CHAPTER 28

478 20 0
                                    

Heiyyo bestieee, gimana? Sehat kan?
*
*
Jangan lupa follow nurkadriana
*
*
Vote and coments kalian.
*
*
**Happy reading**









"Nih dasi Lo, btw makasih berkat Lo gw nggak di hukum sama pak botak"ujar rose sambil memberikan dasi yang dipinjamkan oleh Adit.

"Makasih doang?"tanya Adit menaikkan sebelah alisnya.

"Ya terus Lo pengen apa dari gue, Lo pengen gw kayang gitu?"teriak rose kesal

"Busett, santai donk pms Lo?"ujar Adit setelah terkena semprot rose.

"Iyeee gw hari pertama kenapa emang? Masalah buat Lo?"sentak rose lagi sambil menatap sinis Adit yang terkekeh geli.

"Oh pantes Lo kayak singa"ucap Adit santai sambil terkekeh serak lagi.

"Apa?, Apa tadi coba? Kayak singa, heh kupret Lo kalau ngomong suka ngaco yah kesel gw lama-lama ngomong sama Lo, habis-habisin tenaga gw aja"teriak rose sambil kembali ketempat duduknya dengan wajah tertekuk.
Bisa-bisanya kupret itu eh maksudnya Adit bilang gw kayak singa orang gw cakep kayak rose blakpin.batin rose menggerutu.

"Lo lucu, gw suka."batin Adit seraya terus memperhatikan rose yang tengah mencibir.

***

Di saat hati seorang perempuan dipatahkan hanya karena kesalahan oleh seorang laki-laki, apakah fatal atau wajar?.

Mengiklaskan seseorang yang sangat di cintai adalah seperti vas yang terlihat ringan, tapi berat saat mengangkatnya.

"Hey ngelamunin apa honey?"ucap sang Oma.

"Ah nggak ada kok, cuman mikir besok pakai baju apa ke sekolah Anya yang baru"jawab Anya sambil menidurkan kepalanya di pangkuan omanya .

"Really?, Berbohong kepada yang lebih tua itu nggak baik loh, Taukan?"tuding Oma seraya mengelus pucuk kepala sang cucu.

"Heem nanti kalau udah siap pasti Anya bagi juga ke Oma"bujuk Anya sambil memejamkan matanya nyaman.

"Biar Oma tebak, hm apa ini soal percintaanmu di Indonesia atau masalah sekolah maybe? Right?"tebak sang Oma membuat cucunya terbangun dan menatapnya ragu.

"Kamu kesini bukan berarti nggak punya alasan kan, kamu mencoba menghindari seseorang dengan cara pergi dari negara itu dan melupakannya di negara ini"sambung Oma lagi.

"Menghindari seseorang akan membuat kamu dicap sebagai pengecut. karena tidak pandai dalam menangani masalahmu sendiri, cobalah berdamai dengan masalahmu sayang jangan terus berlari pergi tanpa mengatakan apa pun"jelas Oma lagi sambil menarik Anya yang telah terisak ke dekapannya.

"Anya akan coba Oma"lirih Anya sambil menyandarkan kepalanya di dada omanya.

***

"Gib Lo dengerin gw nggak sih"gertak Rara tak suka saat Gibran asik dengan ponselnya.

"Lagian Lo liatin apa sih"kepo Rara dan sedikit mengintip ponsel Gibran.

Srekkk. Brakk

Gesekan itu terdengar saat Rara merampas ponsel Gibran dengan kuat dan melemparkannya saat tau apa yang Gibran lihat sambil tersenyum saat ini.

"Sialan, Lo apa-apaan bangsat"bentak Gibran dingin.

"Gw kan udah bilang jangan lihat foto Anya lagi gw nggak suka, tapi Lo nggak perduli.Gibran gw ini tunangan lo dan gw lebih berhak atas Lo bukan anya"teriak Rara dengan mata yang memerah.

"Apa Lo lupa gw dan keluarga gw udah putusin hubungan pertunangan kita, jangan sok deh Lo"desis Gibran tak suka.

"Itu keluarga Lo, dan hanya papa gw yang setuju gw nggak."bentak rara,kemudian menunjuk wajah Gibran "inget Gibran kalau sampe Lo masih pikirin tentang Anya, gw nggak akan segan-segan bunuh Anya untuk yang kedua kalinya"sambung Rara dengan penuh ancaman.

"Cewek gila"umpat Gibran berlalu meninggalkan Rara yang menatapnya dengan mata yang memerah.

"Lo fikir kata-kata gw cuma mainan gib, Lo nggak tau orang suruhan gw sudah sampai di London dan bentar lagi mayat Anya akan gw bawa kehadapan Lo dengan tangan gw sendiri."lirih Rara dengan kedua tangan terkepal.

***

"Lis, gw kangen banget tau sama Anya, biasanya kalau gini gw gangguin dia, tapi sekarang beda banget"ucap rose disertai dengan ekspresi sendunya.

"Lo nyusul aja kalau gitu, nggak usah ngeluh ke gue"datar Lisa sambil memejamkan matanya tak perduli.

"Bisa kalau gw mau, tapi masalahnya bagian rumah Anya di Landon yang mana kemaren aja gw telfon dia nggak diangkat-angkat ternyata gw di blok"balas rose lagi dengan raut wajah yang kesal.

"Kalau gw mikir ya, Anya bukan cuman ngehindari satu orang tapi kita-kita juga"jelas rose sambil menatap Lisa yang tak merespon nya.

Kedua gadis itu lanjut berdiam diri tanpa adanya percakapan dengan pikiran yang masing masing berbeda,disaat mereka sedang asyik dengan pikiran sendiri mereka dikejutkan dengan gebrakan pintu yang berasal dari pintu kelas mereka.

Disana terlihat Gibran dengan muka yang memerah tak lupa dengan kedua tangan yang terkepal hingga membuat buku-buku nya terlihat.

Gibran mengalihkan pandangannya mencari seseorang yang ingin ia tanyakan

"Gw tau kalian pasti tahu dimana Anya berada sekarang,gw sudah nelfon dia tapi anya blok gw"ucap Gibran sambil menunjuk wajah rose dengan tidak sopan.

"Lo ngapain nanya ke gua Lo fikir cuma Lo doang yang di blok gw juga di blok sama Anya"balas rose dengan sinis.

"Nggak, Lo pasti tau keberadaan Anya sekarang kan, gw mohon kasih tau gw"mohon gibran.

"Gw nggak tau"bohong rose sambil mengalihkan pandangannya dari Gibran dan menatap keluar jendela.

"Bohong. Lo bohong gw tau sebelum Anya pergi dia pasti pamitan ke kalian"bentak Gibran sambil menatap rose dan Lisa.

"Gw mohon, gw bener-bener pengen ketemu sama anya"sambung Gibran lagi

"London. Anya di London Lo kesana aja cari sendiri karena gw sama rose gak tau Anya tinggal dibagian mana"jelas rose tanpa menatap Gibran melainkan menatap rose yang juga melihatnya dengan tatapan peringatan.

"Thanks"ujar Gibran berlari keluar kelas.

"Lis"panggil rose

"Hm?"dehem Lisa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Lo lupa Anya udah larang kita"peringat rose.

"GK gw gk lupa, biarin aja dia ke London lagian dengan kasih tau dia keberadaan Anya nggak ngejamin Gibran bisa ketemu sama dia disana"jelas Lisa.

"Serah Lo deh tapi kalau Anya tau kalau Lo yang ngasih tau, gw nggak ikut-ikutan"pasrah rose sambil menyandarkan kepalanya di meja.


















See you di next chapter selanjutnya.

Vote and coments kalian.

Babayy

🗿

🌟👇

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang