CHAPTER 4

1.5K 49 3
                                    

Kenapa gw gak bisa benci sama lo,kenapaa??

Srianya princess grande

Malam dingin yang dihiasi rintik-rintik hujan menjadi saksi kesedihan dari seorang gadis yang tengah berada di balkon kamarnya, ia menatap langit itu dengan bibir bergetar menahan tangis

"kenapa gw gak bisa benci sama lo? apa yang udah lo lakuin ke gw gib"ucap gadis itu dengan suara bergetar

"lo yang udah lukain hati gw , hancurin kepercayaan gw ke lo
Tapi tetap aja gw gak bisa benci sama lo"lirih anya sendu

"kenapa??"lirihnya lagi

"KENAPAAAAA?? KENAPA HARUS GW ? Kenapa tuhan?"ujarnya seolah putus asa

"gw capek kayak gini,bisa-bisa gw gilaaaa karnaa diaaaa!"lirihnya linglung

"AAAAKKKHHH BAJINGANNNnn ,,KENAPA lO HARUS HADIR DALAM KEHIDUPAN GW GIBRAN ? "teriaknya frustasi

Sedangkan gibran yang mendengarkan teriakan seorang wanita segera keluar ke balkon dan ia melihat anya meraung-raung terisak,saat ingin memangilnya ,teriakan anya membuatnya tertegun

" AKKHHHH BAJINGANNNNn ,,KENAPA LO HARUS HADIR DALAM KEHIDUPAN GW GIBRAN?"teriak anya

Entah apa yang dirasakan gibran saat anya mengatakan menyesal telah mengenal dirinya,bagaikan hatinya ditusuk beribu belati ada perasaan tidak rela saat anya mengatakan itu,,sakit sungguh sakitt

Melihat keadaan anya bagaikan orang yang kehilangan kewarasannya,gibran semakin menyalahkan dirinya dan memaki dirinya sendiri karna telah menyakiti hati wanita itu

Dan baru kali ini seorang gibran meneteskan air matanya hanya untuk seorang wanita

Matanya memerah, bibirnya yang pucat pun juga ikut bergetar karena melihat bagaimana kondisi wanita yang dulunya ceria sekarang telah berubah menjadi menyedihkan seperti ini hanya karena dia
Yaah dialah penyebabnya

"maafff"hanya kata itu yang mampu terucap dari bibir pucat seorang pria ini

Apakah seorang pria ini telah menyesal,tapi jika ia menyesali perbuatannya tetap saja akan sia-sia karena ulahnya lah membuat seorang wanita itu tersakiti oleh kata-katanya

Gibran terus memperhatikan anya,hingga wanita itu masuk kedalam kamarnya dia terus memperhatikannya

Anya yang merasa diperhatikan,dia menoleh ke arah balkon gibran,disana terlihat gibran yang tersenyum tipis kearahnya,anya tidak membalas senyuman gibran dia langsung menutup pintu balkonnya dengan kuat dan menutupnya lagi dengan tirai.

Gibran yang melihat anya menatapnya segera tersenyum,tapi anya tidak membalas senyumannya dan malah menutup balkonnya dengan kuat,gibran hanya mampu terkekeh miris ,dia memang pantas mendapatkan hal ini, dulu anya selalu menempel padanya dan menceritakan hal-hal randem yang membuatnya tersenyum tipis tapi ia menybunyikan senyumnya dibalik wajahnya yang datar,dulu anya selalu mendukungnya bermain basket dan meneriakkan namanya paling kuat ditribun,anya tidak malu saat ditatap oleh katingnya dan juga seangkatannya,jika kalian bertanya mengapa anya melakukan itu maka anya akan menjawab"ya karna gw cinta dan sayang sama dia"

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang