EXTRA PART CHAPTER III (Bagian satu)

655 10 3
                                    

Haloo readers setianya ttk trakhir👋👄
*
*
Jangan lupa follow Ig author- >its.me, kadriana.
*
*
Follow jganurkadriana
*
*
**Happy reading semuanya**




"Gw udah lenyapin Anya tapi kenapa gw nggak dapet kasih sayang dari semua orang, malahan Anya yang dapet simpati orang-orang dan itu patutnya untuk gw tapi kenapa Anya yang selalu dapat semuanya?, Kenapa Tuhan heyyy, Lo denger gw kan pasti Anya udah sama Lo kan, yaudah sekarang Lo turunin kebahagian untuk gw, Lo jangan pilih kasih tuhan"teriak Rara sembari menunjuk langit yang menampilkan bulan saja tanpa adanya bintang.

"Semuaaa orang jahat sama gw, SEMUANYA. GW BENCII KENAPA SELALU GW, GW JUGA PENGEN BAHAGIA, GW PIKIR SETELAH GW LENYAPIN ANYA GW AKAN BAHAGIA TERNYATA NGGAK, SEMUA SAMA SEPERTI SEMULA PAPA MAMA SEMUA UDAH NGGAK ADA KASIH SAYANG GW NGGAK DAPETT SIALANNN "ujar Rara sambil menjambak rambutnya membenturkan dahinya di dinding dan memukul dinding bagaikan dinding itu adalah gambaran seseorang.

PRANKKKKK....

BRAKKK..

PYARRR..

"SEMUA INI NGGAK ADA GUNANYA, GK ADA, HAHA HAHA HAHA GAK ADA HAHAHA, ANYA UDAH MATIII HIHI HAHA, gibran, gibran mana gw kangen Lo Gibran hah GIBRAN LO DIMANA, BRENGSEKK GIBRAN LO DIMANA HAHHH??"tanya Rara entah kepada siapa lihatlah penampilannya sekarang, rambut yang acak-acakan, jangan lupakan kini dirinya tertawa dan menangis dalam detik bergantian. Memanggil nama Gibran seolah-olah Gibran bersembunyi darinya.

"Gibran, Lo cuman milik gw, milik Rara seorang, gak boleh ada yang milikin Lo selain gw, Lo udah jadi catatan takdir gw Gibran dan nggak bisa diganggu gugat"gumam pelan Rara, rupanya gadis ini lelah berteriak hingga tanpa sadar terlelap dengan kondisi kepalanya yang menyandar di dinding.

Tok..tok..tokk
Ding, dong...(anggap aja suarax kayak gitu soalnya rumah author gak pake bell hehe)

Suara ketukan pintu dan bel secara bersamaan yang dilakukan oleh tamu dari luar membuat gadis yang baru beberapa menit tertidur itu terganggu dan dengan langkah pelan menuju pintu mansionnya.

Ceklek...

"Halo selamat malam, apa benar ini dengan kediaman saudari Rara?"tanya pria itu saat melihat Rara yang membuka pintu.

Rara menyatukan alisnya bingung mengapa malam-malam begini polisi datang dan  mengetahui mansionnya berada disini.

"Iya saya sendiri, ada apa ya pak?"ujar Rara gugup, apa jangan-jangan polisi ini datang ingin menangkapnya.

"Anda kami tahan atas kasus pembunuhan berencana terhadap saudari srianya princes grande"ujar kepala kepolisian,tak lupa memberikan isyarat agar bawahannya memborgol Rara yang sudah pucat pasi.

"Gak pak, saya nggak bersalah, ini ini pasti saya dijebak, saya nggak pernah bunuh orang pak, pak hey jangan borgol saya jangan sentuh gw sialan, lepas saya bisa tuntut kalian ya pak lepasin nggak?"gertak Rara mencoba menyangkal.

"Silahkan jelaskan nanti di kantor, ayo bawa dia"ujar polisi itu, diikuti anak buahnya yang menyeret rara kasar.

"GAK LEPASINN PAK SAYA NGGAK BERSALAH SAYA DIJEBAKK"Teriak Rara yang hanya dianggap angin lalu.

Mobil aparat kepolisian itu pun melaju pergi meninggalkan mansion Rara tanpa menunggu Rara menjelaskan sesuatu dan berakhir gadis itu tak berhenti memaki semua orang yang ada di dalam mobil polisi yang menahannya.

****

Srekkk..

Mobil itu berhenti membuat Rara yang sadari tadi tak berhenti berbicara terdiam dan menatap lewat kaca jendela mobil dengan linglung.

"Apa-apaan ini kenapa kalian berhenti di hutan lebat begini, bukankan kalian tadi bilang ingin kekantor kepolisian kan, lalu ini?"cerca Rara menatap orang-orang yang ada di dalam mobil meminta penjelasan.

"Diamlah kau, sadari tadi mulutmu tak berhenti mengoceh bagaikan mesin yang kehilangan kendalinya"bentak pria tadi yang sempat memborgol dirinya.

"Sialan lepasin gw"ujar Rara sambil menatap nyalang orang-orang  tadi yang menatapnya dengan pandangan yang mencemooh.

"DIAM"bentak pria 2

"Halo tuan, wanita ini sudah ada di tempat yang kau sebelumnya katakan"ujar pria tadi yang membentak Rara menghubungi tuannya diseberang sana.

"Bagus"ujar  tuannya

"Lalu tuan, kita apakan lagi  wanita ini?"tanya pria itu.

"Bersenang-senanglah dengannya, nikmati tubuhnya dan sebelum aku sampai disana Pastikan kalian telah memakainya dan pakaikan kembali pakaiannya, karena aku tidak ingin melihat tubuh telanjang jalang kotor itu, 5 menit aku akan segera sampai."ujar tuannya di sebrang sana.

"Baik tuan"ujar pria itu dan hanya dibalas gumaman dan telepon terputus sepihak.

"Bagaimana, apa yang dikatakan tuan"tanya pria 1.

"Tuan menyuruh kita memakai tubuh gadis ini"ucap pria 2

"Baiklah, hei manis mari kita bersenang-senang"ujar pria 1 dengan senyum mesumnya jangan lupakan ke 3 pria lagi dibelakangnya yang menatap lapar tubuh Rara yang telah bergemetar takut.

"Jangan coba-coba sentuh gw, jangan mendekat pergi gak Lo semua"teriak Rara sambil melangkah mundur takut, tapi sayang kakinya dicekal dan ditarik hingga ia terjatuh dengan posisi terlentang.

"Lepas, jangan macam-macam brengsek"umpat Rara mencoba melepaskan diri dari cekalan pria yang memegang tangannya dan juga kakinya.

"DIAM"bentakan pria itu sukses membuat Rara terdiam kaku, pelipisnya kini telah dipenuhi oleh keringat dingin.

Sreeekk..

Dalam sekejap tubuh Rara kini telah tak memakai sehelai benang pun, hal itu membuat Rara syok dan ingin menutupi tubuhnya dengan tangan tapi tak bisa karena cekalan ditangannya cukup kuat.

Pria-pria itu pun menatap lapar tubuh yang kini telah tak memakai penutup apapun, mereka memuji keindahan gadis ini di dalam hati yang sebentar lagi mahkota gadis yang ada di hadapannya ini akan direnggut oleh mereka.

Dengan nafsu yang membuncah tangan-tangan pria brengsek itu meremas segala hal terlarang yang berada di tubuh Rara, tanpa memperdulikan Rara yang kini terisak pedih sambil menggelengkan kepalanya dengan tatapan memohon.

"AKHHH LEPASSSS HIKSS"teriak Rara saat pria itu menjamah dadanya dengan begitu kuat.

"Mamah tolong Rara hiks mah toloong"jerit batin Rara meminta pertolongan kepada sang mamah.

"JANGAN BANGSATT,,, TOLONG LEPASIN GW SIALANN"umpat Rara saat melihat pria itu telah bersiap mengeluarkan senjatanya.

BLESSS..

"AKHHHHHHHHHH"teriak Rara kesakitan saat intinya dimasuki, intinya serasa robek perih bersamaan dengan kosongnya pikiran Rara.

Mahkotanya kita Telah direnggut, malam ini adalah malam yang sangat menjadi amat tragis didalam hidupnya, bertahun-tahun ia menjaga kesuciannya kini malam ini kesucian itu telah hilang.

Rara menatap kosong ke depan menatap langit terang yang telah dipenuhi bintang-bintang, bayangan mamahnya serasa terlihat melihat dirinya dengan pandangan kecewa,

Bayangan kejahatannya kepada Anya seolah-olah berputar di hadapannya seolah rencanya yang dulu ingin membuat Anya kehilangan kesuciannya kini berbanding terbalik malah ia yang diper*sa oleh pria asing ,dan  digilir oleh 4 pria sekaligus.

"Hahh nikmatnyaa, sudah pakaikan dia pakaiannya lagi 1 menit lagi tuan kesini"ujar Pria 2 itu yang diangguki oleh 3 pria itu.





















SUMPAHH AUTHOR TREMOR NULIS INI HUHU

VOTE AND COMENT KALIAN
WAJIB

SEE YOU DI NEXT EXTRA PART CHAPTER III BAGIAN DUA, DAN SETELAH ITU TITIK TERAKHIR TAMAT YAH.

BABAYY

SALAM DARI AUTHOR ^_^

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang