Film

2.4K 344 85
                                    

"Film?" Biyu memiringkan kepalanya dengan imut.

"Iya, apa ada yang ingin kau tonton malam ini?" Bible mengengam sendok di tangannya lebih erat, pria itu tanpa sadar berharap.

"Tidak, aku akan pergi tidur tuan."

Bible berdecak, melempar sendok dengan asal pria itu kemudian berdiri. "Bereskan, aku tiba-tiba mengantuk."

Biyu melihat punggung Bible yang menjauh dari dapur. Biyu kemudian bangkit mengambil mangkuk yang hanya menyisakan kuah dari mie instan yang sudah mereka makan.

Prang

"Awww.." Mangkuk ditangan Biyu tergelincir karena tiba-tiba tangannya keram. Pecahan mangkuk bersebaran di lantai dapur.

"Kenapa?" Bible yang mendengar suara dari dapur segera berbalik dan yang ia dapati adalah Biyu meringis sambil menegangi tangan kanannya. "Biyu?"

"Maaf tuan saya ceroboh." Biyu segera berlutut, karena panik ia tidak melihat ada pecahan kaca dilantai. "Awww.." Lututnya terasa perih karena tergores.

Bible segera menarik Biyu berdiri dan menariknya menjauh dari pecahan mangkuk.

"Tuan saya harus mem—"

"Apa? Kau mau apa?! Mau melukai dirimu sendiri?" Bible menghempaskan tangan Biyu yang sebelumnya ia genggam. Keduanya kini ada di ruang tengah.

"Tuan saya harus membereskan dulu bekas pecahan kac—"

Lagi-lagi ucapan Biyu berhenti. Bukan karena Bible kembali membentaknya tapi kini pria itu menarik tengkuk Biyu dan menempelkan bibirnya begitu saja.

Bible melahap bibir itu sesuka hati. Biyu melemas memegang sisi baju pria itu.

"Kau suka sekali membuatku khawatir." Bible menempelkan kening keduanya setelah melewati seratus dua puluh detik ciuman mereka. "Aku obati lututmu dulu."

Bible kembali menari pergelangan tangan Biyu, pria itu membawa Biyu menuju kamarnya.

"Duduk di sini aku akan mengambil kotak obat." Bible mengarahkan Biyu untuk duduk di sofa yang ada di kamar miliknya. Biyu menurut dan diam di sana sesuai perintah pria pemilik kamar. Biyu melihat sekeliling kamar yang di dominasi warna abu dan putih.

"Lihat, kau berdarah sangat banyak." Bible menggunting celana yang Biyu gunakan. "Sangat ceroboh."

Pria itu mulai membubuhkan alkohol pada kapas untuk membersihkan luka itu. Bible sangat serius sementara Biyu memerah, lagi-lagi ia merasakan hangat ketika Bible memperlakukannya dengan sangat baik. Biyu menatap Bible yang berlutut di hadapannya dengan intens.

"Nah selesai." Bible selesai memasangkan kasa dan plester pada luka kecil itu. Ketika pria itu mendongkak matanya langsung bertatapan dengan binar bulat milik seseorang yang terlihat siap menumpahkan air mata.

"Sakit?"

Biyu menggeleng, pria itu tersenyum lebar. "Terimakasih tuan." Biyu berbisik sepelan hembusan angin.

Bible membalas senyum itu lalu menghapus lelehan air mata di pipi bulat si pria manis. "Tawaranku masih berlaku, apa kau mau menonton film bersama?"

***

Biyu sesekali melirik pria yang duduk di sebelahnya. Setelah menyetujui ajakan Bible untuk menonton film bersama, di sinilah Biyu sekarang, bersebelahan dengan pria itu dalam selimut yang sama.

Bible tampak asik dengan layar besar yang ada di kamarnya. Pria itu memilih film bertema binatang. Biyu sejujurnya tidak mengerti tapi ia memilih diam saja.

SLUTWhere stories live. Discover now