"Baby, c'mon. Berhenti marah padaku"
Lisa berusaha membujuk istrinya yang saat ini tengah merajuk. Jennie tetap tidak bergeming dan membuang pandangannya. Menghindari bertatapan dengan Lisa.
"Baby..."
Jennie langsung menepis tangan Lisa yang berusaha menyentuhnya. Ia duduk membelakangi gadis jangkung itu, membuat Lisa menghembuskan nafas pasrah.
"Baby, aku hanya takut kau akan masuk angin jika memakai bikini ke pantai" terang Lisa.
"Aku bukan bocah, Manoban! Ini juga bukan pertama kalinya aku memakai bikini ke pantai. Jangan mencoba membodohiku" Jennie akhirnya membuka suara, namun nada bicaranya masih terdengar ketus.
Lisa hanya bisa menghela nafasnya. Ya, penyebab Jennie marah karena Lisa melarangnya untuk mengenakan bikini. Rencananya, mereka akan mengawali honeymoon mereka dengan pergi ke salah satu pantai yang cukup terkenal di pulau Jeju.
Bukan apa-apa. Lisa hanya tidak rela jika banyak pasang mata yang melihat tubuh seksi sang istri. Apalagi, keseksian Jennie bertambah berkali-kali lipat semenjak hamil. Perutnya juga sudah mulai membuncit meski tak terlalu besar. Namun, tetap saja, Lisa tidak akan membiarkan banyak manusia memandang istrinya dengan lapar.
"Kau bisa memakai baju lain, sayang. Di pantai sangat panas, nanti kulitmu terbakar bagaimana?" Lisa masih berusaha membujuk.
"Ada yang namanya sunblock! Jangan terlalu kuno, hubby" sentak Jennie.
Gadis berpipi mandu itu memutar tubuhnya menghadap Lisa dan menatapnya dengan tajam.
Oke, Lisa harus mengakui bahwa ia kalah dalam perdepatan kali ini.
"Baiklah, baiklah. Kau boleh memakai bikinimu, baby. Yang mana yang akan kau kenakan?" Lisa berkata dengan sangat lembut.
"This!" Jennie menunjukkan satu set bikini koleksinya.
"Gantilah, aku juga akan bersiap. Kita pergi ke pantai setelah ini. Jangan marah lagi hmm?" Lisa mengecup kening Jennie sebelum akhirnya ia beranjak pergi untuk mengganti pakaiannya.
Jennie tersenyum senang. Ia lantas mengganti pakaiannya dengan bikini, sementara Lisa berganti baju di kamar mandi. Meski sebenarnya tidak masalah juga jika mereka mengganti baju di depan pasangan masing-masing. Hanya saja, Lisa takut jika ia tidak bisa menahan hormonnya saat melihat tubuh polos Jennie. Jadilah ia mengalah dan berganti di tempat lain.
Tak berselang lama, Lisa telah siap dengan kemeja oversize berwarna putih juga celana hitam pendek di atas lutut. Ia keluar dari kamar mandi dan tubuhnya seketika mematung melihat sang istri yang sudah siap dalam balutan bikini berwarna merah.
'Glekk'
Gadis jangkung itu menelan ludahnya susah payah. Bisakah ia mengurung Jennie di dalam kamr saja selama seharian penuh? Ia benar-benar tidak ikhlas berbagi pemandangan dengan orang lain.
Lihatlah Jennie sekarang! Ia semakin terlihat begitu atraktif dan menggoda dengan pakaian berwarna merah itu, sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih tanpa cela. Jennie benar-benar sangat seksi.
"Hon? Hubby? Hey!" Jennie menepuk bahu Lisa, membuyarkan lamunan gadis berponi tersebut.
"A-ah mianhe. Kau terlalu cantik, baby. Sampai aku tidak bisa berkedip saat melihatmu" kata Lisa jujur yang langsung membuat Jennie tersipu malu.
"Ya! Ada apa dengan pipi mandu ini? Kenapa merah hmm?" goda Lisa seraya mencolek-colek pipi Jennie.
"Aaakkk...hentikan, hon. Aku malu" rengek Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer [END]
Fanfiction"Kehadiranmu, salah satu bukti bahwa obat tidak selalu berbentuk pil" G!P 🔞