.

"Ini di makan browniesnya. Mama sendiri yang bikin tadi pagi, sekalian buat teman teman Nico."

Kelana langsung mencomot Brownies buatan mamanya, wanita itu sampai menutup matanya saat lembutnya roti itu mendarat di mulutnya.

"Hmmm, enak Mam." Puji Kelana.

"Ckkk.. Mama engga nawarin kamu ya Dek. Mama nawarin Leon."

"Wah belum apa apa udah dianak tirikan. Anak Mama itu Kelana apa Leon sih?"

Leon tertawa canggung, karena Janu masih menatap pria itu tajam. Tidak lama kemudian Rere menuruni tangga, membawa Flo yang berumur satu tahun lebih. Balita itu tampak menggemaskan dengan bando yang menghiasi kepalanya.

"Ululuhhhh, cantiknya keponakan Onty." Kelana langsung bangkit dan mengambil alih Flo ke dalam gendongannya.

Kelana menimang-nimang bayi cantik itu, dan membuat Flo tertawa dengan candaan Kelana.

"Nico ada acara apa kok bawa brownis ke sekolah?" tanya Kelana heran.

"Acara sedekah, minggu kemarin dia borong susu UHT di supermarket waktu belanja sama Mama." Ujar Rere yang tidak habis pikir dengan kelakuan putranya.

Elizabeth tertawa mengingat kejadian itu, ia memang sulit untuk menolak keinginan cucunya.

"Nico minta susu buat dibagiin temen-temennya. Mama kira cuma temen deketnya, ehh ternyata satu kelas mau di kasih semua. Ya udah deh dibeliin aja. Ohh iya bentar lagi Nico pulang," ujar Elizabeth ketika menyadari waktunya cucu pertamanya pulang sekolah.

"Kelana aja yang jemput. Udah lama engga jemput bocil, kangen juga."

"Kamu mah jarang pulang! Udah engga inget kalo masih punya Mama ya."

"Bukannya gitu Mam, udah ah mau jemput bocil dulu. Kamu mau di sini atau ikut?" tanya Kelana pada Leon. Belum sempat Leon menjawab Kelana sudah berkata, "ikut aja deh. Dari pada dipelototin terus dari tadi."

Kelana menyindir Janu, membuat kakaknya itu menjadi malu sendiri.

"Mau langsung adek ajak pulang atau jalan jalan dulu?" tanya Elizabeth yang tau jika cucu pertamanya itu pasti tidak mau langsung pulang jika dijemput Onty kesayangannya.

"Jalan dulu kayaknya," Kelana menoleh pada Leon kemudian bertanya, "kamu engga papa kan kalau nanti kita jalan-jalan dulu?"

"Engga papa."

"Ya udah kalo gitu sekalian bawain baju ganti aja. Masak jalan jalan masih pake seragam sekolah." dengan sigap Rere langsung menuju kamar Nico. Memang setelah kematian Darius dan terkuaknya perselingkuhan Janu, Rere dan anak-anaknya tinggal bersama Elizabeth.

Mertuanya itu bahkan menangis-nangis meminta maaf karena kelakuan putra sulungnya yang berengsek. Meskipun terlah berlalu dan Janu sudah mengakui kesalahan dan berusaha berubah namun Elizabeth tidak sehangat dahulu pada Janu. Apalagi Kelana, yang sepertinya memiliki dendam kesumat pada kakaknya.

KELANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang