Salah paham

64 11 0
                                        

Tegar & Jingga

👫

👫


👫

👫

______________

ⓢⓔⓛⓐⓜⓐⓣ

ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ

_____________

Bu Sonya masih sebel sama Jingga yang bersikap biasa aja ke dirinya. Dia mau Jingga melawannya.

Aneh kan? Ya, begitulah sifat asli mamanya Tegar. Dia ingin hidupnya bewarna dengan ditemani banyak masalah. Dia gak suka dengan hal yang biasa-biasa saja. Dia butuh something yang menantang.

Walaupun begitu, papanya Tegar tetap sayang dan cinta. Dia hanya menanggapinya dengan cara tak terlalu menanggapi kelakuan istrinya. Dan begitu juga dengan Tegar. Dia sudah terlatih dalam menghadapi sikap mamanya.

Tapi, itu hanya berlaku untuk mereka berdua dan untuk mereka yang udah kenal lama dengan Bu Sonya.

Oh, iya. Balik kekesalan Bu Sonya, dia berencana untuk mengadu domba Jingga dan Tegar.

"Muka mama kenapa kayak ditekuk gitu?"

Tegar menghampiri mamanya yang berada di living room.

"Gak papa kok."

"Oh, ok. Kalau gitu Tegar masuk kamar dulu ya ma."

"Tunggu!"

Bu Sonya mencegat Tegar agar bisa memulai drama yang akan dibuat olehnya.

"Kamu mau pergi? Ga mau dengerin cerita mama dulu?"

Tak mau membantah, Tegar mengikuti keinginan mamanya. Dia duduk di sebelah Bu Sonya.

Dan bla...bla...bla...bla... Bu Sonya cerita banyak hal tentang Jingga yang dimana dia cerita kalau Jingga sudah berani melawan dengannya.

Bu Sonya juga menyuruh Tegar untuk memberitahu Jingga untuk tak melawan kepadanya.

Tegar pun mengiyakan permintaan mamanya.

Setelah Tegar pergi, Bu Sonya tersenyum ngeselin. Dia merasa rencananya berjalan dengan lancar.

*****

Ketika di kamar, Tegar ingin menyampaikannya ke Jingga. Tapi, dia masih bingung harus mulai dari mana.

Dia terus memandang wajah Jingga yang sedang melihat-lihat video tik-tok di handphonenya.

"Jing!"

Tegar memberanikan diri untuk memanggil nama Jingga, tapi Jingga tak menoleh. Dan itu karena Tegar memanggilnya dengan suara yang sangat pelan.

"Jing!"

"Ya? Apa?"

Jingga menoleh karena Tegar memanggilnya dengan suara yang, lebih keras lagi.

"Enggak...enggak....eng..gak ada apa-apa."

"Gak mungkin gak ada apa-apa." Jingga meletakkan handphonenya dan menatap mata Tegar dengan serius. "Ada apa? Kasih tau aja. Aku gak akan marah kok."

"Hemm itu." Jingga menatap Tegar dengan seksama. "Gajadi deh." Tegar mengurungkan niatnya untuk berbicara ke Jingga.

"Apa sih? Buat penasaran aja."

Tegar menghela napasnya panjang sebelum cerita ke Jingga. "Tentang mama aku."

"Mama? Kenapa dengan mama kamu?"

"Kamu jangan ngelawan dia ya."

"Maksudnya? Kamu bilang aku ngelawan mama kamu gitu?" tanya Jingga memastikan.

"Enggak. Maksudku kalau misalnya mama aku minta tolong atau apalah itu, kamunya lakuin aja ya. Jangan ngebantah."

"Kenapa kamu bilang itu? Emangnya aku pernah ngebantah mama kamu?"

Entah kenapa, hari ini Jingga bawaannya ingin emosi saja. Jadi, kalau ada yang nyenggol dia. Dianya pasti langsung kebawa emosi.

"Astaga! Kamu kenapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Enggak-enggak papa." Tegar mengurungkan niatnya untuk menanyakan suasana hati Jingga. "Yaudah deh kamu lanjut main handphone aja." Daripada terjadi yang enggak-enggak, Tegar menyuruh Jingga kembali sibuk ke layar handphonenya.

"Enggak mau. Aku masih penasaran dengan pertanyaan kamu tadi." Jingga menolak perintahnya Tegar.

"Enggak, enggak ada apa-apa. Aku cuma mau ngasi tahu aja kalau mama me..."

"Mama ngadu kalau aku ngelawan?"

Jingga melanjutkan omongannya Tegar.

Tegar menggeleng tak setuju. "Enggak gitu, aku cuma mau ngasih tahu kalau mama memang be.." Jingga menutup mulut Tegar.

"Ssstt! Ga usah ngomong apa-apa lagi, aku ga mau dengar. Kalau gitu kata mama, aku minta maaf. Tapi, asalkan kamu tahu, aku ga pernah ngelawan mama kamu sedikitpun."

"Iya, aku tahu kamu ga melakukan itu. Makanya aku mau bilang kalau.." Jingga menutup mulut Tegar lagi.

"Ssstt! Aku ga mau dengar apa-apa dari kamu. Aku lagi mau tenang."

Jingga keluar dari kamarnya, meninggalkan Tegar sendirian.

"Huft! Padahal cuma mau bilang kalau mama itu memang begitu dari sananya. Aku juga mau nyuruh untuk gak usah dimasukin ke hati omongan mamaku," keluh Tegar setelah ditinggal Jingga.

_____________

Versi videonya ada di tik-tok mimin yak di @za_storryy

Link ada di bio :);)

Tegar & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang