CHAPTER 05

37.6K 3.9K 50
                                    

DISEBUAH ruangan private yang berada direstoran ternama. Terdapat dua orang pria yang kini duduk berhadapan dengan beberapa makanan yang tersaji dihadapan mereka, namun dari raut wajah keduanya tidak ada satupun yang berminat menyentunya kecuali segelas teh didepan mereka.

Ruangan itu dijaga beberapa bodyguard didepan ruangan itu- seolah-olah tanda bahwa pembicaraan yang akan dibahas didalam sana benar-benar rahasia dan penting.

"Jadi apa yang mau lo bicarain, sampai maksa gue kesini? Jangan buang-buang waktu, gue tau lo juga orang sibuk."

Dia mengusap wajahnya kasar. "Dimana anak gue sekarang?"

Sedangkan pria dihadapanya terkekeh mendengar pertanyaannya. "Gue ga salah dengerkan? Lo masih punya muka muncul dihadapan gue dan tanya hal itu? Lo bawa gue kesini sampai gue harus batalin penerbangan gue cuma buat nanya itu?"

"Gue tau lo yang sembunyiin dia selama ini, jadi gue mohon kasih tau dia dimana sekarang!"

"Buat apa lo nyari dia, bukannya lo yang buang dia?" Tersenyum meremehkan.

"Itu dulu gi, sekarang gue mau memperbaiki semuanya buat dia. Mau gimanapun dia anak gue"

"Baru sadar? kemana aja lo 10 tahun. Lo tau ga hidup dia gimana? Kebutuhan dia memang sangat tercukupi, tapi sejak Willona meninggal-- dia sendirian. Sebelum lo cari dia, pikirkan resikonya-- keluarga lo nerima dia atau ga? Sia-sia kalo lo mau memperbaiki hubungan lo sama dia, malah bikin dia terintimidasi sama keluarga lo sendiri."

"Kalo emang lo bener-benar pengen memperbaiki hubungan lo sama dia, cari dia dengan usaha lo sendiri-- kekuasaan lo besar. Dia ga kemana-mana, dia ada disekitar lo, gue yakin kalo emang lo tulus cari dia buat kebahagian dia-- lo bakal ketemu sama dia!"

"Tapi ingat kalo udah ketemu sama dia, jangan bikin lo ngulangi kesalahan lo ke-dia, Ingat itu!! Jadi Izora bukan hal yang mudah, ga semua orang bisa lewatin masa-masa sulit sendirian. Dia hebat bisa bertahan sampai sekarang"

---

Langit bergemuruh-- seolah menemani Izora pulang ke-apartemennya, tak terasa gadis itu sudah beberapa hari menjalani aktivitas didunia ini. Dia mulai terbiasa dengan aktivitasnya sekarang, walau tak sericuh dulu- dia lumayan menyukai kehidupannya disini.

Izora punya teman yang baik, tempat tinggal yang sangatlah nyaman, dan lingkungan sekitarnya yang terasa nyaman dan damai. Namun tetap saja pasti ada hal yang menjanggal dihati tentang siapa sebenarnya Izora Nadaline ini...

Dia selalu diberi ingatan langsung jika bertemu orang-orang baru. Namun tidak dengan kehidupannya-- seolah-olah seseorang memintanya untuk mencarinya sendiri. Izora awalamya gelisah karna sama sekali tak diberi pencerahan akan hal itu, akan tetapi sejak dia menemukan kotak penyimpanan-- rasanya ada sedikit jawaban atas pertanyaan yang selalu melintas dikepalanya.

Dari mana izora mendapatkan uang?

Bagaimana bisa dia bersekolah dan mendapat tempat tinggal yang harganya lumayan disaat dia tak punya orang tua?

Apa ayahnya mengawasinya dari jauh?

Atau seseorang membantunya?

Izora berharap ekspektasinya tak jauh dari realita, dia tidak ingin lagi hidup dilingkungan toxic seperti dulu.

Jadi, kalau rasa penasarannya ini akan menjadi sebuah rasa ketidak nyamanan apa bila terjawab, dia berharap itu lebih baik tidak terjawab. Namun Izora khawatir tidak tahuannya tentang kehidupan Izora dapat berdampak buruk.

Sangat sulit baginya untuk merasakan dan mendapatkan zona nyaman ini.

"Izora!" Gadis itu sontak berbalik saat mendengar namanya dipanggil oleh seseorang.

Become The Main Character's Sister : Transmigration StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang