PROLOG

70.3K 4.6K 130
                                    

NADA seorang gadis berusia 16 tahun yang kini tengah duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia merupakan seorang yatim piatu, orang tuanya meninggal dunia pasca kecelakaan pesawat yang menimpa mereka saat Nada berusia 6 tahun.

Kini dia tinggal hanya berdua dengan kakak perempuannya yang bernama Maudy dirumah peninggalan orang tua mereka. Keduanya hidup dengan sangat berkecukupan, orang tua mereka memiliki lumayan harta yang cukup membiayai. Karena juga dulu seingat Nada, orang tua mereka juga merupakan seorang pembisnis kecil.

Kerabat-kerabat dekat maupun jauh mereka pun juga memperlakukan mereka dengan sangat baik mengingat orang tua keduanya telah meninggal.

Namun hubungan anatara Nasa merenggang semenjak Maudy, sang kakak mulai tebuai dengan pergaulan diluar sana, dan memiliki seorang pacar. Sejak awal Nada tak menyukai pacar kakaknya yang bernama Ferdi itu, semenjak kenal dengan laki-laki itu Kakaknya berubah total.

Maudy jadi sering pulang tengah malam, bahkan sempat tidak pulang berhari-hari. Dia juga menjadi kepribadi yang kasar dan tempramen.

Nada membenci sosok Maudy yang sekarang.

----

BRAK!

Suara keras dan kencang yang berasal dari pintu kamar Nada, mengagetkan sang pemilik kamar.

"Nada dimana lo sembunyikan baju gue!!" Pekik Maudy. Sambil melangkah masuk kedalam kamar sang adik dengan tergesa-gesa.

Nada yang sebelumnya tengah asik bermain handphone diatas kasurnya, menoleh dengan malas kearah Kakaknya yang menurutnya kurang kerjaan itu, hanya karna dia dulu pernah menyembunyikan baju perempuan itu. Yang membuat perempuan itu merasa kehilangan baju atau barang-barangnya yang lain masti berakhir dengan menuduhnya.

Bukankah berebut barang-barang itu hal yang biasa diantara saudara perempuan, tapi entah kenapa Nada rasa Maudy selalu mengekspresikan emosinya dengan berlebihan, perempuan itu tak segan melakukan hal-hal yang merugikan dirinya maupun dia sendiri.

Nada menghembuskan nafasnya, "Baju lo yang mana? Gak ada tuh gue sembunyikan." sahut Nada acuh tak acuh dengan pandangan masih tefokus pada handphonenya.

Mendengar sahutan sang adik, Maudy seketika naik pitam. Tanpa banyak berucap ia melangkah menuju lemari pakaian Nada, membuka pintu lemari itu dengan kasar dan mengeluarkan seluruh pakaian adiknya itu seperti orang kesurupan.

Nada membelalakkan matanya tak percaya dengan aksi nekat kakaknya itu. "KA LO APA-APAN SI!" Dia menghampiri Maudy dan mendorong perempuan itu menjauh dari lemarinya.

"Dimana lo sembunyikan? NADA NGAKU GA?" Maudy mengeram kearah Nada.

Nada menatap Maudy penuh dendam. "Lo gila ya? Pacaran sama Ferdi sih, jadi ikut gila kaya dia kan lo" Maki Nada, dapat dia simpulkan kakaknya ini sedang kehabisan narkoba.

Duk!

"Jaga mulut lo ya!" Ancam maudy

Nada meringis saat Maudy secara tiba-tiba mendorongnya dengan keras yang membuat punggungnya membentur pintu lemari. Rasa ingin menangis Nada menyadari betapa kasarnya perlakuan Maudy padanya.

"Beneran gila lo ka!" Lirih Nada

"Lo duluan yang bawa-bawa dia! Sekarang ngaku dimana lo sembunyikan baju gue? Atau..." Maudy menjeda ucapanya dan berjalan menuju meja belajar Nada, terlihat megambil sesuatu dari sana. "Gue hancurin baju lo sekarang!" Sambung Maudy dengan cutter yang sudah ada ditanganya.

Mata Nada mebelalak. "GUE BILANG GA ADA! Bagaimana sih sini baju gue atau lo mau main kasar sama gue!" Desis Nada dengan emosi yang sudah menggebu-gebu.

"Gue udah berapan kali bilang jangan ambil barang-barang gue! BARANG GUE MILIK GUE!" Teriak Maudy.

Nada binggung harus sampai kapan percakapan mereka, terus berputar dimasalah yang sama.

"GUE EMANG PINJAM TAPI GUE GAK MERUSAK KAYA LO!" Teriak Nada, dada perempuan itu terlihat kembang-kempis menandakan betapa marahnya dia sekarang. "HEH! gue udah bilang bakal rusak semua baju lo, kalo masih ambil baju gue!" sambungnya.

"Tapi kan sekarang gue gak ambil baju lo!" Nada menghela nafas panjangnya, gadis itu lebih terlihat frustasi dari pada marah.

"Kalo lo ga ambil kenapa lo marah pas gue memeriksa lemari lo?"

"Karna gue punya privasi!!! Lagian lo bukan memeriksa! TAPI BIKIN BERANTAKAN ANJ*NG"

"BERANINYA NGATAIN KAKAK LO ANJ*NG!"

"IYA LO JADI ANJ*NG SEKARANG! SEJAK KETEMU YANG NAMANYA FERDI! LO BERUBAH KA!"

Nada belari kearah Maudy untuk merebut gunting ditangan kakaknya itu, agar Maudy tidak semakin menjadi-jadi dan berbuat nekat yang membahayakan dirinya sendiri.

"Sana anjing" Pekik Maudy

SRET

Seolah tersadar, Maudy terpaku. Matanya menatap nanar kedua tanganya yang memerah. Lalu beralih kearah Nada yang terlihat menahan sakit. Cutter yang tadi ia pegang menggores leher Nada, darah pun mulai mencucur keluar dari sana. Maudy menutup mulutnya, dia tak bermaksud melukai adiknya.

Aws!

Ringisan keluar dari mulut Nada. Seketika beberapa detik selanjutnya tubuh Nada ambruk kelantai dengan darah yang terus bercucuran. Wajah gadis itu nampak pucat, dan mata menatap lurus kearag Maudy yang masih terpaku.

"Nada... maaf..." Mata Maudy berkaca-kaca

Bangs*t!. Batin Nada, ia tak mungkin mati sekonyol inikan? Dia lebih tidak sudi harus mati ditangan kakaknya yang sakit jiwa ini. Matanya mulai bekunang-kungang, telinganya berdengung.... sampai akhirnya semuanya gelap.

----

"Dimana ini? Maudy gak buang jasat gue dibasement kan?" Nada bangun dari lantai super dingin itu, dan menatap sekitar. Ini sama sekali tidak telihat seperti basement lebih dan lebih seperti.. kamar mandi.

"Shhh..." Ringin Nada karna rasa sakit dikepalanya muncul saat ia mencoba untuk berdiri.

Nada membuka matanya dan tatapanya jatuh pada cermin besar yang ada didepannya, gadis itu nampak shock melihat pantulan dirinya didepan cermin. Bagaimana tidak shock ia menemukan pantulan cermin dihadapannya tidak menujukan sosok dirinya melainkan orang lain.

"Ini muka siapa anj*ng? Bukannya tadi gue ditusuk sama maudy l*nte" Gumam gadis itu. Nada mengecek dada kanannya dan... bersih-- tidak ada bekas luka disana.

PLAK

PLAK

Gadis itu menepuk-nepuk kedua pipinya dengan kencang. "Sadar! Nada sadar kaya lo lagi halusinasi! Efek ditusuk ini" Nada memenjamkan matanya dan menarik nafas panjang.

BRUK!

Nada jatuh pingsan!

TBC.

Jangan lupa vote dan komen ya...

Become The Main Character's Sister : Transmigration StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang