TIDAK terasa sudah lebih 3 minggu Izora tinggal dirumah ini, hari-harinya berjalan dengan sangat datar. Dia berinteraksi layaknya keluarga pada umumnya dengan orang-orang didalam rumah itu tidak terkecuali Diana, hubungan mereka semakin membaik tidak ada lagi yang mengungkil perihal itu.
Diana meminta maaf kepada Izora, begitu juga sebaliknya, karena memang keduanya sama-sama salah disini.
Sedangkan hubungannya dengan Abian juga semakin baik sebab bertemu setiap hari ditempat itu. Izora sangat suka jika bermain dengan Bara, anak itu selalu ada cerita jika bertemu dengannya.
Everybody tells me to play nice
Everybody judge, but looking twice
But my body don't belong to, nah-ah-ah, none of them though
And I'm not gonna change 'cause you say so
Dengan ditemani lagu blackpink, Izora sangat betah hanya berdiam diri dikamarnya saat hari libur seperti ini.
"KAKAK!"
Izora yang asik membaca buku, menghentikan aktifitasnya tersebut kala seseorang memanggilnya. "Masuk! ga dikunci"
Pintu perlahan terbuka dan munculah sosok Bara dibalik pintu, anak itu melangkah mendekatinya setelah menutup kembali pintu kamar Izora.
"Kakak lagi ngapain?" Bara ikut duduk diatas karpet kamar Izora.
"Cuma baca buku, kenapa?" Sahut Izora dengan memusatkan seluruh pandanganya kearah adiknya itu seorang. Bagaimana bisa dia memiliki adik setampan ini... Dia jadi gemas sendiri melihatnya.
"Mau bantuin Bara ga?"
Izora mengubah posisinya menjadi duduk, "bantuin apa?"
"Tugas sekolah, aku disuruh bikin olahan makanan gitu tapi dari duren terus divideo. Karna aku masih kelas 1 boleh minta bantuan keluarga, aku tadi mau sama Mama tapi mamanya keluar." Ucap Bara menjelaskan panjang lebar.
Izora bangkit dari duduknya lalu mematikan speaker yang masih mengerluakan lagu-lagu blackpink.
"Ayo kita bikin." Izora mengulurkan tanganya membantu adiknya itu bangun.
Kedua orang itu malangkah keluar dari Kamar Izora, untuk menuju dapur. "Kita pake dapur yang disini aja ya?" Saran Izora
"Kalo dibawah, ganggu yang lain" Baea hanya mengangguk menyetujui ucapan kakanya itu.
Saat diperjalan menuju kedapur, tiba-tiba Bara berjalan menyimpang dari arah yang sebenarnya. Izora menoleh kearah anak itu dengan binggung.
"Loh kemana?"
"Ke bang Kara dulu." Sahut Bara, berdiri tepat didepan pintu kamar abangnya itu.
"Ngapain?" Tanya Izora.
"Buat beli durennya."
"Loh belum?" Setelah itu Izora menghampiri Bara
Bara bergerak ingin kangsung membuka pintu kamar Kara, namun Izora tahan. "Permisi dulu"
"Ga bisa kak, abang kalo dikamar telinganya tuli." Ucap Bara dengan santainya mengatai Abangnya itu. Izora tertawa mendengar ucapan Bara.
Merekapun membuka pintu kamar Kara dengan perlahan-lahan. Ternyata sang empun kamar sedang asik memainkan komputernya dengan Headphone yang menutupi kedua telinga pemuda itu. Bara menghampiri Kara, sedangkan Izora menunggu didepan pintu- dan terjadilah aksi bujuk-bujukan antara kakak beradik didalam sana.
Izora hanya memantau tanpa ikut campur. Toh pada akhinya sibungsu akan selalu menang.
Beberapa menit kemudian... mereka sudah berada didalam mobil, setalah aksi bujuk-membujuk tadi dengan terpaksa Kara pada akhirnya menyetujui permintaan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Main Character's Sister : Transmigration Story
Random[END] [JGN LUPA FOLLOW] Nada seorang gadis yatim piatu, yang memiliki seorang kakak perempuan bernama Maudy. Mereka hidup dengan sangat berkecukupan, begitu juga dengan hubungannya dengan Maudy, namun semuanya berubah karena pengaruh dunia luar yang...