Bahagiaku adalah kamu

56 15 0
                                    

Tegar & Jingga


👫

👫

👫

👫

______________

ⓢⓔⓛⓐⓜⓐⓣ

ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ

_____________

Hometown cha-cha-cha adalah series k-drama kesukaan Tegar dan Jingga. Mereka bahkan telah menontonnya berkali-kali, tapi tetap tidak muak sama sekali.

Apalagi kalau udah masuk di episode hong bajang dan dokter gigi Hye-Jin sudah pacaran. Mereka bisa teriak-teriak kesenangan.

Ya, begitulah mereka. Kalau sudah suka akan benar-benar suka.

"Hong bajaaaang, aku padamu."

Tegar langsung menengok ke arah Jingga.

"Ihhh ganteng banget sih."

Seketika Tegar jadi badmood. Dia pun langsung meninggalkan Jingga yang masih fokus dengan seriesnya.

Dia masuk ke dalam kamar. "Mentang-mentang Kim Seon Ho ganteng, jadi dipuji-puji sama dia. Mana mujinya di depan suaminya. Dasar istriiiii!" omel Tegar panjang lebar dengan bibir yang dipoutnya.

"Mana lagi dia, ga tahu apa orang cemburu? Bukannya ikut masuk, malah asyik ngelihatin si Hong bajang itu," lanjut Tegar lagi dengan omelannya.

Sedangkan Jingga, dia tak menyadari kalau Tegar sudah tak ada disebelahnya. Dia masih asik dengan seriesnya. Sampai suatu ketika, dia mau memukul bahunya Tegar karena adegan lucu, tapi dia tak menemukan Tegar.

"Eh, kok ga ada?" gumam Jingga. "Apa dia udah ngantuk?" pikir Jingga. "Biarin aja deh. Nanggung juga, bentar lagi selesai satu episode."

Jingga melanjutkan lagi tontonannya sampai selesai satu episode. Setelahnya, dia masuk ke dalam kamarnya.

"Benarkan udah ngantuk, makanya masuk kamar," gumam Jingga setelah melihat Tegar sudah tidur.

"Kalau gini, lanjut nonton ajalah. Mau lihat kegantengannya Hong bajang."

Setelah Jingga pergi, Tegar pun langsung membuka matanya. Dia hanya berpura-pura tertidur.

"Ihhh! Bukannya nemenin tidur, malah lanjut nonton."

*****

Setelah ngantuk, Jingga mematikan TV dan masuk ke kamar.

Ketika Jingga akan memejamkan matanya, "ehm!" Jingga mendudukkan dirinya dan melihat ke sumber suara.

"Kebangun ya? Perasaan tadi udah tidur."

Tegar tak menjawab. Dia hanya memperlihatkan wajah cemberutnya.

"Kenapa sih? Kok wajahnya ditekuk gitu?"

Tegar masih tak mau mengeluarkan sepatah katapun.

"Ga mau jawab? Yaudah, aku lanjut tidur nih." Jingga menidurkan dirinya lagi. "Good night."

Jingga sudah memejamkan matanya, tapi Tegar tak memedulikannya. Dia masih kekeuh untuk menampilkan wajah cemberutnya dengan posisi duduk dan tangan yang dilipatnya.

Tak tahan lagi dengan sikap Tegar, Jingga menyudahi tidur ecek-eceknya.

"Kenapa sih?" Tegar tetap diam. "Ok, kalau itu mau kamu." Jingga menggelitik perut Tegar.

"Hahahahaha! Hentikan Jingga."

Jingga menghentikan gelitikannya. "Sekarang jawab kenapa?" Tegar menggeleng kepalanya.

"Oooh gitu." Jingga melakukan peregangan sebelum menggelitik perutnya Tegar lagi.

Ketika tangannya Jingga akan beraksi lagi, "iya, iya, aku jawab."

"Nah, gitu dong."

"Aku cemburu."

Seketika Jingga jadi bingung. Seingatnya, dia tak ada dekat dengan siapa-siapa hari ini. "Cemburu?"

"Iya, aku cemburu sama Hong bajang."

"Maksudnya?" Jingga masih tak mengerti apa yang dimaksud Tegar.

Tegar mempoutkan bibirnya. "Ish, dasar wanita, ga peka jadi manusia."

Jingga menghela napasnya panjang. "Coba kamu jelasin sejelas-jelasnya. Biar aku paham. Kalau kamu ga ngejelasin, gimana aku bisa tahu? Terus, ga bisa dong aku berubah. Yang ada bisa aku lakuin lagi nanti." Jingga menjelaskannya dengan sangat perlahan agar suaminya tak ngambek lagi.

"Aku itu cemburu karena kamu muji-muji hong bajang. Aku kan juga ganteng, keren, tapi bisa-bisanya kamu muji dia. Mana mujinya di depan aku. Terus tadi, kenapa kamu ga nemani aku tidur? Kamu malah ngelanjutin seriesnya. Aku kan juga butuh ditemani."

"Astaga! Tegar, aku pikir apaan. Ternyata cuma perkara itu toh. Lagian, aku juga asal bicara tadi."

"Cuma kamu bilang?"

Menghela napasnya lagi. "Oke, kalau itu permasalahannya aku minta maaf. Iya aku salah karena ga jaga omongan aku. Nanti-nanti aku janji akan lebih ngejaga omongan aku."

"Janji?"

"Iya. Lagian untuk apasih cemburu-cemburu gitu. Kamu kan tahu, kalau cintanya aku itu kamu. Bahagianya aku itu kamu. Walaupun Hong Bajang bisa buat aku ketawa, tapi bahagianya aku itu tetap kamu. Kamu duduk diam disebelah aku aja, bisa buat aku happy."

"Benar sih, tapi..." balas Tegar.

"Ssstt! Jangan mikir yang aneh-aneh. Ingat! Kalau kamu itu nomor satunya aku. Oke."

Tegar mengangguk pelan.

"Gitu dong. Sini pelukan."

Tegar menerima pelukan dari Jingga. Dia bahkan memeluk Jingga lebih kencang lagi.

Masih saling berpelukan. "Dasar bayi," ujar Jingga.

"Iya. Bayinya Jingga," balas Tegar.

*****

Versi videonya ada, di tik-tok mimin yak :) @za_storryy
Ada di link bio :);)

Tegar & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang