✧Bab 22✧

81 5 1
                                    

Ckiiit!

"Sampai!" ucap Haidan setelah mereka tiba di sekolah mereka dan memarkirkan motor di parkiran sekolah.

Jino pun turun dari motor, setelah itu ia membuka helm yang melindungi kepalanya, begitu pula dengan Haidan.

Mereka pun berjalan ke arah tempat penitipan helm yang tidak jauh dari tempat di mana motor Haidan diparkirkan. Mereka pun menitipkan helm mereka di sana, setelah itu, baru lah mereka berjalan memasuki gedung di mana kelas mereka berada.

Omong-omong, Jino sudah merasa lebih sehat dari sebelumnya, makanya ia sudah bisa masuk sekolah, dan ini bukan hari pertama ia masuk sekolah, ia sudah masuk sekolah dari dua hari yang lalu.

Hari ini adalah hari yang ... Bisa dibilang buruk bagi Jino.

Karena apa? Karena hari ini mantannya yaitu Hikari kembali setelah 3 bulan izin ke luar kota.

Sebenarnya ia sudah tidak peduli dengan Hikari, tapi entah kenapa rasanya ia benar-benar tidak ingin melihat wajah mantannya tersebut.

"Merangut aja dari tadi. Ada apa?" tanya Haidan saat melihat wajah Jino yang cemberut.

Jino menghela napas yang berat. "Entah," jawabnya.

"Oww ... Jangan bilang gara-gara si anu," ujar Haidan.

"Ya emang karena dia," balas Jino yang masih terlihat cemberut.

"Nah, kaaan!" ucap Haidan. "Tapi emang ada apa sih sama si anu sampai muha-mu merangut kayak itu?" tanyanya.

"Ya kadada apa-apa, sih ... Tapi aku tu kayak merasa malas dicampur kada siap gitu, nah ..." jawab Jino.

"Oohh ..." ucap Haidan sambil mengangguk.

"Ada solusi kah kamu? Sumpah, kada nyaman bujur kalau kayak gini," tanya Jino.

"Solusi? Kadada, sih ..." jawab Haidan.

"Oohh ... Oke, deh," ujar Jino.

Setelah melewati 2 lantai, akhirnya mereka sampai di kelas mereka, kelas 12 IPA 1.

"Nah ... Datang sudah si Jino," ucap Akmal saat melihat Haidan dan Jino memasuki kelas.

Jino tersenyum kecil sambil meletakkan tasnya di atas bangkunya.

"Kenapa kamu, Jino? Kok keliatannya kayak lagi not okay," tanya Bima setelah melihat Jino yang terlihat sedikit tidak bahagia.

"Gamon kah kamu, No?" tanya Haidar.

"Hahaha ... Nggak, kok," jawab Jino sambil mendudukkan dirinya di bangku.

"Eh, kalian tau, gak? Tadi loh si Hikari nyariin Jino ke sini, tau!" ucap Gina yang sedang duduk di bangkunya, bangku barisan tengah dan paling depan.

"Serius?" tanya Jino.

"Serius! Terus pas dia nyariin kamu, kami tanyain kan kenapa dia nyariin kamu, eh, dianya bilang, 'Lagi kangen sama ayang,' katanya," jelas Gina.

"Ish, najis," umpat Jino.

"Dia kayaknya gak tau gak sih kalau kita sudah tau kalau dia sama Jino sudah putus," duga Haidan.

"Kayaknya sih, ya ... Soalnya dia ngomongnya kayak enteng banget," ucap Gina.

"Atau dia yang lupa kalau dia sudah putus sama Jino, hahaha!" ujar Haidar yang tiba-tiba masuk ke dalam obrolan mereka.

"HAHAHA! Bisa jadi, bisa jadi!" balas Haidan.

"Tapi kayaknya kita pura-pura gak tau aja kalau kita tau masalah dia sama Jino," kata Gina.

DIFFERENT || RYUJAKE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang