CHAPTER 24

451 21 0
                                    

Follow nurkadriana
**
..happy reading..

"Nyak, gw mau tanya akhir-akhir ini sikap Lo berubah 90 derajat tau, Lo Napa?"ucap rose sambil menatap Anya yang sedang memainkan handphone nya.

"GK, gw nggak papa,males ngomong aja"datar Anya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

"Tapi nyak, sikap Lo yg kayak gini bikin semua orang penasaran, dan pastinya Lo pasti diincar,terutama Devano. Ini prediksi gw yah kayaknya Devano suka sama Lo"ucap rose sambil menatap Anya yang tak menunjukkan ekspresi apapun.

"Gw udah tau, bahkan rencana dia gw udah tau"datar Anya bangkit dari duduknya.

"Rencana? Rencana paan"tanya Lisa datar.

"Ada, suatu saat kalian pasti tau. Gw duluan mommy gw udah nunggu di depan"pamit Anya tanpa ekspresi meninggalkan kedua sahabatnya yang menatap dirinya dengan berbagai pertanyaan dibenak mereka masing-masing.

**

"Mom, udah lama?"tanya Anya sambil memasuki mobil mommnya.

"Nggak juga, baru dua menit"jawab mommy Anya sambil menjalankan mobilnya.

"Mau kemana sayang? Langsung pulang atau minum di kafe dulu?"ajak mommy Anya yang tentu mendapat gelengan samar dari Anya.

"Anya mau pulang mom, capek"jawab Anya mengalihkan pandangannya dari jendela mobilnya.

Sikap Anya memang terbilang aneh, mommy Anya pun merasakan hal itu.putrinya yang ceria saat akan diajak kemanapun mendadak menolak tawarannya untuk minum di kafe favoritnya.

"What happen honey?"tanya mommy Anya khawatir.
"Dada kamu kambuh ?" Sambung mommnya.

"No mom. Im okey, hanya sedikit lelah"lirih anya sambil memejamkan matanya perlahan.

"Kalau ada apa-apa, bilang ke mommy sayang, bagi sedikit yah sakitnya walaupun kamu lelah biarkan mommy merasakan kelelahan kamu juga hm?"peringat mommy Anya membuat gadis itu membuka perlahan matanya yang telah memerah penuh air mata.

"Mom, aku pengen pergi jauh dari sini dari kota ini dan dari semua orang"racau Anya sambil menutup kedua telingannya.

"Mau kemana sayang, kamu mau ninggalin mommy?"ujar sendu mommynya.

"Anya lelah mom, pengen tenangin diri dari semua orang."tanpa ekspresi Anya mengatakan kata itu dihadapan mommnya.

"Anya pengen ke London"ujar tiba-tiba Anya membuat mommynya sukses mengerem mendadak.

"London?, Tempat Oma kamu?"tanya mommy Anya menerka-nerka.

"Ya mom, Anya pengen tinggal ke London dengan Oma."datar Anya sambil menatap mommy nya yang sudah meneteskan air mata.

"Sayang, kamu tau kan sikap Oma kamu.dia pasti nggak akan ngijjnin kamu kembali lagi sama mommy kalau kamu udah ada di London"ujar sendu mommy Anya sambil meneteskan air matanya.

"Mommy tenang aja, Anya cuma 2 tahun aja disana, setelah itu Anya pasti akan kembali lagi"ucap Anya mencoba meyakinkan mommynya yang semakin mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya.

"2 tahun itu lama sayang, nggak usah yah?"ujar mommynya mencoba mencegah kepergian putri semata wayangnya itu.

"Anya akan tetap pergi mom, sorry"ujar Anya mengalihkan pandangan kearah jendela mobilnya.

Mommynya hanya menghela nafas berat, mungkin putrinya ini butuh waktu untuk menyendiri pikirnya,

Mengapa mommy Anya melarang Anya agar tidak pergi ke London. Itu karena Oma yang notabenya ibu mommy Anya sangat posesif terhadap Anya, dulu saat Anya berusia 7 tahun mommy dan Daddy Anya sering menitipkan Anya kepada Oma dengan iming-iming urusan pekerjaan yang ada diluar kota,tapi pada saat mereka kembali ingin mengambil Anya Omanya dengan tegas melarang mereka untuk merebut cucu semata wayangnya itu, tapi karena bujukan suaminya ibunya dengan mau tidak mau memberikan Anya kembali kepada mereka dengan perasaan tidak ikhlas.

Inilah yang ditakutkan mommy Anya, bagaimana jika nanti Anya yang 2 tahun akan berada disana tidak  akan pernah pulang kembali menemui dirinya karena ibunya yang sangat posesif terhadap putrinya.

***

"Mom hey?, Are you okey? semenjak tadi siang kau tidak banyak bicara ada apa?"tanya Daddy Anya kepada mommy Anya.

"Anya pengen pergi ke London dad, aku nggak tau Anya punya masalah apa tapi dia bilang dia pengen nenangin diri disana"ucap mommy Anya yang lagi-lagi meneteskan air mata.

"Yaudah biarin aja dia pergi, mungkin memang dia punya masalah tapi tak ingin membaginya dengan kita berdua toh apa masalahnya?, Oma?"tebak Daddy diakhir kalimat nya yang mendapat anggukan singkat oleh mommy Anya.

"Gimana nanti kalau ibu nggak ngijinin Anya untuk kembali kesini lagi dad, aku nggak mau itu terjadi aku nggak rela"ucap mommy Anya sambil menyandarkan kepalanya di bahu sang Daddy.

"Kita pikirkan itu lagi nanti, yang penting bagaimana keinginan putri kita  turuti saja dulu, dan soal ibu Nanti kita pikirkan"ucap sang Daddy sambil menepuk bahu mommy yang sontak mengangguk menyetujui keputusannya.

"Bagaimana kalau kita membuat adik untuk Anya hm"goda Daddy Anya sambil menarik pinggang sang mommy yang ingin menjauh darinya.

"Kau ini. Sudah tua masih saja ingin memberikan adik untuk Anya"ucap mommy Anya sambil memukul pelan pipi suaminya yang sontak terkekeh serak lalu mengecup kening istrinya lembut.

"Baiklah, lupakan ayo kita tidur"ajak Daddy Anya sambil membaringkan dirinya di kasur diikuti sang mommy yang langsung masuk kedalam dekapan suaminya. Setelah itu keduanya kini terlelap nyaman dalam alam mimpi mereka masing-masing.

****

Sunyi. Yang menghiasi balkon seorang gadis yang kini masih saja terjaga menatap kosong sang rembulan yang memancarkan sinarnya yang sangat cantik.

Pikirannya seakan dilema berkecamuk memikirkan jalan hidupnya yang sungguh rumit, masalah percintaan yang kacau mempercayai seseorang yang bahkan memanfaatkan kepolosannya, memikirkannya saja sudah membuat kepala Anya seakan-akan ingin pecah.

Kota London, hanyalah sebuah pelarian yang ia gunakan untuk menjauhi orang-orang yang telah menipunya memperbaiki diri disana tak lupa ia pasti akan merubah juga sikapnya.

Bukan takut tapi, jika ia akan terus berlama-lama disini akankah ia masih bisa bertahan mencoba insting yang sangat buruk yang diciptakan oleh orang-orang munafik disekitarnya.

Bahkan ia baru saja memikirkan hal yang tidak-tidak tentang sahabatnya. Memikirkan apakah sahabatnya ini tulus kepadanya atau munafik seperti orang-orang di sekitarnya.

Gadis itu memilih bangkit dari tempatnya kemudian menutup balkonnya dan beranjak menaiki kasurnya pelan.

"Oma Anya kangen, tunggu Anya yah"gumam gadis itu kemudian terlelap nyaman dalam tidurnya.
















"Oma Anya kangen, tunggu Anya yah"gumam gadis itu kemudian terlelap nyaman dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












See you di next chapter selanjutnya.

Spam vote and coments

Babayy

🗿

🌟👇

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang