EXTRA PART CHAPTER III (Bagian dua)

1K 15 0
                                    

Hai para readers qu, ketemu lagi.
*
*
Vote and coments kalian yourebun.
*
*
**Happy reading**

***

"Dimana jalang itu?"tanya pria berjas licin itu dingin.

"Di mobil tuan, dia tak berhenti menangis sadari tadi"ucap pria 1

"Sepertinya kalian bermain kasar dengannya, lihatlah cairan kalian berceceran dimana-mana"sarkas tuannya yang tak lain ia adalah, Devano aldebaron

"Maaf tuan"ucap bersamaan pria-pria itu

CEKLEK..

Devano membuka pintu mobil pelan, sehingga memperlihatkan seorang wanita yang meringkuk ketakutan sambil memeluk tubuhnya,melihat itu Devano tersenyum miring

"Enak?"tanya Devano santai, tapi mampu membuat Rara mengalihkan pandangannya dan menatap Devano dengan pancaran kebencian.

"Ini pasti ulah Lo kan, Lo bener-bener laki-laki brengsek,gw benci sama Lo, kenapa Lo tega sama gw, gw yang udah nolongin Lo selama ini, ini balasan Lo IYA?"teriak Rara di akhir kalimatnya.

"Tutup mulut Lo jalang"tekan Devano sembari mencengkram kuat rahang Rara, bahkan Rara merasa kuku Devano menembus kulit rahangnya.

"Lo pikir cuma Lo yang bantu gw ini itu, nggak itu nggak sebanding sama apa yang gw kasih ke Lo, apa Lo lupa heh?, Biar gw perjelas, LO TIAP MALAM BOLAK-BALIK CLUB SAMA LAKI-LAKI, LO BAHKAN JADI SIMPANAN OM-OM YANG UDAH PUNYA ISTRI, apa papa Lo tau? Nggak, itu semua kerjaan siapa? Gw, Lo yang selalu ngancem gw bakal lenyapin Anya kalau gw  ngomong  apa-apa sama papa Lo, dan bodohnya gw, gw takut sama ancaman Lo.  Berakhir Lo selalu ngancem dengan iming-iming lenyapin Anya, apartemen,mansion,mobil,uang,semua gw udah kasih berharap Lo bakalan jauhin Anya, tapi sekarang gw ditipu sama muka busuk Lo ini dan percaya gitu aja sama Lo ngirim Lo ke London berharap Anya pulang sama Lo dengan selamat, tapi apa yang gw lihat–

PLAKK

tamparan itu begitu keras melayang ke pipi mulus Rara, sehingga membuat wanita itu jatuh tersungkur ke depan jok mobil, memegang pipinya yang memanas dan menatap Devano dengan pandangan kebencian, ia bangkit berniat membalas tapi kalah dengan kekuatan Devano yang gesit menahan tangannya.

"Anya mati, badan dia kaku pucat, itu semua gara-gara Lo sialan"bentak Devano sembari menjambak rambut Rara kuat.

BRUKK..

Rara jatuh tersungkur untuk yang kedua kalinya karena tendangan yang dilayangkan Devano kepada pinggangnya, sungguh tendangan kali ini bukan main-main bahkan Rara merasa pinggangnya patah akibat tendangan itu.

"Sakiiit bajingan"desis Rara menatap tajam Devano yang menatap remeh terhadapnya

"Benarkah?, Tapi sepertinya tidak."ucap Devano kembali melayangkan tamparan keduanya ke pipi Rara.

PLAKK..

"AKHHHHHHHHHH BERHENTI ANJINGG"bentak Rara diselingi dengan umpatan diakhiri kalimatnya.

Devano mengode bawahannya lewat mata yang langsung dipahami oleh pria itu lalu mengambil barang yang dimaksud tuannya
Gunting.

"Mau apa Lo hah, jangan sentuh gw"geram Rara sembari menatap waspada gunting yang terlihat ujungnya mengkilat akibat cahaya  lampu mobil yang memang sengaja dihidupkan.

GREPP

Bukan pelukan yang ia dapatkan melainkan rambutnya yang dijambak kuat membuat Rara berteriak kesakitan ia merasa rambutnya tercabut dari akarnya akibat jambakan Devano.

"Gakk jangan Devano gw mohon plis kali ini aja  gw minta tolong sama Lo, jangan potong rambut gw, Lo boleh ngelakuin apapun ke gw tapi gw mohon jangan pernah potong rambut gw"mohon Rara sembari menatap wajah Devano yang tak menampilkan ekspresi apapun.

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang