Temannya Tegar

63 11 0
                                    

Jingga duduk sambil bermain handphone di atas kasurnya. Dia bahkan ga sadar kalau Tegar sudah ada di sebelahnya.

"Hey."

Jingga menjatuhkan handphonenya.

"Tegaarr!" pekik Jingga. "Ngagetin aja, ih!"

"Lagian, aku panggilin dari tadi, ga nyahut-nyahut."

"Ya, maaf," jawab Jingga.

"Btw, minggu kemarin kan udah tuh main sama teman kamu. Minggu ini, ketemuan sama teman aku ya?"

"Enggak lah, nanti kamu cemburu lagi."

"Enggaklah. Kan teman aku, yakali mereka lebih dekat sama kamu."

"Ok. Tapi, ingat! Ga ada cemburu-cemburuan lagi."

"Ga akan!" jawab Tegar.

******

At cafe yang self service.

Sesuai dengan keinginan Tegar, mereka datang menemui tongkrongan teman-temannya Tegar.

"Hey bro!" sapa Tegar.

"Hey!" jawab salah satu temannya Tegar yang bernama Jeno.

"Istrinya kenalin dong," suruh Jefri.

"Iya. Kenalin dong," timbrung Satya.

Jingga maju selangkah, "hai, aku Jingga, istrinya Tegar."

Seketika, beberapa teman Tegar yang awalnya tak memperhatikan Jingga, langsung memperhatikan Jingga.

"Aku Kenzo."

"Jingga."

"Aku Jeno."

"Jingga."

"Aku Jefri, dia Satya," ujar Jefri.

"Loh, kok elo sih yang ngomong? Kan jatahnya gue," bantah Satya.

"Gitu aja pun," balas Jefri.

"Udah, ga usah berantem. Mau kamu yang ngomong, mau Jefri yang ngomong, dia itu tetap miliknya aku." Tegar menyombongkan dirinya. "Yakan sayang?"

Jingga menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia mengikuti Tegar untuk duduk.

"Mau pesan apa?" tanya Tegar.

"Apa yang kamu pesan aja," jawab Jingga.

Tegar ber'oh ria dan langsung pergi untuk memesan makanan.

"Kok bisa sih kalian dijodohkan?" tanya Jeno yang berada di sebelah Jingga.

"Karena almarhum nenek kami sih. Mereka mau kalau cucu-cucu mereka jadi pasangan suami istri," jawab Jingga.

"Tapi, kalian ga kayak yang di film-film kan?" tanya Satya.

"Ya, enggak dong. Kami itu beda dari yang beda tau," jawab Jingga.

"Ga mungkin. Pasti ini kalian pura-pura dekat aja, yakan?" tanya Satya.

"Enggak sih. Kami emang langsung dekat aja."

"Buktinya?" Kini Jeno yang penasaran.

"Buktinya... Aku tahu kalau Tegar ga pernah pacaran."

"Terus?" tanya Jeno lagi.

"Cewek-cewek kalau ditembak sama Tegar pasti selalu menolak."

"Oke, kami percaya."

Mereka langsung percaya kalau Tegar & Jingga ga seperti yang ada di film-film.

"Terus, gimana? Enak, gak, punya suami seperti Tegar?" tanya Jefri.

"Ya, gitulah. Kalian pasti kenal dong Tegar gimana," jawab Jingga.

Beberapa dari mereka ada yang tertawa karena terpikir dengan masa lalu Tegar yang tak pernah mendapatkan cewek.

Setelahnya, semua orang yang ada di sana ikut tertawa seakan-akan mereka sudah saling terhubung.

"Kalian lagi nertawain apa?" tanya Tegar yang baru datang dengan makanannya. Dia juga langsung membagikan makanannya Jingga.

"Kami cuma lagi ngebayangin, apa yang akan terjadi kalau plankton itu jadi pemilik krusty krab," jawab Jeno ngasal.

"Apaan sih?" tanya Tegar bingung.

"Lucu kan?" Tegar mengangguk. "Yaudah, makanya kami ketawa. Yakan wee?"

Sontak, semuanya menjawab iya. Setelahnya, mereka melanjutkan pembicaraan mereka, dimana mereka membicarakan Tegar, tapi dengan perumpamaan, agar Tegar tak tahu kalau mereka membicarakannya.

*****

At home

"Mau sama teman kamu atau sama teman aku, sama aja. Akunya dicuekin," ngomel Tegar.

"Ya, kan udah aku peringatin kemarin. Kamunya bawel."

Tegar menatap Jingga. "Kamu orangnya memang gampang dekat sama orang baru ya?"

"Kata mama aku begitu sih. Makanya aku punya banyak teman."

Tegar tersenyum lebar setelah mendengar jawaban Jingga.

"Kenapa?" tanya Jingga.

"Lucu aja. Kok bisa gitu, kamu sama aku yang bahkan cuma punya sedikit teman, jadi suami istri."

"Itu namanya jodoh," jawab Jingga. "Mau bagaimanapun sifat kamu, kamu tetaplah milikku. Dan begitu juga sebaliknya."

Mendengar itu, Tegar pun langsung memeluk istrinya. "Thankyou."

"Sama-sama," jawab Jingga.

*****

Versi videonya ada di tik-tok @za_storryy

Versi videonya ada di tik-tok @za_storryy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tegar & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang