11- Kehilangan

8.4K 767 39
                                        

Lisa baru saja tiba di kampus dengan sepeda kuning kesayangannya. Ia tidak bersama Jennie, sebab mata kuliah yang Lisa jalani dimulai pukul 9, sementara Jennie sudah harus berada di kampus sejak pukul 7 tadi.

Lisa berjalan dengan santai memasuki koridor kampus yang mengarah ke kelasnya. Sesekali ia tersenyum dan menyapa orang-orang yang dikenalnya. Ia memang terkenal cukup ramah. Tak sengaja, ia melihat Wendy dan Seulgi yang berjalan beriringan sekitar 2 meter di depannya. Lisa tersenyum menyeringai. Tanpa berniat memanggil mereka seperti biasa, Lisa justru langsung berlari cukup kencang ke arah keduanya. Seulgi dan Wendy sedang asyik mengobrol, tidak menyadari bencana yang sebentar lagi akan menimpa mereka.

'Bruukk'

Bunyi benda jatuh terdengar cukup keras, bahkan sampai mengalihkan atensi beberapa mahasiswa yang sedang berlalu-lalang di koridor.

"Ya sekiyaaa...!!!" umpat Wendy, karena pantatnya berhasil mencium lantai cukup keras.

"LALISAAA...!!!" teriak Seulgi karena mengalami hal yang sama.

Sementara sang pelaku justru sedang tertawa terbahak-bahak di atas penderitaan para sahabatnya. Lisa sengaja berlari dan menubruk tubuh mereka berdua cukup kencang. Karena tidak siap, Seulgi dan Wendy kehilangan keseimbangan mereka dan berakhir dengan terjatuh ke lantai.

"Sialan, pantatku sakit arrghhh" Seulgi berusaha bangkit sembari mengusap-usap pantatnya yang terasa nyeri.

Lisa masih tertawa.

"Dasar Manoban! Kau benar-benar!"

Entah sejak kapan Wendy sudah berdiri dan kini tengah mengapit leher Lisa dengan lengannya. Ajang balas dendam.

"Yak! Arggh...hentikan, Olaf! Aku kesulitan bernafas" Lisa meronta, berusaha melepaskan lengan Wendy dari lehernya.

Wendy tidak peduli dan tetap melakukan aksinya.

"Kau sudah membuatku jatuh, jadi rasakan pembalasanku hmm" kata Wendy.

"A-ampun, aku hanya bercanda. Kita berdamai hmm? Ayolah" bujuk Lisa.

"Tapi kau harus membelikanku kaset game terbaru" balas Wendy.

"Ya! Mana bisa begitu? Aku tidak punya uang. Kau tega merampok mahasiswa miskin sepertiku?" Lisa memasang tampang memelasnya, membuat Wendy memutar kedua bola matanya malas.

"Haishh...jurusmu selalu sama" Wendy langsung melepaskan cekalannya begitu saja.

Lisa pun akhirnya bisa bernafas dengan lega.

"Kau ini, monkey. Pagi-pagi sudah berulah saja" Seulgi memukul kepala Lisa.

Lisa hanya cengengesan, "Pemanasan, agar tidak mengantuk saat di kelas"

"Memang tidak nyambung" Seulgi menjitak jidat Lisa, kemudian berlalu begitu saja.

"Aakk...ini sakit, Kang!" protes Lisa, namun Seulgi tidak menggubrisnya.

"Sudah, kajja kita ke kelas!" Wendy menarik kerah hoodie Lisa untuk membawa gadis jangkung itu menuju kelas mereka.

"Aku seperti anjing saja" dengus Lisa kesal, namun tetap pasrah saat Wendy menyeretnya.

***

'Tokk...tok'

"Masuk!" teriak Jennie saat mendengar pintu ruangannya diketuk.

'Cklekk'

"Kau sibuk, Jen?" seseorang menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Oh, kau Jisoonie. Tidak, ada apa?" Jennie mengalihkan atensinya dari komputer untuk tertuju pada Jisoo.

Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang