"Kamu sudah tau kan kita harus ngapain malam ini?" tanya Jino.
"Ngapain?" Si Haidan malah bertanya balik.
"Ya nyiapin buku, lah! Kamu lupa sama yang pagi tadi?" tanya Jino.
"Nggak, yang mana emang?" Haidan terlihat santai bermain ponsel di atas kasur dengan kaki kanan yang diangkat ke atas lutut kaki kiri.
Jino mendengus. "Katanya mau diajarin buat nyiapin perlengkapan sekolah di malam hari agar lebih disiplin!"
"Iya, kah? Gak ingat aku," ucap Haidan yang masih terlihat santai.
Jino pun akhirnya mendekati Haidan lalu merampas ponsel yang Haidan pegang.
Haidan menoleh ke arah Jino dan menatapnya tajam.
"Kenapa? Mau marah?" tanya Jino.
Haidan mencoba meraih ponselnya, tapi tidak dapat karena Jino mengangkat ponsel itu lebih tinggi sehingga Haidan tidak dapat meraih ponsel tersebut.
"Balikin, gak?" ucap Haidan.
Jino menggelengkan kepalanya. "Gak akan aku balikin sebelum kamu nyiapin buku dulu!" katanya.
Haidan mengela napas yang berat. "Oke, tapi nanti balikin, ya."
"Iya, dong! Yang penting kamu nyiapin buku dulu," ucap Jino.
Dengan pasrah, Haidan pun beranjak dari kasur dan berjalan mendekati meja belajarnya yang diletakkan di kamar mereka itu.
Tangan Haidan pun mulai bergerak mengambil tasnya untuk mengeluarkan buku-buku yang ia pakai saat di sekolah tadi dan menaruhkan di rak buku.
Selanjutnya, ia mengambil buku yang akan dipakai esok lalu memasukkannya ke dalam tasnya.
"Sudah tuh, No. Siniin HP-ku!" Haidan menjulurkan tangannya untuk menyambut ponselnya.
Jino mengambil ponsel Haidan dari saku celananya lalu memberikannya kepada Haidan.
"Terima kasih," ucap Haidan sebelum ia kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
Kemudian, Jino pun selesai menyiapkan buku, ia akhirnya bisa berbaring di atas kasur bersama Haidan.
Sekarang, keduanya sibuk dengan ponselnya masing-masing, meskipun mereka sedang membuka grup obrolan yang sama.
JINO HAIDAN CIUMAN
Besok ada PR, tydack?
22:25
Ningsih pikmi
Gak ada, Tan 😗😗
22:26
Wah, aku dikatain tante-tante, dong 😑😑
22:27
Padahal aku om-om 🫃🫃
22:28
"HAHAHA! Om-om gak, tuh!" Jino memukul bahu Haidan yang sedang berbaring di sebelah kanannya.
Sementara yang dipukul hanya menunjukkan senyum tipis dengan pandangan yang tidak terlepas dari layar ponsel.
Haidar anak Yulia
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT || RYUJAKE ✓
Fanfiction{1st Perjodohan Series} Kisah seorang gadis berandalan yang bernama Haidan dijodohkan dengan seorang lelaki yang terkenal pintar di kelas bahkan di sekolahnya yang bernama Jino.