Pulang

53 9 0
                                    

Tegar & Jingga

👫

👫

👫

👫

______________

ⓢⓔⓛⓐⓜⓐⓣ

ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ

_____________

Ini hari ketiga mereka berada di rumah Tegar. Dan tepat di hari ini, mereka akan pulang.

"Hai," sapa Tegar ketika melihat Jingga membuka matanya.

"Hau," jawab Jingga. "Kita pulangnya siang ini atau kapan?"

"Malam, biar bisa lamaan dikit disini," jawab Tegar.

"Oooh oke. Kalau begitu aku mau nemenin mama dulu."

"Mau kemana?"

"Ke tetangga sebelah. Mama mau ngenalin aku ke tetangga-tetangga."

"Oooooh! Hati-hati ya, kalau ada dari mereka yang ngomong gajelas tentang kamu, jangan di masukin ke hati."

"Ok."

Tegar mengelus-elus kepala Jingga. "Anak pintar. Yaudah, sana siap-siap, nanti mama nungguin lo."

Jingga mengangguk dan bergegas menuju kamar mandi. Setelahnya, dia menghampiri mama mertuanya yang sedang duduk menonton acara beritanya para artis/seleb.

Ketika Jingga duduk, bu Sonya menatapnya sesaat. "Udah siap?" tanya bu Sonya tapi sambil menonton televisinya.

"Udah ma."

"Tunggu sebentar ya, beritanya lagi asik ni."

Bu Sonya terus fokus menonton beritanya. Sesekali dia juga mengomel karena artis yang disukainya ketahuan selingkuh dengan perempuan lain.

Sedangkan Jingga hanya menonton aksi sang mama mertua. Dia tak mengerti dan tak tahu harus menanggapi apa.

"Kamu nanti jangan begitu ya. Jangan buat malu keluarga kami."

Ketika acara beritanya selesai, Bu Sonya langsung mengomeli Jingga.

"Iya ma, Jingga gak akan seperti itu."

"Baguslah, pokoknya kamu gak boleh ngerusak nama baik keluarga ini." Jingga mengangguk. "Yaudah, yuk kita pergi ke rumah tetangga."

Mereka pun pergi ke rumah tetangganya Bu Sonya yang berada tepat di depan rumahnya Bu Sonya.

Di Sana, Bu Sonya mengenalkan menantunya dengan sangat baik. Dia selalu memuji Jingga sampai para tetangga Bu Sonya ikut suka dengan sosoknya Jingga. Mereka juga berharap para menantu mereka memiliki sikap dan sifat yang seperti Jingga.

Untuk Jingga, dia awalnya gak nyangka kalau sang mertua bakal memuji dirinya. Dia bahkan berpikir kalau dirinya bakal jadi bahan ejekan.

"Kalau gitu kami pulang dulu ya, soalnya menantu saya mau packing, karena mau pulang nanti malam."

Bu Sonya mengakhiri percakapannya dengan tetangga-tetangganya.

"Mau pulang hari ini?" tanya salah satu tetangga Bu Sonya.

"Iya bu, soalnya suami saya cuma ambil cuti satu hari ini aja," jawab Jingga dengan sopan.

"Yaudah, kalau gitu kami pulang dulu ya."

Para ibu-ibu itu pun mengangguk dan mempersilakan Jingga dan Bu Sonya untuk pulang ke rumahnya.

"Terimakasih ya ma," ujar Jingga ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Hmm! Tapi, kamu jangan senang dulu. Mama ngelakuin itu juga karena ga mau keluarga kita kelihatan jelek."

Jingga tak peduli dengan alasan mama mertuanya. Yang penting untuk saat ini, dia senang karena dia tahu kalau mama mertuanya mulai menyukai dirinya.

*******

Sesampainya di kamar, Jingga langsung memeluk Tegar.

"Kenapa kamu? Kok senang banget?"

"Mama udah mulai nerima aku," jawab Jingga dengan excited.

"Serius?" Jingga mengangguk. "Wahh! Selamat ya sayang."

"Iya. Sumpah, senang banget akunya."

Melihat Jingga tersenyum bahagia, Tegar ikut tersenyum juga. 'Thank you god,' ujar Tegar di dalam hati.

*******

Sebelum pulang ke rumah, Tegar dan Jingga berpamitan terlebih dahulu ke orang tuanya Tegar. Mereka berkumpul di teras rumah.

"Kalau gitu, kami pamit dulu ya Pa.. Ma."

Tegar menyalami kedua orang tuanya dan Jingga pun begitu. Tapi, ketika Jingga menyalami mama mertuanya, Bu Sonya mengucapkan terimakasih kepadanya dengan nada yang pelan.

"Sama-sama ma."

Bu Sonya terkejut karena gak nyangka kalau Jingga mendengar suaranya tadi.

Karena Tegar dan papanya tak mendengar ucapannya Bu Sonya, mereka terlihat biasa aja. Mereka bahkan bingung kenapa Jingga mengucapkan sama-sama. Tapi, mereka tak mempertanyakannya ke Jingga.

"Yaudah Pa.. Ma, kami pergi dulu."

"Iya. Hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut." Pak Yogi memberi peringatan ke anak lelakinya.

"Siap pa."

******

Versi videonya ada di tik-tok @za_storryy yak :)

Tegar & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang