CHAPTER 20

614 27 7
                                    

Annyeong yoerebun ketemu lagi,sorry yah lupa up kemarin jam 4 sore,semalem sebenarnya mau up tapi malah ketiduran dan and aku lupa draft makanya kehapus yahh nasib.
.
.
.
Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow terlebih dahulu untuk menghargai penulis ya eonni oppa.
.
.
.
Spam vote dan komen karena semuanya gratis tanpa dipungut biaya.
.
.
.

.. happy reading..


















"Meskipun dalam keadaan gak sadar pun Lo tetap cantik nya, apa gw culik Lo aja biar hanya gue yang liat kecantikan Lo ini"ujar Devano sambil membelai wajah pucat Anya yang tak merespon apapun

"Lo tenang aja gw akan ngelakuin hal yang sama buat orang yang udah buat keadaan Lo jadi gini, bahkan lebih parah."sambungnya datar

"Sayang bukan gw yang nyelamatin  lo"kekehnya dingin.

"Pantes aja kamar Lo 2 Minggu ini kosong,ternyata Lo koma sayang"ujarnya lagi tersenyum obsesi.

"2 Minggu ini gw nggak ngeliat tubuh polos Lo, karena Lo koma"ucapnya tersenyum sangat lebar.

...

"Maksud Devano apa yah tubuh polos?, maksudnya Anya nggak make up gitu?"bingung rose saat mendengar ucapan Devano didalam sana.

"Apa jangan-jangan Devano suka juga sama Anya, wah gawat nih kalau sampai Gibran tau berantem pasti mereka, eh tapi emang Gibran peduli?"tanya rose kepada dirinya sendiri.

"Ahh tau ah pusing pala berbie"ujar lose memijit pelipisnya.

"Ah elah tuh batu aki kemane sih katanya ke toilet kok lama banget kagak balik-balik kayak bang jali aja"kekehnya garing.

"Gw denger.

"Biarin Lo kan punya kuping"balas rose belum sebenarnya sadar kedatangan Lisa dibelakangnya yang memandangnya datar khas andalannya

Seolah sadar ada yang mengajaknya bicara rose segera berbalik, dan sontak melebarkan netranya dengan mulut yang juga terbuka lebar.

"Jigong Lo netes"singkat Lisa

Rose segera mengatupkan rahangnya dan menatap tajam Lisa yang menatapnya datar.

"Ih bisa nggak sih nggak usah ngagetin"geram rose.

"Gak"singkat Lisa

"Sabar, ingat aset negara gak boleh emosi"gumam rise mengelus dadaya sabar.

"Lo beban negara bukan aset negara"hina Lisa kemudian masuk keruangan Anya.

"Sialan"umpat rose, lalu ikut masuk kedalam ruangan Anya.

****

"Gw balik dulu nya besok gw kesini lagi"ucap Devano sambil mengecup punggung tangan Anya.

"Aaaaaa soswett rose juga pengen Lisa"teriakan itu berasal dari rose yang membuat Lisa maupun Devano tersentak kaget,dengan ekspresi bibir bawahnya yang ia gigit tak lupa tangannya bergelantungan di lisa sambil menggoyangkannya kekanan dan kekiri,

rose melayangkan tatapan menggoda untuk Devano yang seketika membuat Devano menggaruk tengkuknya canggung.

"Ssstt suara Lo kayak toak mesjid tau nggak"sentak Lisa sambil melepaskan lengan rose yang bergelantungan di tangannya.

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang