"Dan," panggil Jino kepada Haidan yang sedang berbaring di sebelahnya.
"Hm," balas Haidan yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Kembaranmu," ucap Jino.
"Kenapa?" tanya Haidan.
"Dia ngajak kita jalan-jalan bentar," kata Jino.
Haidan berhenti memainkan ponselnya dan menoleh ke arah Jino. "Kalian aja, aku lagi mager," ucapnya.
"Oke," ucap Jino.
Jino pun beranjak dari kasur untuk mengganti baju, sementara Haidan kembali memainkan ponselnya.
Setelah mengganti bajunya, Jino pun duduk di pinggir kasur sambil memainkan ponselnya.
"No," panggil Haidan.
"Ya?" Jino membalikkan badannya sehingga ia bisa melihat Haidan yang sedang berbaring.
"Kalian emangnya mau ke mana?" tanya Haidan yang penasaran.
"Kalau kata Haidar sih dia mau ngajak aku ke pasar malam. Emangnya kenapa? Ada yang mau dititipkan, kah?"
"Nggak, takutnya Haidar sendiri gak tau kalian mau ke mana. Soalnya dia biasanya begitu, ngajak jalan tapi gak tau mau ke mana," jelas Haidan.
"Oohh ... Gitu ... Hahaha! Ada-ada aja si Haidar," kata Jino.
"Makanya itu, kesal betul aku kalau dia sudah kayak gitu," ucap Haidan.
Tak lama kemudian. "Nah! Si Haidar sudah di depan. Aku pergi dulu ya, Dan!" ucap Jino.
"Iya, hati-hati, ya," balas Haidan.
Haidan mengantar Jino sampai depan pintu utama, ia juga ingin sekalian bertatap muka dengan Haidar.
"Woy, mancung! Jangan sampai kamu nyasarin si Jino, ya! Kalau nggak, kupenggal memang kepalamu itu," kata Haidan kepada Haidar yang sedang berada di dalam mobilnya.
"Bah! Sadis betul!" ujar Jino.
"Hm ... Siap, deh!" ucap Haidar.
Jino pun berjalan mendekati mobil Haidar lalu ia masuk ke dalam mobil tersebut.
"Dadah, Haidan!" ucap Jino sambil melambaikan tangannya ke arah Haidan.
"Dadah! Hati-hati, ya ..." ucap Haidan sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Siap, Bos!" Jino memberikan sikap hormat kepada Haidan.
Haidan tersenyum geli melihat Jino bertingkah seperti.
"Kami pergi dulu ya, Dan," ucap Haidar.
"Ya! Pergi aja kalian sana," balas Haidan.
"OK, bye!" Haidar menutup jendela mobil dan bersiap untuk menjalankan mobil tersebut.
Mobil itu pun berjalan meninggalkan kawasan rumah Haidan dan Jino. Semakin jauh, mobil itu semakin tidak terlihat. Setelah mobil itu benar-benar menghilang dari pandangan Haidan, Haidan pun kembali masuk ke dalam rumahnya (dan menutup pintu utama) lalu masuk ke dalam kamarnya sambil memainkan ponselnya.
Sayangnya Justin 😱🥵
Si Justin itu gilakk! Clingy banget! Capek betul aku kalau dia sudah di mode clingy 😓😓
20.15
Padahal awal-awal nikah kami canggung banget 😔😔
20.15
Ya begitu, lah. Kan sudah lama hidup bareng-bareng.
20.18
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT || RYUJAKE ✓
Fanfiction{1st Perjodohan Series} Kisah seorang gadis berandalan yang bernama Haidan dijodohkan dengan seorang lelaki yang terkenal pintar di kelas bahkan di sekolahnya yang bernama Jino.