Kedatangan orangtua Jingga 2

56 10 0
                                    

Tegar & Jingga


👫

👫

👫

👫

______________

ⓢⓔⓛⓐⓜⓐⓣ

ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ

_____________

Tegar melakukan pendekatan ke ayah mertuanya. Ketika Pak Rudy duduk di depan rumah, Tegar ikut menemani Pak Rudy.

Ketika Pak Rudy membutuhkan sesuatu, Tegar selalu memenuhinya. Dia bahkan merelakan acara TV kesukaannya dan mempersilahkan Pak Rudy menonton pertandingan bola.

Dan Pak Rudy pun mulai luluh. Tapi, bukan karena apa yang dilakukan Tegar terhadap dirinya. Melainkan karena Pak Rudy melihat bagaimana Tegar memperhatikan Jingga dengan tulus.

Dia suka ketika Tegar selalu ada disaat Jingga membutuhkannya.

"Kamu." Pak Rudy memanggil Tegar yang sedang berjalan menuju dapur.

Tegar menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan berjalan ke arah Pak Rudy. "Iya pa?" Pak Rudy memeluk Tegar. "Kenapa pa?" tanya Tegar bingung.

Pak Rudy melepaskan pelukannya. "Papa cuma mau bilang i like you."

"Papa?"

"Iya. Papa udah suka sama kamu. Papa suka bagaimana kamu memperhatikan istri kamu."

Tegar tersenyum lebar. "Terimakasih pa."

"Almarhum nenek kalian memang ga salah untuk menjodohkan kalian, karena kalian memang cocok."

Jingga yang baru keluar dari kamar langsung tersenyum karena mendengar perkataan papanya.

"Paaaaa! Papa serius?" tanya Jingga memastikan.

"Iyalah. Yakali papa bohong," jawab Pak Rudy. "Kalau gitu, kamu harus jaga anak saya dengan baik. Kalau sampai dia kenapa-kenapa, habis kamu saya buat."

"Siap om. Eh, papa maksudnya."

"Bagus." Pak Rudy pun pergi menemui istrinya yang berada di kamar tamu.

Sedangkan, Tegar dan Jingga langsung masuk ke dalam kamar mereka. "Aaaaaaaaaaa! Senangnya." mereka berdua teriak kesenangan.

"Kamu memang suami yang hebat."

Tegar semakin melebarkan senyumannya. "Asli, aku ga nyangka kalau papa bisa luluh."

"Kalau aku sih ga pernah ragu. Kenapa? Karena kamu memang hebat. Aku aja suka luluh kalau lagi marah sama kamu. Apalagi papa, udah pasti bisa luluh sama kamu," jelas Jingga.

"Apapun itu alasannya papa, i love it. Karena papa ga ngeraguin aku lagi."

Jingga hanya mengangguk dan menunjukkan senyumannya.

Tegar memeluk tubuhnya Jingga. "Love you much much much much much much much more Jingga."

Melepaskan pelukannya Tegar. "Me too love you much much much more suami," balas Jingga.

Dari luar kamar mereka, Pak Rudy dan Bu Tika menguping pembicaraan mereka dibalik pintu.

"Tuh, kan. Apa mama bilang, kalau papa ga perlu khawatir," ujar Bu Tika dengan pelan agar tak didengar oleh Tegar dan Jingga.

"Yah, namanya papa parno. Apalagi setelah nonton film-film perjodohan gitu," jawab Pak Rudy dengan pelan juga.

"Itukan film pa." Pak Rudy cengengesan. "Terus gimana? Udah ga parno-an lagi kan?"

"Udah enggak. Udah aman, udah bisa tidur dengan tenang di rumah nanti," jawab Pak Rudy. "Gak salah kamu ngusulin untuk nginap di sini," lanjut Pak Rudy.

"Jelas dong. Kalau aku ga ngusulin begitu, kamu akan selalu ngeluh di rumah. Kamu pikir aku ga stress dengar keluhan kamu? Stress berat tahu."

Pak Rudy hanya cengengesan saja. Dia tak berani menjawab, karena nanti bisa panjang urusannya.

*******

Versi videonya ada di tik-tok mimin di @za_storryy

Lini ada di bio :);)

Tegar & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang