"LO kenapa?"
Satu tanya tak berhasil membuat Rein cepat-cepat mengubah raut wajahnya. Dia tetap diam, tatapannya dingin, dan ekspresinya terlihat nyalang.
Ardi yang duduk tepat di sebelahnya langsung menyentuh bahu Rein dan sekali lagi bertanya, "Lo kenapa? Muka lo kelihatan lebih serem dari biasanya."
Rein menoleh ke arah teman-temannya yang sedang memperhatikan perubahan ekspresi di wajahnya. Lalu dalam sekejap, Rein kembali memasang topengnya. Bersandiwara layaknya tak terjadi apa-apa. Pura-pura kalau semuanya baik-baik saja.
"Nggak ada apa-apa, cuma kaget aja sebentar."
Padahal bukan sekadar perasaan kaget biasa, melainkan dia merasa sangat khawatir saat mengetahui keberadaannya.
Satu nama itu berisi luka yang selama ini berhasil Rein sembunyikan dengan baik keberadaannya. Dia tidak bisa mengatakannya, karena selama ini isi hatinya adalah rahasia.
Hanya dia yang bisa merasakannya. Hanya dia yang bisa memahaminya. Hanya dia sendiri, tidak ada yang lain lagi.
Sekali pun dia memutuskan untuk berbagi, tak ada seorang pun yang dapat mengerti. Rasa marah, rasa kesal, juga cemburu yang ada di dalam hati.
Kenapa harus dia? Kenapa bukan Rein? Padahal Rein mengenal Irin lebih lama darinya. Rein juga yang setiap hari selalu bersamanya. Namun kenapa ... kenapa harus dia yang mendapatkan hati Irin?
Rein mengepalkan sebelah tangannya yang ada di bawah meja. Tanpa mengubah bagaimana raut wajahnya sekarang, dia menyimpan semua emosi di dadanya dengan baik.
Kenapa dia kembali? Kenapa dia muncul lagi? Kenapa harus di depan Irin yang mulai melupakan keberadaannya akhir-akhir ini?
Kenapa dia harus muncul lagi saat Irin hampir melihat Rein sebagai sosok suami yang sebenarnya? Kenapa harus sekarang? Kenapa tidak besok atau dua tahun lagi setelah anak mereka dilahirkan?
Kenapa ....
Percuma saja Rein bertanya-tanya, karena dia tidak akan mendapatkan apa jawabannya.
Rein mencari foto Irin yang berada di memori ponselnya dan selalu dia simpan dengan baik selama ini, kemudian menunjukkan foto istrinya kepada teman-temannya dengan bangga.
Setidaknya dia harus bangga memiliki istri yang selama ini selalu mengisi hatinya. Setidaknya dia harus bahagia, walau hanya beberapa saat saja ketika dia masih menjadi suami wanita pujaan hatinya.
Benar, kan?
Karena mungkin saja, setelah semua ini selesai, Irin akan menceraikannya dan kembali mengejar cinta pertamanya yang tidak pernah pergi meninggalkan isi hatinya. Bahkan setelah Rein berusaha masuk secara paksa.
***
Setelah menghabiskan siang dengan menraktir teman-teman kantornya yang tidak diundang ke pesta pernikahan Rein tempo hari. Rein memutuskan untuk mencari penyakit dengan cara membalas pesan dari istrinya.
Walaupun tahu semua itu akan semakin melukai hatinya, tapi nyatanya dia tetap melakukannya juga. Karena diam dan mengabaikan Irin bukanlah sesuatu yang bisa dia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Marriage
RomanceBagi Rein yang selama ini menyimpan rasa suka pada sahabat masa kecilnya. Pernikahan ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa dan patut dicoba. Namun untuk Irin, pernikahan ini hanya akan menjadi percobaan belaka. "Kalau dua bulan kemudian gue nggak...