CHAPTER 14

492 18 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Hai cayangg ketemu lagi mwehe

.
.

Vote and comen jgn lupa

.
.

..happy reading..

,,,,,,

Hening yang menghiasi meja makan di dalam kediaman jeck, dan sepertinya keheningan ini akan terus berlanjut hingga beberapa hari kemudian pikir mereka dalam benak masing-masing

"Gibran pamit bund, assalamualaikum"ujar Gibran beranjak dari duduknya kemudian menyalimi bundanya,dan berlalu pergi begitu saja tanpa menyalimi tangan ayahnya yang menggantung ingin disambut olehnya

"Tidak sopan"sarkas ayahnya melanjutkan makanannya

Ciittt..

Suara kursi berdecit membuat ayah Gibran mengalihkan pandangannya kepada bunda yang ingin beranjak pergi

"Bund,makanan itu harus dihabisin"ujar ayah Gibran mengingatkan

"Gak nafsu"jawab bunda datar kemudian berlalu pergi ke kamarnya tak lupa ia juga membanting pintunya dengan kuat

"Hahhh"

Helaan nafas panjang dan juga lelah akan tingkah istrinya dan juga putranya

......

"Sayang kamu bisa bantuin bunda gak?"tanya mommy yang sukses membuat Anya menghentikan kunyahannya

"Bisa,emang bantuin apa mom?"jawab Anya disertai di kerutan didahinya pertanda bingung

"Bawain bundanya Gibran kue bolu yang bunda bikin di dapur yh? Soalnya bunda nggak bisa nganterin"ucap bunda

"Bundanya Gibran?"tanya nya memastikan

"Iya, bisa kan sayang? Karena mommy ada urusan meeting mendadak dengan Daddy kamu"harap mommy menatap putrinya penuh harap

Dengan kikuk Anya menjawab dengan anggukan tak lupa dengan senyum tipisnya, "iya, bisa mom"jawabnya pelan,membuat mommy tersenyum manis padanya

"Ya udah mommy sama Daddy berangkat ya sayang"ucap mommy mengecup pipi putrinya kemudian berlalu, Daddy hanya mengecup puncak kepala Anya pelan tak lupa dengan senyum tipisnya dan hanya dibalas anggukan kecil oleh Anya

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang