Tegar & Jingga
👫
👫
👫
👫
______________
ⓢⓔⓛⓐⓜⓐⓣ
ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ
_____________
Setelah Bu Sonya pulang, Jingga hanya duduk di kasur sambil memainkan handphonenya.
Dia tak memedulikan Tegar yang mencoba berbagai hal untuk menarik perhatiannya.
Dia juga tidak peduli dengan omongan-omongan manisnya Tegar. Yang ia tahu hanyalah mendiami Tegar untuk beberapa hari ke depan.
Dia juga berencana untuk pulang ke rumah orangtuanya, tapi setelah dipikir-pikirnya lagi, dia tak jadi melakukan rencana itu karena rencananya bisa membuat orangtuanya khawatir dengan hubungannya dengan Tegar. Dia juga tak mau kalau nanti orangtuanya dia bertengkar dengan orangtuanya Tegar.
"Jangan kayak anak kecil napa. Jadi dewasa dikit, kamu kan udah besar. Jangan ngambek-ngambekan ga jelas gini."
Seketika Jingga langsung meletakkan handphonenya dan menatap tajam ke arah Tegar. "Yang mulai duluan siapa? Coba kamu dari awal jujur ke aku, ya aku gak akan gini. Apa salahnya sih jujur ke aku kalau masakan aku itu ga enak?" Tegar terdiam. "Terus, tadi itu dimana letak ke gentle-an kamu? Ha? Ga ada ngebela. Kerjanya diam aja. Usahkan ngebela, nenangin aku aja enggak. Terus aku ngambek gini, baru kamu heboh. Dari tadi kemana aja?"
"Ya, itu. Makanya aku mau ngejelasin ke kamu kenapa aku diam aja."
"Sayangnya aku gamau tahu," jawab Jingga. "Aku mau kamu pilih. Pilih kamu yang keluar atau aku?"
"Gak selesai dong masalah kita kalau pisah-pisah gitu." Tegar tak mau memilih pilihan yang diberi Jingga. "Mending kamu dengerin penjelasan aku, biar clear. Jadi, gini..."
Ketika Tegar akan menjelaskan maksudnya, Jingga mengambil handphone dan boneka yang biasa dia peluk. Dia pun berjalan keluar kamar.
"Mau kemana?" tanya Tegar setelah berhasil menghalangi jalannya Jingga.
"Mau ke kamar tamu," jawab Jingga dingin. "Awas deh."
Jingga mendorong tubuh Tegar sampai terjatuh. Setelahnya, dia melangkahkan kakinya dan tak memedulikan Tegar yang memanggil-manggil namanya.
*****
Keesokannya, setelah bangun dari tidurnya, Tegar langsung mencari Jingga.
Dia mencari ke dapur tapi tak ada, Tegar pun berjalan menuju kamar tamu. Di sana dia mendengar Jingga tertawa.
Karena penasaran, Tegar menguping dan dia mendengar Jingga sedang telponan dengan seseorang.
"Yaudah, tinggal jadiin aja tanggal yang pas. Biar Jingga kabari yang lain."
"##-#*¥-#(@(;@?¢><¢<¢\¢\"
Karena Jingga tak memakai loudspeaker, Tegar tak bisa mendengar jelas apa yang orang itu bilang. Dia hanya bisa mendengar suara Jingga.
"Berdua aja? Gak mau sama yang lain?"
Pertanyaan Jingga itu membuat Tegar berpikir kalau yang di telpon Jingga adalah seorang pria. Dia pun masuk ke dalam kamar dan mengambil handphonenya Jingga.
"Halo! Ini siapa?"
Tuuut!
Orang itu langsung mematikan panggilannya.
"Apaan sih? Ganggu!" Jingga mau mengambil handphonenya tapi gabisa. "Sini handphoneku."
"Dia siapa?"
"Mau tahu aja. Dia siapa juga bukan urusanmu. Jadi, sini handphoneku."
Karena tak mendapat jawaban, Tegar langsung melihat di handphone Jingga. Dan ternyata itu adalah teman perempuannya Jingga.
"Sini!" Jingga mengambil paksa handphonenya.
Tegar menelan salivanya. Dia mendekat ke Jingga. "Maaf ya, aku pikir tadi cowok. Makanya langsung aku tarik handphone kamu."
Jingga diam tak menjawab permintaan maaf dari Tegar.
"Ngomong dong. Maaf ya. Ya, please."
"Kalau kamu mau aku makin marah, jangan pergi dari sini. Aku mau sendiri. Ga mau diganggu siapa-siapa. Jadi, tolong pergi dari sini."
Mau tak mau, Tegar menurut. Dia keluar dari kamar tamu dan bersiap-siap untuk pergi kerja.
Selama bersiap-siap, Tegar memikirkan cara agar dirinya bisa berbaikan dengan Jingga.
Dan...
"Aha..."
********
_____________
Versi videonya ada di tik-tok mimin yak di @za_storryy
Link ada di bio :);)

KAMU SEDANG MEMBACA
Tegar & Jingga
Hayran KurguTegar & Jingga adalah sepasang pasangan yang dijodohkan. Anehnya, bukannya marah dan menolak, mereka malah menyukai perjodohan mereka. Mereka juga membuat beberapa komitmen agar hubungan mereka selalu terlihat harmonis.