CHAPTER 22

468 26 0
                                    

Annyeong yoerebun, gimana kabarnya?
.
.
.
Sorry kemarin nggak up karena paket aku habis hehe, makax beli dulu stt.
.
.
.
Spam vote and komen saya maksa.
Oh iya jangan lupa follow aku WP ku yah nurkadriana
.
.
.
..happy reading..

"OMAYGOT LO MAU KESEKOLAH DENGAN KEADAAN LO YANG KAYAK GINI, YOU CRAZY?"teriak rose saat Anya mengatakan ingin bersekolah hari ini.

"GAK, POKOKNYA LO NGGAK BOLEH KESEKOLAH DULU, DADA LO BELUM SEMBUH DODOL"sambung rose lagi

"aduhh rose bisa nggak sih nggak usah teriak-teriak segala, Lo tenang aja gw udah sembuh"balas Anya mencoba meyakinkan rose.

"beneran?"tanya rose sambil memberikan tatapan memicingnya pada Anya.

"Iye, santai aja"balas Anya sambil mengelus puncak kepala rose yang sontak cemberut.

"Lo kalau sakit gk ush dipaksain"datar Lisa kepada Anya membuat Anya mengalihkan pandangannya memandangi wanita berponi itu dengan senyum tulusnya.

"Gw bener-bener udah sehat kok"yakin Anya kepada sahabatnya.

"Pokoknya Lo nggak boleh jauh-jauh dari gw, Lo nggak boleh ketemu lagi sama Rara. Ngerti kan?"ucapan rose sukses membuat Anya menapnya dengan raut tak terbaca.

"Gw penasaran aja sama Rara, gw pengen tau—

"ANJING, SETELAH KEJADIAN YANG MENIMPA LO, LO MASIH PENASARAN? SAMA SIAPA TADI? RARA? WHAT THE FUCK!"bentak rose kepada Anya yang tersentak kaget mendengarnya.

"Rose tenang dulu, ini nggak seperti apa yang lo bayangkan tentang Rara dia-

"DIA APASIH NYAK. JELAS-JELAS RARA  UDAH NEMBAK LO, TERUS DIA NGGAK NYELAMATIN LO, DAN LO MASIH PEDULI? OTAK LO UDAH TOLOL BET SUMPAH"ucap rose dengan emosi yang menggebu-gebu didalamnya.

"MAKANYA DENGERIN DULU ANJING"bentak Anya kehilangan kesabarannya.

"oke"final rose mengalah.

"Rara punya trauma, gw nggak tahu lebih jelasnya, tapi Rara ngelakuin semua ini karena dia takut akan hal di masa lalunya dulu"ucap Anya

"Maksud Lo?"tanya rose mulai tertarik ke topik pembahasannya.

"Rara kehilangan mamanya, tepat didepan mata dia dan mungkin ini penyebab Rara trauma, bahkan saat Rara mau nembak gw, yang gw tangkep Rara nutup matanya, tangan dia juga Tremor kayak nggak biasanya pegang senjata api kayak pistol"jelas Anya membuat kedua sahabatnya mengangguk kompak.

"Jadi Lo mau maafin dia gitu? Secepat ini? Hanya karena dia trauma?"tuding Lisa dingin membuat Anya menelan ludahnya gugup.

"Gw, gw masih tahap berusaha, tapi gw pastiin gw bakal coba maafin dia."ucap Anya.

"BODOH"tekan Lisa berlalu meninggalkan ruangan anya, sedangkan Anya kini hanya bisa mematung ditempatnya mendengar umpatan dari bibir Lisa, dan bisa dibilang cukup menggores sedikit hatinya.

***

"Hari ini gw akan sekolah lagi,dan Gibran gw pastiin Lo nggak akan pernah batalin pertunangan kita"ucap Rara dengan senyum miring yang terpatri diwajahnya.

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang