✧Bab 18✧

90 5 0
                                    

"Enak ya kalian ..." ucap Bima kepada Haidan dan Jino yang sedang duduk dihadapannya dengan wajah tengilnya.

"Emangnya kenapa? Iri?" tanya Haidan.

"Iya," jawab Bima.

"Hahaha! Bima, Bima ..." ucap Caca sambil tertawa.

Sekarang, anak-anak Tai T-Rex sedang duduk di lantai ruang utama, dan mereka sedang mengintrograsi Haidan dan Jino yang terciduk pacaran.

"Sebenarnya kita ini lagi ngapain, sih?" tanya Jaya.

"Mengintrograsi mereka berdua," jawab Bima sambil menunjuk Haidan dan Jino dengan dagunya.

"Ya ngapain diintrograsi? Kan wajar kalau mereka mesra-mesraan begitu, lagian mereka juga sudah nikah," ucap Jaya.

Haidan mengembangkan senyum lebarnya. "Nah ... Benar tuh kata Jaya!" katanya.

"Omong-omong masalah mesra-mesraan, nih. Kalian sudah pernah 'anu'?" tanya Satya.

"Hm ... Kalau masalah itu, sih ..." Haidan mengeluarkan senyum yang mencurigakan. "Tanya Jino."

"LAH? SUDAH PERNAH?" pekik Gina sambil membelalakkan kedua bola matanya.

"Ish, aku aja belum jawab!" kata Jino.

"Iya, sih ..." Gina menggaruk-garuk kepalanya.

Jino mengembuskan napas yang berat. "Belum," jawabnya.

"Bisanya ..." ucap Haidar sedikit tidak percaya.

"Ah! Ini gak ada topik lain apa?" Haidan terlihat kesal.

"Ada, sih. Gosip tapi," jawab Theo.

"Nah! Bagus, tuh! Ceritain-ceritain!" ucap Haidan dengan antusias.

Para anak Tai T-Rex bersiap untuk mendengarkan gosip dari Theo dengan saksama.

"Ekhem! Ini baru tadi, bener-bener baru tadi, pas pulangan," kata Theo.

"HE'EM," sahut anak-anak Tai T-Rex yang lain.

"Kalian tau kan si Banu?" tanya Theo.

"Tau," jawab anak-anak.

"Yang anak OSIS itu, kan? Anak kelas 10 IPS 3?" tanya Haidan.

"Ya, Banu yang itu," jawab Theo.

"Oke ... Jadi si Banu itu kenapa?" tanya Haidar.

"Nah. Eum ... Kalian tau gak kalau si Banu itu ada masalah sama anak OSIS?" tanya Theo.

"Hah? Masalah apa tuh, Bang?" tanya Bima.

"Jadi, pernah waktu itu si Banu kayak bilang ke teman-temannya gitu loooh kalau dia itu sebenarnya masuk OSIS supaya dia terkenal doang," kata Theo.

"He'eh, terus?" tanya Haidan.

"Terus, karena temannya ini banyak, ya. Hampir satu sekolah itu teman dia, akhirnya ya omongannya itu sampai ke telinga anak OSIS. Nah, dari situ lah mereka kayak mulai negur Banu," kata Theo.

"Nah, tapi si Banu itu kayak kekeuh gitu, loh. Kayak gimana, ya? Kalau misalnya dia ditanyain, 'Eh, kamu bilang ke teman-temanmu kalau mau masuk OSIS buat terkenal aja, ya?' Nah, itu ditanyainnya pelan-pelan, tuh. Terus dia jawab, 'APAAN SIH NGGAK! SALAH ORANG KALI!' gitu, dan nadanya ya kayak marah-marah gitu," sambung Theo.

Anak-anak Tai T-Rex makin tertarik dan penasaran dengan cerita Theo.

"Tepat di hari Jum'at kemarin, dia langsung dikeluarin," kata Theo.

"Lah? Dikeluarin gitu aja?" tanya Haidan.

"Ya nggak dikeluarin begitu aja, lah. Pasti ada perdebatan dulu sebelum ada hasil akhirnya," jawab Theo.

DIFFERENT || RYUJAKE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang