KELANA (END)

32

Yuk follow Lembayunsenj dan jangan lupa vote & commentnyaa :)))

Btw kalian suka genre apa sih?romance, metropop, kriminal, history atau apaaa?
Sukanya cerita yg kayak gimana?

Beberapa hari sebelum dan saat haid, dan beberapa hari setelahnya, biasanya merupakan waktu libido wanita meluap-luap. Hal ini dikarenakan perubahan hormon yang terjadi. Hormon estrogen dan testosteron akan mengalami peningkatan, sedangkan progesteron akan menurun (hormon yang menstabilkannya berkurang sehingga gairah lebih tak terbendung). Kombinasi itu menjadi penyebab libido meningkat saat menstruasi dan membuat wanita ingin bercinta.

Beberapa hari lagi merupakan jadwal menstruasi Kelana, pantas saja wanita itu tadi lemah di bawah sentuhan Leon. Bahkan jika Elizabeth tidak datang, bisa jadi mereka melanjutkan ke adegan yang lebih panas lagi.

Saat ini mereka sedang duduk bersama di ruang sofa apartemen. Sudah hampir satu jam berlalu semenjak Elizabeth menyidang mereka berdua. Sebelumnya Kelana masih sempat memelototi Ganesh, ia yakin pria itu yang mengadukan mereka.

"Kalo gitu pemberkatan di gereja aja dulu, nanti sekalian bareng sama Ganesh. Nanti mau Ganesh dulu baru kamu atau sebaliknya, engga masalah."

"Ma, engga bisa gitu dong, masak nikah seminggu lagi." protes Kelana.

"Kenapa engga bisa?"

"Ya belum siap aja." Wanita itu pun bingung jawaban apa yang tepat.

"Bilang belum siap nikah tapi udah begituan. Sekarang Mama tanya, udah sering kalian kayak gitu."

"Engga sering tante." Jawab Leon, pria itu menggenggam erat tangan Kelana, mencoba saling menguatkan dalam persidangan kali ini.

"Iya engga sering, tapi tante yakin engga cuma sekali ini kan!?" cibir Elizabeth dengan amarah yang masih memuncak. "Kalo kamu emang serius, cepet kalian nikah."

"Baik tante."

Refleks Kelana langsung memukul paha Leon gemas.

"Ngawur, lagian mana bisa nikah secepet ini. Emang keluarga kamu bakal setuju?"

"Nah itu, gimana keluarga kamu?" tanya Elizabeth.

"Orang tua saya pasti akan setuju. Tapi kebetulan mereka tinggal di Belanda, jadi mungkin engga bisa langsung pulang ke Indo. Sedangkan kakek saya tinggal di Jakarta. Tapi saya usahakan mereka bakal hadir dipernikahan kami."

"Nikah kan seumur hidup, banyak yang harus dibicarakan." Kelana memelas agar Elizabeth memberi mereka waktu.

"Ya udah. Mama kasih waktu sampai nanti sore. Terus laporin hasil diskusi kalian. Mau nikah kayak gimana. Lagian biar sekalian saudara saudara jauh besok udah ngumpul pas pernikahan Ganesh, hemat tiket pesawat mereka biar sekalian kondangannya."

"Mamm," panggil Kelana memelas.

"Udah pokoknya Mama mau lanjut bantu Ganesh cari souvenir sama decor. Kalian ASAP kabarin, biar sekalian nanti pesen persiapan nya. Yuk Nesh, tante punya recomendasi souvenir lucu lucu di daerah Bantul."

Elizabeth menepuk pundak keponakannya untuk bangkit dan segera pergi. Elizabeth pun berjalan terlebih dahulu. Karena sebal Kelana kembali melempar sandal, yang tepat mengenai kepala Ganesh.

"Aduh. Kenapa sih nyet?" tanya Ganesh tidak terima. "Tante, ini Kelana lempar sendal, kena kepala Ganesh." adu pria itu pada tantenya.

Elizabeth langsung seketika balik bada, melotot pada putrinya itu.