CHAPTER 29

528 18 0
                                    

Holaaa bestiee gimana kabarnya?
*
*
Follow nurkadriana
*
*
Vote and coments kalian.
*
*
**Happy reading**











"Honey wake up, ini hari pertama kamu sekolah kan ayo bangun dan sarapan"panggil sang Oma membangunkan sang cucu yang tak kunjung bangun.

"5 menit lagi Oma, Anya masih ingin tidur lagi"balas Anya juga dengan berteriak.

"Tidak, tidak Oma tidak akan membiarkan kau tertidur lagi ini sudah terlalu siang ayolah bangun jika tidak Oma akan menyirammu dengan air?"tanya Oma juga sambil berdecak pinggang.

"Iyaa Oma waittt aku akan segera turun"dengan panik Anya melangkah menuju ke kamar mandi,.karena jika omanya yang berkata sedemikian omanya pasti akan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

"Lihat, jika aku mengancam nya seperti itu cucuku itu akan bergegas seperti Lamborghini, benar-benar penakut"gumam Oma sambil mengulum bibirnya menahan tawa.

Tap. Tap. Tap

Suara sepatu yang menggema memenuhi kediaman sang Oma dengan langkah terburu-buru Anya menuruni tangga.

"Oma Anya berangkat sekarang yah, dan oh iya Anya nggak sarapan nanti di kantin sekolah aja, bay Oma assalamu'alaikum"pamit Anya sambil menyalimi tangan sang Oma dengan terburu-buru.

"Loh kok? Jadi ini sarapan yang Oma bikin nggak dimakan gitu?"sengit sang Oma sambil menatap Anya yang seketika terdiam.

"Yaudah dibekalin aja, nanti Anya makan di sekolah"bujuk Anya sambil memeluk Omanya dari samping.

"Really? Yaudah wait honey"dengan girang Omanya menyiapkan bekalnya sambil sesekali bersenandung kecil.

***

"Kayaknya itu deh perempuan yang diincar nona bos"ujar seorang pria sambil menatap juga pria yang lain disampingnya

"Betul juga, ciri-ciri yang dikirim nona juga sama persis"sahut pria itu setuju dengan perkataan pria disampingnya

"Terus kita apain perempuan itu"tanya pria itu lagi

"Seperti rencana nona, kita culik dia terus bawa ke hadapan nona bos?"tanya pria itu

"Really? Oke."sahut pria yang lain.

"Apa itu Relly tak usah berbahasa Inggris di hadapanku kau sudah tau kan nilai Inggris ku sangat hancur"jawab pria itu lagi dengan malas.

"Okey bro"sahut pria itu.

Setelah berjaga-jaga melihat keadaan sekitar kedua pria itu berjalan dengan cara mengendap-endap menghampiri tempat berdirinya Anya saat ini yang kini tengah menunggu taksi.

Lalu pria yang satu memberikan bahasa isyarat melalui tangannya kepada teman pria disampingnya yang spontan mengangguk.

Mengeluarkan sapu tangan dan menuangkan cairan yang beraroma kuat lalu mengarahkan kearah daerah bibir Anya.

"Hmmh AKHHH tolonggg hmhhhhh"dengan suara yang teredam Anya berusaha berteriak sekuat mungkin.

"Diam, atau kami akan menembakkan peluru ini ke kepalamu"ucap pria itu sambil menodongkan pistol nya ke arah kepala Anya dan sedikit menekannya.

"Hmmmmm lepassss "gumam Anya dengan suara yang teredam.

BRUKK.

Bekapan pria itu terlepas begitu saja yang seketika membuat Anya jatuh tersungkur dengan pandangan yang telah memburam akibat pengaruh cairan itu.

"Don't touch her"tekan lelaki yang telah memukuli kedua pria yang ingin menculik Anya.

"Hey bung jangan ikut campur dengan urusan kami, lebih baik kau pergi sekolah sana. Dasar tidak berguna"sahut pria itu dengan emosi.

"If you hurt this girl, then that's already my busines. Animal"tekan laki-laki itu lagi.

" Who are you really huh?"tanya pria asing itu lagi.

"You don't need to know, what's clear is that this girl is mine."ujar laki-laki itu.

"Get out of my sigh and if you hesitate to sever your heads."sambung laki-laki itu dengan raut datarnya yang mampu membuat kedua pria dihadapannya itu sedikit takut lalu berlari pergi dengan terbirit-birit bagaikan mereka telah dikejar oleh seekor anjing.

Laki-laki itu mengedarkan pandangannya hingga bertemu dengan netra coklat milik Anya yang masih menatapnya dengan sayu memburam tak lupa bibir gadis itu memunculkan senyuman tipis untuk si penolongnya hari ini.

Pria itu kemudian berjongkok menyamakan tingginya dengan Anya lalu menatap Anya yang masih menatapnya dengan mata yang menyipit.

"Thank you"gumam Anya yang masih bisa terdengar oleh si pria.

"Your welcome, you okey?"tanya pria itu sambil menepuk Pelan pipi Anya yang ingin kehilangan kesadarannya.

"Not, help"jawab Anya kehilangan kesadarannya. Membuat pria itu segera menangkap kepala Anya yang ingin jatuh ke tanah.

"Sorry"gumam pria itu sambil mengangkat tubuh Anya dengan gaya bridal style.

***

ST. THOMAS' HOSPITAL LONDON

terlihat seorang pria yang kini tengah berlari kecil sambil membawa gadis yang tak sadarkan diri di gendongannya.

Nafasnya berderu cepat seiring dengan kecepatan berlari kecilnya saat ini.

"Nurse!  Please take care of him."pinta pria itu sambil menidurkan gadis itu ke brankar yang sadari tadi berada di gendongannya.

"Ok sir, please wait outside the room"ujar sang suster sambil menutup ruangan yang mana kini didalamnya ada seorang gadis bernama srianya princess grande.

"OHHHHH YAAMPUNNN RUANGAN CUCU KUUU DIMANA, APAKAH KALIAN TIDAK KASIHAN PADAKU, CUCUKU SEDANG KRITIS TAPI KALIAN MALAH MEMARAHIKU? HUHH DASAR ORANG-ORANG BLONDEE"teriakan membahana itu berhasil membuat atensi pria yang sedang terduduk santai mengalihkan pandangannya.

Disana terlihat seorang wanita paruh baya yang meraung-raung berteriak menggunakan bahasa yang cukup asing ditelinga pria itu.

Dengan langkah yang tegas pria itu menuju ke tempat keributan itu terjadi.

"What happened?"tanya pria itu sopan kepada wanita paruh baya yang masih meraung-raung berteriak memanggil cucuh? Pikir pria itu sangat asing pengucapannya.

"Hey kau tolonglah aku para pekerja disini sangat tidak sopan padaku mereka berteriak kepadaku bagaikan kupingku ada di dengkul saja"dengan menggebu-gebu wanita paruh baya itu menggenggam tangan hangat pria itu dengan kuat.

Pria itu menaikkan sebelah alisnya tak mengerti dengan bahasa asing yang diucapkan oleh wanita paruh baya itu.

"Sorry i do not understand your language!"ujar pria itu dengan bingung menatap wanita paruh baya dihadapannya.

"Listen, im here to see my grandson."tekan wanita paruh baya.

"May i know the name of your grandaughter?"tanya pria itu.

"Srianya princess grande"singkat wanita paruh baya itu yang rupanya Oma dari Anya.

"Ah that girl. I called you let me take you to this room"ajak pria itu sambil mengarahkan Oma Anya berjalan disampingnya.

"Oh thank you come on, hey why are you laughing?"heran Oma saat semua orang menertawakannya.

"It's okey ma'am next time speak English when you want to meet someone"sahut si resepsionis tadi dengan kekehan kecilnya.

"Oh hey, i was panicking so you guys understand."sahut Oma juga sambil cekikikan geli akibat Tingkahnya tadi.

"Come on ma'am"ujar pria itu sungguh lelah menghadapi randomnya wanita paruh baya ini.





















Okey guys enjoy.

See you di next chapter selanjutnya.

Babayy yoerebun.

😭🗿

🌟👇

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang