CHAPTER 13

493 23 0
                                    

Hai kalian, sehat kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Hai kalian, sehat kan?
.
.
.
Vote and komen guys
.
.
.

..happy reading..

Pertunangan, adalah hal yang manis yang diinginkan setiap pasangan,baik tua,maupun muda, adapun pertunangan pada dasarnya cinta,sayang,dan percaya satu sama lain

Tapi apa kalian pernah merasakan perjodohan?,,pertunangan biasanya bukan karena cinta melainkan terpaksa atau harus menerima keputusan orang tua,right?

Seperti saat ini terlihat seorang pria menatap dirinya dicermin,ia terkekeh miris dengan apa yang akan terjadi dihidupnya malam ini

Pertunangan antara kedua belah pihak yang sama-sama disetujui oleh masing-masing kedua orang tua mereka

PERTUNANGAN,,
  GIBRAN CRISTIANO JECK (Gibran)
                  DENGAN
  AURORA  CHELINE (Rara)

Seperti itulah yang saat ini tertera di depan rumah kediaman jeck,, tamu-tamu sudah hadir dengan pakaian yang elegan,,ayah Gibran mengundang rekan bisnisnya yang cukup dibilang banyak

Semua orang terkejut mengetahui anak tunggal keluarga jeck akan segera bertunangan dengan seorang wanita yang dikabarkan bersifat baik

Tes..Tess

"Khem,halo semua terima kasih telah hadir dalam pertunangan putra saya malam ini,saya harap kalian semua dapat menikmati hidangan yang telah kami sediakan, terima kasih"ucap ayah Gibran dengan lantang

Disisi lain, Gibran kini tengah bersiap dengan jasnya dipadukan dengan warna putih dan hitam,mengancingkan jasnya dengan pandangan datar + dingin

Tok...tok

"Masuk"ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin

Bunda memasuki kamar putranya dengan ekspresi sendu,ia menyentuh bahu Gibran hingga membuat gerakan tangan Gibran yang mengancingkan bajunya terhenti

Menghela nafas, Gibran memegang jemari bundanya lembut lalu berbalik menatap bundanya dengan ekspresi datarnya

"Maafin bunda sayang"ucap bunda tanpa menatap putranya

"GK pp, bkn bunda yg salah"singkat Gibran, perlahan melepaskan genggaman tangan bundanya kemudian berbalik merapikan kembali jasnya

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang